Karya: Dr. Ilham Syahin
Diterjemahkan oleh: Abdullah Faqih
Kemudian
datanglah Sunnah-sunnah Nabi yang suci, untuk menegaskan kepada kita apa yang
telah ditetapkan dalam Al-Quran, dan menjelaskan kepada kita sesuatu yang tidak
tampak, yaitu martabat dan kedudukan wanita-wanita salehah baik di dunia maupun
di akhirat. Dan menyebutkan kepada kita, di antara mereka yaitu: Khadijah,
Fatimah, dan Aisyah.
فعن أبي موسى الأشعري قال: قال رسول الله :"كمل من
الرجال كثير، ولم يكمل من النساء إلا مريم، وآسية امرأة فرعون، وخديجة بنت خويلد،
وفاطمة بنت محمد". وعن النبي ﷺ قال: "كمل من الرجال كثير ولم يكمل من
النساء إلا مريم بنت عمران وآسية امرأة فرعون، وفضل عائشة على النساء كفضل الثريد
على سائر الطعام"
Artinya: Dan diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari
beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Banyak laki-laki yang sempurna,
dan tidak ada perempuan yang sempurna kecuali Maryam, Asiah istri Firaun,
Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad". Dan juga
diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda: "Banyak laki-laki yang
sempurna, dan tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam binti Imran dan
Asiah istri Firaun. Dan keutamaan Aisyah di antara wanita-wanita lainnya,
seperti halnya keutamaan bubur di antara makanan lainnya."
Adapun Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad
Saw., Nabi telah menerangkan keutamaannya, beliau
bersabda:
"قد آمنت بي إذ كفر بي الناس، وصدقتني إذ كذبني الناس،
وواستني بمالها إذ حرمني الناس، ورزقني الله عن ولدها إذ حرمني أولاد النساء"
Artinya: "Dia
beriman kepadaku saat orang-orang mengingkariku. Dan dia membenarkanku ketika
orang-orang mendustakanku. Dia mendukungku dengan hartanya ketika orang-orang
tidak memberikan sesuatu padaku. Dan Allah menganugerahiku anak darinya,
berbeda dengan istri-istriku yang lain."
Kemudian menjelaskan apa yang mereka miliki, berupa
karakter yang kuat, kemauan, kecerdasan dan jiwa yang murni. Adapun Fatimah
binti Nabi Muhammad Saw. Ia telah menanggung dan mengalami kesulitan dakwah
semasa hidupnya bersama ayahnya, dan juga memiliki kesabaran dan keridaan saat
menanggung sakitnya berpisah dengan Nabi Setelah wafat beliau. Tidak ada
wanita-wanita di dunia yang mengalami musibah seperti yang dialaminya, akan
tetapi dia tetap bersabar. Oleh karena itu balasannya dia dijadikan di antara wanita-wanta yang mulia di surga.
Kemudian Al-Quran
menetapkan ayat ayat yang jelas untuk menghilangkan tuduhan atau kontroversi
yang muncul tentang Sayyidah Aisyah dalam حادث الإفك (cerita bohong). Allah SWT.
berfiman:
"إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ
لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ
مِّنْهُم مَّا ٱكْتَسَبَ مِنَ ٱلْإِثْمِ ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبْرَهُۥ مِنْهُمْ
لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ"
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar." (An Nuur 24:11)
Dan juga menetapkan haddul qodaf bagi
sesorang yang menuduh wanita dengan apa yang tidak dilakukannya. Allah Swt.
berfirman sebagai peringatan dan penolakan dari perbuatan-perbuatan keji dan
perkataan-perkatan buruk tentang perempuan:
"وَتَحْسَبُونَهُۥ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ
عَظِيمٌ"
Artinya: "dan kamu
menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah
besar". (An Nuur 24:15)
Terlepas dari apa yang disajikan Islam dalam mengoreksi
kesalahpahaman yang ada sebelumnya tentang wanita pada umumnya, dan terlepas
dari apa yang disajikan berupa contoh realistis wanita salehah sebagai contoh
yang ada, terkenal dan suci dan dalam sejarah. Namun ada filsuf Barat seperti filsuf Jerman Nietzsche dalam bukunya Beginilah
Cara Zoroaster Berbicara dan Schopenhauer
dalam lima ucapannya.
Ide-ide dan ucapan-ucapan mereka terus menyebarkan
pemahaman-pemahaman
inferior yang meremehkan perempuan, dan mengulangi ucapan-ucapan tentang
perempuan yang lebih buruk daripada yang diucapkan oleh masyarakat pra-Islam
dan pra-sejarah. Islam dengan kitabnya yang agung dan sunnah-sunnah nabinya
terus menolak kontroversi, tuduhan, dan kebohongan tentang wanita dan
memberikan mereka hak untuk kehidupan yang bermartabat.