Tampilkan postingan dengan label fosikba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fosikba. Tampilkan semua postingan

September 08, 2024

,

Rihlah atau dalam bahasa الرحلة  yang berarti melakukan “Perjalanan” merupakan suatu kegiatan yang di adakan oleh almamater Fosikba (Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al- Khairat) Menurut ketua Fosikba Achmad Rozi di adakannya Rihlah Ruhaniah memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas ke imanan dengan menyukuri ciptaan Allah selain itu kegiatan ini juga memiliki banyak manfaat yakni memperkuat rasa solidaritas, mengukuhkan ukhuwah membangun kebersamaan rasa peduli terhadap sesama anggota Fosikba.

Rihlah tahun ini yang di adakan pada hari Sabatu, 07 Sebtember 2024 yang di ikuti 43 orang yang berlangsung selama satu hari, dengan mengambil dua destinasi yaitu makam “Syekh Muhammad Mutawalli as- Sya’rawi dan Imam Ahmad al Badawy. Para anggota Fosikba sangat antusias dan menikmati rihlah ruhaniah tahun ini.




Pembacaan sura al- Fatihah oleh Jauhari Mas’ud, di lanjut dengan pembacaan yasin oleh Moh. Izzudin,Lc, serta pembacaan tahlil dan do’a Bersama oleh Moh sholeh, Lc dan Zakaria Asyrof,Lc Dipl. Selepas ziarah para rombongan juga menyempatkan menikmati pemandangan Masjid Imam Ahmad al- Badawy sambil foto Bersama.

Dengan kegiatan Rihlah ruhaniah ini, para anggota Fosikba di harapkan memberikan pencerahan spiritual dan bisa menambah semangat para anggota Fosikba terutama yang masih maba dalam menapaki jalan menuntut ilmu di mesir serta di tempat lainnya, dan menjadi para ulama yang bermanfaat untuk umat di kemudian hari.



By; Matsekun


September 12, 2019

,

Selasa,10 september 2019 |Forum Silaturahmi Keluarga Besar al-Khairat (FOSIKBA), untuk kesekian kalinya mengadakan rihlah atau tour ke salah satu tempat yang ada di Mesir. Adapun tempat yang dikunjungi  kali ini adalah Alexandria, yaitu mantan ibu kota Mesir yang kemudian dipindah ke kota Kairo. Tempat tujuan kali ini terlaksana atas kesepakatan para anggota  dan usulan dari ketua FOSIKBA; Muhammad Syarif yang sebelumnya sudah didiskusikan bersama.
Alexandria merupakan salah satu kota bersejarah di Mesir. Selain terkenal dengan benteng Qaitbay, di dalamnya juga terdapat banyak makam ulama besar, seperti Imam al-Bushiri pengarang kitab Burdah dan juga Imam Abu al-Abbas al-Mursi dan masih banyak lagi. Di Alexandria juga terdapat wisata-wisata bersejarah yang wajib kita kunjungi juga; diantaranya Mumtaza, Sahil, Perpustakaan dan lain sebagainya.
Ketua FOSIKBA, Muhammad Syarif  menuturkan akan tujuan rihlah ke Alexandria kali ini, yang kami tangkap sebagai berikut:
1.       Mengenal lebih jauh sejarah yang ada  di Alexandria dengan mendatangi tempat-tempat bersejarah, seperti benteng Qaitbai, Perpustakaan dan lain sebagainya.
2.       Penyegaran diri (fikiran)dan refresh. Tentu tiga bulan lalu kita melaksanakan ujian akhir term. Maka setidaknya dibutuhkan kegiatan-kegiatan penyegaran seperti rihlah ini, dengan meikmati  keindahan kota Alexandria seperti suasana sunsite di pantai Mumtaza dan lain sebagainnya.
3.       Tak luput pula kita mentadabburi ciptaan allah yang begitu indah.
4.    Ziaroh ke makam Auliya’; yang merupakan salah satu tradisi santri indonesia dengan berdoa (bertawasul) di dekat makam para wali, sehingga dengan perantara ini doa kita terkabul.
Adapun rihlah yang hanya diadakan satu tahun sekali ini cukup banyak diminati oleh para anggota. Dilaksanakan selama dua hari dengan menginap di rumah anggota FOSIKBA yang kebetulan bermukimm di sana. Kami dari tim media sedikit berdiskusi dengan ketua penyelenggara rihlah ini, Muhammad Fadal atas keseruannya di Alexandria. Yaitu sebagai berkut:
1.       Apa tujuuan rihlah itu?
Adapun tujuan rihlah menurut saya bukan hanya mengunjungi dari tempat ke tempat  yang lain, atau hanya mengambil gambar semata, ,melainkan dari  satu tempat  ke tempat  lain ada beberapa  hal yang harus kamu ketahui atas tempat  yang kamu kunjungi. Mungkin itu alasan pokok mengapa kita mengadakan rihlah.
2.       Kenapa rihlah kali ini ke Alexandria?
Mungkin alasan sederhananya  adalah karena Alexandria banyak meninggalkan kesan sejarah yang penting untuk kita  ketahui. Salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh adalah Citabel Of Qaitbay atau benteng Qaibay yang dibangun pada tahun 1423 M (872-901H) oleh Sultan al-Ashraf an-Nashr Syaifudin Qaitbay  yang wajib kita kunjungi  apabila kita  pergi ke kota Alexandria.
Selain benteng Qaitbay, di sana juga terdapat  perpustakaan megah. Perpustakaan ini  dibangun oleh raja Ptolemet (ptolemaeus) soter; raja pertama dinasti Diadoch pada tahun 323 SM. Ada yang mengatakan perpustakaan ini merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia.
3.       Apa saja  agenda yang dilakukan disana?
Hari pertama kita mulai perjalanan dari Qaitbay, setelah azan dzuhur kita pergi ke pepustakaan yang kemudian dilanjutkan pergi ke Mumtaza guna bersantai sambil-lalu  menikmati sunsite. Pada hari kedua  kita pergi  ke pantai dari pagi hingga menjelang dzuhur. Kemudian dilanjutkan dengan ziaroh maqobir yang dekat dengan lokasi rihlah kita, diantaranya makam Imam Abu al-Abbas al-Mursi dan Imam al-Bushiri.

Itulah keseruan rihlah FOSIKBA kali ini. Dari rihlah ini kita dapat pengalaman juga bisa melihat langsung tempat bersejarah disana. Dari sini kita juga dapat menikmati ciptaan Allah SWT. Dan selalu bersyukur atas ciptaannya di dunia ini guna untuk memperkuat iman kita pada Allah SWT.

Maret 30, 2019

,
                BERANDA FOSIKBA


Jum’at, 29 maret 2019| Forum Silatuurami Keluarga Besar Al-Khairot (FOSIKBA) kembali mengadakan acara rutinan setiap setengah bulan satu  kali, yaitu kajian dengan sistem musyawarah.  Kajian ini banyak dihadiri oleh para anggota FOSIKBA dengan tujuan untuk bisa menimba ilmu dari pemateri dan teman – teman, menuangkan pendapat,  dan bertanya apabila ada musykilah tentang apa yang sudah dipaparkan oleh pemateri.
                Tema yang diangkat dari kitab tarikh mazahib, yaitu tentang biografi imam Abul Hasan al-Asy’ari; Imam Mazhab Asy’ariyin. Kajian kali ini diisi langsung oleh Ust. Kholilurrahman Zubaidi sebagai pemateri dan Ust. Raihan Qodri untuk memimpin berjalannya kajian kali ini.
                Kajian ini dirangkum berbentuk makalah oleh pemateri agar memudahkan para anggota dalam memahami pemaparan pemateri. Sehingga dalam kajian ini bukan hanya membahas soal cikal – bakal asy’ari, tapi juga soal diksi.
                “kita bermazhab Asy’ari tapi kita tidak tahu siapa beliau, bagaiamana perjalanan hidup beliau dan atas landasan apa beliau mendirikan mazhab ini, menurut saya merupakan pengakuan palsu” tutur pemateri.
                Sampai dipertengahan kajian, kajian pun semakin seru atas dibukanya pertanyaan dan tanggapan dibuka secara umum oleh mederator. Para anggota pun saling memperkuat argumen – argumen  mereka dengan apa yang telah dia baca sebeumnya, yaitu tentang bagaimana mazhab asy’ariyah ini sebelum datangnya imam Abul Hasan al-Asy’ari. Sebelum datangnya imam abul hasan al-asy’ari apakah sudah ada Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai mazhab yang moderat??
                Tak lama kemudian hidanganpun dikeluarkan berupa  makanan ringan yang sudah disediakan oleh pengurus FOSIKBA saat itu. Selain menikmati nikmatnya suasana kajian para anggotapun juga  menikmati  hidangan.
Alhamdulilah kajian ini berjalan dengan lancar, dan para anggota pun merasa puas dengan apa  telah disediakan oleh panitia kali ini.
“mungkin kajian kali ini menjadi kajian yang terahir, karena ujian termin dua sudah semakin dekat. Dan mungkin pada tanggal 19 april  2019 kita akan mengadakan penutupan kegiatan FOSIKBA”  tutur ketua FOSIKBA  

Follow Us @soratemplates