Juli 28, 2022

,

 



Karya: Dr. Ilham Syahin

Diterjemahkan oleh: Abdullah Faqih

 

Kemudian datanglah Sunnah-sunnah Nabi yang suci, untuk menegaskan kepada kita apa yang telah ditetapkan dalam Al-Quran, dan menjelaskan kepada kita sesuatu yang tidak tampak, yaitu martabat dan kedudukan wanita-wanita salehah baik di dunia maupun di akhirat. Dan menyebutkan kepada kita, di antara mereka yaitu: Khadijah, Fatimah, dan Aisyah.

              فعن أبي موسى الأشعري قال: قال رسول الله :"كمل من الرجال كثير، ولم يكمل من النساء إلا مريم، وآسية امرأة فرعون، وخديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد". وعن النبي ﷺ قال: "كمل من الرجال كثير ولم يكمل من النساء إلا مريم بنت عمران وآسية امرأة فرعون، وفضل عائشة على النساء كفضل الثريد على سائر الطعام"

              Artinya: Dan diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Banyak laki-laki yang sempurna, dan tidak ada perempuan yang sempurna kecuali Maryam, Asiah istri Firaun, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad". Dan juga diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda: "Banyak laki-laki yang sempurna, dan tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam binti Imran dan Asiah istri Firaun. Dan keutamaan Aisyah di antara wanita-wanita lainnya, seperti halnya keutamaan bubur di antara makanan lainnya."

              Adapun Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad Saw., Nabi telah menerangkan keutamaannya, beliau bersabda:

"قد آمنت بي إذ كفر بي الناس، وصدقتني إذ كذبني الناس، وواستني بمالها إذ حرمني الناس، ورزقني الله عن ولدها إذ حرمني أولاد النساء"

Artinya: "Dia beriman kepadaku saat orang-orang mengingkariku. Dan dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia mendukungku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberikan sesuatu padaku. Dan Allah menganugerahiku anak darinya, berbeda dengan istri-istriku yang lain."

              Kemudian menjelaskan apa yang mereka miliki, berupa karakter yang kuat, kemauan, kecerdasan dan jiwa yang murni. Adapun Fatimah binti Nabi Muhammad Saw. Ia telah menanggung dan mengalami kesulitan dakwah semasa hidupnya bersama ayahnya, dan juga memiliki kesabaran dan keridaan saat menanggung sakitnya berpisah dengan Nabi Setelah wafat beliau. Tidak ada wanita-wanita di dunia yang mengalami musibah seperti yang dialaminya, akan tetapi dia tetap bersabar. Oleh karena itu balasannya dia dijadikan di antara wanita-wanta yang mulia di surga.

Kemudian Al-Quran menetapkan ayat ayat yang jelas untuk menghilangkan tuduhan atau kontroversi yang muncul tentang Sayyidah Aisyah dalam حادث الإفك (cerita bohong). Allah SWT. berfiman:

"إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُم مَّا ٱكْتَسَبَ مِنَ ٱلْإِثْمِ ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبْرَهُۥ مِنْهُمْ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ"

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar." (An Nuur 24:11)

              Dan juga menetapkan haddul qodaf bagi sesorang yang menuduh wanita dengan apa yang tidak dilakukannya. Allah Swt. berfirman sebagai peringatan dan penolakan dari perbuatan-perbuatan keji dan perkataan-perkatan buruk tentang perempuan:

"وَتَحْسَبُونَهُۥ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ"

Artinya: "dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar". (An Nuur 24:15)

              Terlepas dari apa yang disajikan Islam dalam mengoreksi kesalahpahaman yang ada sebelumnya tentang wanita pada umumnya, dan terlepas dari apa yang disajikan berupa contoh realistis wanita salehah sebagai contoh yang ada, terkenal dan suci dan dalam sejarah. Namun ada filsuf Barat seperti filsuf Jerman Nietzsche dalam bukunya Beginilah Cara Zoroaster Berbicara dan Schopenhauer dalam lima ucapannya.

              Ide-ide dan ucapan-ucapan mereka terus menyebarkan pemahaman-pemahaman inferior yang meremehkan perempuan, dan mengulangi ucapan-ucapan tentang perempuan yang lebih buruk daripada yang diucapkan oleh masyarakat pra-Islam dan pra-sejarah. Islam dengan kitabnya yang agung dan sunnah-sunnah nabinya terus menolak kontroversi, tuduhan, dan kebohongan tentang wanita dan memberikan mereka hak untuk kehidupan yang bermartabat.

 

Juli 18, 2022

,

 

Banyak sekali kontroversi dan kesalahpahaman tentang wanita dalam pandangan manusia. Dan ketika Islam datang, Islam mengoreksi banyak pemikiran-pemikiran dan pandangan yang salah tersebut, seperti halnya Islam menolak syubuhat. Akan tetapi, tanpa menyinggung orang-orang yang mengatakan atau membawakannya.

Dan di antara pemikiran-pemikiran yang menyebar dan masyhur tentang wanita, bahwasanya mereka adalah akar dari setiap keburukan dan dibalik setiap kesalahan. Seperti halnya pemikiran yang mendominasi tentang inferioritas (sifat rendah diri) wanita menurut para filsuf besar seperti Sokrates, Aristoteles, dan Plato. Mereka mengadopsi sikap negatif dan mungkin terkadang bertentangan dengan wanita. Sokrates mendeskripsikan wanita bahwa mereka hanya pantas untuk melahirkan dan menganggap bahwa mereka adalah makhluk buruk yang dihasilkan oleh alam. Sehingga tidak mungkin, mereka menjalankan kebaikan moral seperti para lelaki dan mereka dianggap seperti pohon beracun yang luarnya indah, akan tetapi burung-burung mati ketika memakannya. Adapun di antara perkataannya yang terkenal adalah: "Wanita adalah sumber setiap keburukan".

Adapun Aristoteles, dia setuju dengan pendapat Sokrates bahwa wanita hanyalah benda atau wadah yang dapat merawat janin dan memberinya makan saja. Dan dalam pandangannya, wanita memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada laki-laki secara tabiat dan di anggap lebih mirip dengan anak kecil atau binatang. Bahkan, Plato yang di kenal dengan tuntutannya untuk memperbaiki status wanita dan pandangan terhadap mereka, dia memiliki pandangan bahwa wanita lebih rendah daripada pria, baik dalam akal ataupun keutamaannya.

Wanita  juga dituduh bahwa mereka tidak  mungkin bisa berguna, dan tidak ada wanita yang sempurna dalam keutamaan manusia dan juga tidak memiliki akal untuk berpikir serta hanya bisa mengikuti laki-laki. Karena wanita di tempatkan di posisi yang salah dan tidak sesuai dengan status maupun fungsi mereka di ciptakan oleh Allah, yang hal ini akan menjadi penghalang bagi mereka dalam menuntut pemenuhan hak-hak mereka. Maka Al-Quran sangat memperhatikan dengan mengoreksi pemahaman-pemahaman yang salah tersebut, Allah memperingatkan di awal surah dalam Al-Quran, bahwa ia adalah kitab yang menyampaikan pengetahuan yang benar, terpercaya dan nasehat yang bermanfaat, serta hidayah bagi orang-orang yang mencarinya. Allah SWT. berfirman dalam awal surah Al-Baqarah:

"الٓمٓ • ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ•"

Artinya:

"Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa". (Al-Baqarah 1,2).

              Sehubungan dengan kontroversi tersebut, maka datanglah Al-Quran untuk meluruskan pemikiran-pemikiran dan pemahaman-pemahaman yang salah, untuk menghilangkan kontroversi dan tuduhan terhadap wanita, dan juga untuk mengembalikan martabat dan hak-hak kemanusiaan mereka yang dirampas. Al-Quran juga memberikan contoh-contoh dari para wanita salehah, seperti Sarah istri Nabi Ibrahim, Istri Imran dan juga seorang wanita salehah yang mengabdi, dan juga sempurna dalam sifat-sifat kemanusiaan yaitu Maryam putri Imran, yang namanya  di abadikan dalam suatu surah dalam Al-Quran, yaitu surah Maryam, dan juga surah-surah lain yang menceritakan tentangnya seperti surah Ali Imran, dan At-Tahrim. Allah Swt. berfirman:

"وَمَرْيَمَ ٱبْنَتَ عِمْرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ مِنَ ٱلْقَٰنِتِينَ"

Artinya: "dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat." (At Tahrim 66:12)

              Dan Al-Quran juga menjelaskan bahwa kesempurnaan dan pemilihan itu tidak hanya terbatas untuk laki-laki, seperti halnya Allah Swt. memilih para Nabi, Rosul dan orang-orang saleh dari golongan laki-laki. Allah Swt. juga memilih dari golongan wanita, yaitu wanita-wanita yang salehah dan taat dan mereka ada empat, yaitu: Asiah binti Muzahim (istri Firaun), Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Nabi Muhammad Saw.

              Allah Swt. memilih Asiah istri Firaun di antara para wanita karena ia tidak mau mengikuti suami dan juga kaumnya dalam kekafiran. Dan justru ia menggunakan akal dan fikirannya serta percaya kepada Nabi Musa. Maka Allah menerangi hatinya dengan cahaya keimanan dan juga mengabadikannya dalam Al-Quran. Allah Swt. berfirman:

"وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِين"َ

Artinya: "Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (At Tahrim 66:11)

              Adapun Maryam yang beriman kepada kalimat-kalimat, kitab-kitab, dan Rasul-rasulnya dan menjadi pelayan di rumah Allah, seorang hamba yang taat kepada tuhannya. Pemilihan Allah Swt. kepadanya di sebutkan dalam Al-Quran. Allah Swt. berfirman:

"وَإِذْ قَالَتِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرْيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصْطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلْعَٰلَمِينَ"

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)" (Ali Imran 3:42)

 Karya: Dr. Ilham Syahin

Diterjemahkan oleh: Abdullah Faqih

Follow Us @soratemplates