,
Kuliah?
Hal menarik yang bisa dinikmati oleh mereka yang
belajar di Mesir adalah mereka bebas menjadi apa saja. Berbeda dengan mereka
yang tengah menempuh pendidikan di Makkah atau Madinah. Mesir atau dalam hal ini - Al-Azhar-lebih
memberikan kebebasan bagi Mahasiswanya. Ini bukan bermaksud membandingkan hanya saja saya ingin memperlihatkan keunikan yang ada. Saya dengar sendiri dari teman yang
juga mahasiswa di Madinah bahwa mereka masih diwajibkan mengisi absensi. Dan
jika lebih dari 15 kali absen maka bersiaplah tinggal dalam ruangan yang sama
pada tahun berikutnya.
Al-Azhar menyajikan hal
berbeda, rumah atau kiblat ilmu yang telah lebih dari 10 abad silam berkiprah
menghidupkan kelimuan ini masih tidak mewajibkan pendataan absensi, dan standar
kelulusan hanya bertumpu pada bagaimana para mahasiswa bisa dengan baik
menjawab soal ketika ujian.
Disini memang tidak ada paksaan kuliah.
Al-Azhar tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk setiap pagi mandi dan
berangkat duduk manis dalam kelas. Juga tidak memaksa mahasiswanya harus rapi
dengan kaki yang berpakaian sepatu. Tidak, Al-Azhar tidak menekankan kita untuk terlalu patuh pada kostum semata.
Maka saya sangat keberatan jika teman-teman Mahasiswa di Al-Azhar berseloroh: “Saya malas kuliah, lagi
pula gak ada Absen”. Kalau anak baru yang mengatakan, saya masih coba memakluminya tapi jika yang
mengungkapkan ternyata mereka yang sudah
tak bergelar Junior maka sangat perlu untuk dipertanyakan.
Saya masih ingat, di
suatu pelajaran Mantiq ketika saya tingkat 2 (setara dengan semester 3 atau 4
kalau di Indonesia) tiba-tiba ada teman Mesir yang bertanya ke dosen atau
duktur biasa kami menyebutnya, "Lieh ihna mafisy kasyful hudur ya
duktur?"
Artinya: " wahai duktur,Kenapa kita
tidak ada absen dikuliah?"
Pertanyaan tersebut memang sering terulang ketika ada penyuluhan kepada
teman-teman Mahasiswa baru. Dan saya sendiri tidak mempermasalahkan pertanyaan
tersebut,karena saya juga pernah sepemikiran. Tapi saya juga lebih setuju dengan jawaban duktur yang mengatakan: "Kalian itu sudah
dewasa, kalian bukan tingkat i'dadiyah atau tsanawiyah lagi. Sekarang pintu
kelas ini terbuka untuk siapa saja yang mau masuk belajar atau keluar, kita
tidak akan memaksa siapapun. Kalian sudah dewasa, kalian sudah bisa memilih mana yang baik dan
yang buruk."
Teman-teman, baik yang baru atau lama.
Marilah kita ambil nilai positif dari sesuatu. Bahkan dalam keadaan apapun itu.
Al-Azhar tidak terbatas pada dinding atau bangunan-bangunannya, Al-Azhar
terlalu besar untuk kita remehkan. Maka
saya sangat berharap agar kita saling menguatkan. Silahkan tidak berangkat
kuliah tapi tolong isilah waktu yang seharusnya kita berada dikuliah tersebut dengan melakukan hal-hal
positif dan bermanfaat. Itulah mengapa saya katakan, di Mesir kalian bebas untuk
menjadi apa saja. Namun jangan pernah meremehkan keputusan Al-Azhar. Tidak ada
absen bukan berarti tidak ada kuliah bukan?
Saya dengar di Universitas ternama
dinegara seperti Inggris semisal University of Oxford juga tidak ada absen. karenanya tolong jangan jadikan hal ini alasan
untuk meremehkan al-Azhar. Jadilah anak-anak yang berbakti. Iya, al-Azhar
adalah rumah kita. Tapi saya selalu yakin bahwa kita jauh-jauh dari Indonesia
tidak hanya
memiliki tujuan hanya untuk sekedar mencari atau
mengisi absen saja. Iya, Saya yakin.
By: Zis al-Hakim