,
Sholat adalah salah satu
ibadah terampuh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, ia adalah ibadah
paling utama dari sekian banyak ibadah yang diwajibkan pada seorang Muslim, dan menjadi tiang utama
agama. Sebelumnya pun (subuh, dzuhur, ashar, dan isyak) disunnahkan sholat dan
setelahnya (dzuhur, maghrib, dan isyak) sekaligus agar menutupi kealpaan di dalam sholat yang di
wajibkan.
Allah ta'ala berfirman:
ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر والبغي
Sesungguhnya sholat dapat
mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan Munkar. (Q.S Al-'ankabut : 45)
Imam ibnu katsir
berpendapat akan ayat tersebut bahwa sholat mengandung 2 manfaat yaitu:
- Mencegah
perbuatan keji (tak etis).
- Mencegah kemungkaran, dan itu semua akan tercapai dengan terus melakukan sholat sehingga jika hamba tak melakukan fahsya' dan Munkar maka ia pasti melakukan sebaliknya dalam artian kebaikanlah yang menghiasi dirinya. Seseorang yang telah bersih akan perbuatan jelek ia akan senantiasa senang akan kebaikan dan dirinya tak akan tenang jika melakukan perbuatan yang dilarang secara norma atau agama, maka orang seperti ini diibaratkan haus akan segar kebaikan, ia lapar akan enaknya beribadah kepada Allah, dan islam tak membiarkan orang seperti ini terlantar, segar dan enak yang dinantikan adalah dekat pada Allah dan kecintaan dari Nya.
Allah berfirman
di hadits qudsi dengan rambu-rambu bagi hamba yang seperti ini, bahwa
seorang hamba akan dekat kepada Allah dengan ibadah wajibnya dan akan di cintai
oleh Nya dengan ibadah sunnah
من عادى لي وليّاً فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب
إليّ مما افترضته عليه، ولا يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به،
وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، ولئن سألني لأعـطينه،
ولئن استعاذني لأعيذنه.
“Barangsiapa
memusuhi waliku maka Aku mengumumkan perang terhadapnya, dan tidaklah hamba-Ku
mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan suatu amalan yang lebih aku cintai dari
amalan yang aku wajibkan padanya. Dan senantiasa seorang hamba
mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga aku
mencintai-Nya. Jika Aku mencintainya : Maka Aku akan menjadi pendengarannya
yang dia gunakan mendengar, dan Aku menjadi mata yang dia gunakan melihat, dan
Aku menjadi tangan yang dia gunakan memegang, dan Aku menjadi kakinya yang dia
pergunakan berjalan, jika dia meminta pada-Ku Aku akan memberinya, dan jika Dia
meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan melindunginya.”
Ibnu Hajar al-Asqolani
berkata: penyebutan pendengaran, mata, tangan, dan kaki adalah tanda bahwa ia
akan digerakan langsung oleh Allah, dan semua anggota tubuhnya akan selalu
berbuat taat pada Nya.
Maka selayaknya seorang hamba
yang memang menghamba pada Allah, melakukan apa yang telah diperintahkan
seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Dengan hal itu ia mendekat pada sang
pencipta, tapi belum bisa dikatan Allah cinta padanya. Jika ingin dicintai oleh Allah hal yang harus di
kembangkan olehnya adalah melakukan perkara sunnah. Karena tiada yang bisa
membahagiakan diri selain dekat dengan Allah dan tiada yang memuaskan hati
selain cinta dari Nya, maka kedekatan pada Nya adalah keniscayaan yang harus diperjuangkan
dan kecintaan dari Nya adalah mahligai kenikmatan. Duhai hamba yang mendengar
akan petunjuk Nya, yang melihat akan cahaya abadi Nya, yang bertindak sesuai
sunnah Nya, yang berjalan ke jannah Nya, yang selalu bersama Nya.
Oleh: Fauzan