,
Awal langkahku menyapa dunia bak orang bisu
yang ingin berkata namun tak mampu tuk mengatakannya, dimulai dari huruf A, B,
C, hingga pada akhirnya dia mampu untuk mengutarakan semua apa yang ingin dia
sampaikan yaitu Z .
Menapaki dunia tidak semudah mengedipkan kedua
mata, menghirup udara, dan melembaikan kedua tangan kanan dan kiri, karena
dunia diciptakan dengan berbagai tujuan, sehingga siang dan malampun memiliki
corak yang berbeda.
Ibarat seorang pasutri, siang ibarat sang bapak,
artinya segala hal yang berhubungan dengan nafakah batin maupun dhahir
dipasrahkan penu kepadanya. Sebaliknya, malam ibarat sang Ibu yang tak pernah
letih tuk mendo’akan dan menjadi sandaran sang suami dikala ia ingin bertutur
sapa.