Mei 10, 2022

,

   



Jikalau sanding tak mengikat kasih 

diatas sakralnya kursi pelaminan


Jangan pernah menyalahkan takdir 

yang lalu kau sebut tak adil


Jikalau rangkaian irama kata tak tertuliskan dalam kanvas suci pernikahan


Jangan pernah menghujat seorang seniman dengan maha karyanya yang lalu kau sebut salah besar


Jikalau hati dan pikiranmu merasa dihempaskan ke jurang kenestapaan 


Jangan pernah mencari sebuah tangga irama nada yang penuh akan kedustaan


Hal ini tak akan membuatmu mencapai puncak kebahagiaan


Karena yang ada hanyalah sebuah keterpurukan yang kelam


By: Khatibul Khairi al-Azizi

        31 Maret 2022

Mei 05, 2022

,


Terdapat 241 negara di seluruh belahan dunia, 195 negara di antaranya merupakan negara yang telah tercatat resmi dalam keanggotaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Namun, pertanyaan besarnya adalah, mengapa Mesir menjadi kiblat ilmu bagi para pelajar?, bahkan masyarakat dari berbagai negara sering menjadikan bahan diskusi negeri ummu ad dunya tersebut, padahal Mesir hanyalah merupakan negara kecil dari segi wilayah.

Terlepas dari Mesir sebagai pusat sejarah peradaban dan ilmu pengetahuan, ditandai dengan  banyaknya ulama besar yang lahir di negeri piramida tersebut, ternyata masih banyak jejak sejarah yang selama ini belum kita ketahui, seperti: terdapatnya biara tertua di dunia, yaitu biara Santa Katarina, biara ini terletak di Semenanjung Sinai dan menjadi situs warisan dunia.

Biara Kristen Ortodoks ini dibangun sejak 548 Masehi di dekat gunung Sinai yang juga menjadi gunung tertinggi di Mesir.

hal ini tidak hanya sekedar mubazir untuk kita lewati, akan tetapi juga sangat menarik untuk dinikmati dan diadopsi serta kita tularkan atau berbagi dengan saudara dan kerabat di kampung halaman kita.


Pertengkaran Ala Mesir


Mesir sebagai pusat peradaban Islam tidak berarti bebas dari masalah, hal ini bertolak belakang dengan persepsi kebanyakan masyarakat luar (non Mesir) mengira bahwa Mesir adalah negeri yang damai dan aman, perasaan itu paling tidak dialami oleh saya sendiri pada waktu masih belum menginjakkan kaki di negeri ini, akan tetapi, persepsi itu berubah seketika setelah menyaksikan dengan mata sendiri  berberapa peristiwa kekerasan yang dilakukan sekelompok orang kepada beberapa pelajar dari Indonesia, melihat kenyataan itu seolah-olah baru sadar bahwa selama ini saya menghayal dan melamun tentang keindahan dan kedamaian di Mesir. Banyak permasalahan yang berawal dari candaan dan berujung percekcokan, bahkan ada di antaranya menyisakan dendam, hal ini sangat bertolak belakang dengan karakter masyarakat Mesir pada umumnya.

Kaitan dengan cerita di atas, ada hal unik di Mesir yang sangat menarik perhatian saya, yaitu ketika kita dapati di beberapa tempat ada orang yang sedang bertengkar, beradu mulut, atau mungkin saling pukul ketika mereka mendengar kalimat "allahumma sholli ala sayyidina Muhammad", maka dengan sekejap mata pertengkaran tersebut akan mereda, tidak hanya berhenti bertikai, bahkan tidak tersisa sedikitpun rasa dendam di antara mereka, seakan pertikaian yang mereka lakukan tidak pernah terjadi, inilah yang saluti dari mereka yaitu rasa hormat yang sangat mendalam kepada baginda Rasulullah Saw.


Menjaga Martabat Perempuan


Dalam Islam perempuan adalah makhluk mulia, bahkan kemuliaannya melebihi kaum Adam, akan tetapi dewasa ini di banyak tempat sering kita mendengar atau menyaksikan perlakuan tidak pantas kepada mereka, misalnya pelecahan seksual terhadap perempuan, seakan-akan tidak lagi menghargai posisi terhormat yang disematkan kepada mereka, indikasi kemerosotan tersebut ditandai oleh banyak hal, antara lain: Peran perempuan yang dipaksakan harus sama dengan laki-laki, misalnya dia harus bekerja di sektor-sektor yang terkesan menghargai perempuan tapi sebenarnya merendahkan kaum perempuan contoh kecil disekitar kita, perempuan dijadikan sebagai alat untuk memancing orang membeli produk, sederhananya dia sebagai model, dipertontonkan segala sesuatu yang menarik secara biologis, memperlihatkan lengkuk tubuh yang tak pantas dilihat. Mungkin mereka merasa itu sebagai penghargaan padahal sesungguhnya hal itu merendahkan martabat seorang perempuan.

Berbeda halnya dengan masyarakat Mesir, perempuan tetap diposisikan makam yang tinggi, sehingga tindakan-tindakan yang mengarah pada perlakuan negatif pada seorang perempuan merupakan hal yang nista atau tidak baik, bahkan menyapa seorang perempuan yang bukan mahram tanpa adanya hajat adalah aib.

Penghormatan pada perempuan bukan berarti membatasi wanita untuk beraktifitas, justru dengan tertanamnya rasa hormat yang besar terhadap perempuan, agar perempuan itu sendiri dapat dengan bebas beraktifitas tanpa adanya gangguan, dengan terus menjaga mahkota, dan kehormatannya.


Majelis Keilmuan Di Mana-mana


Para pelajar yang datang dari berbagai penjuru dunia (wafidin), tidak hanya memperoleh pelajaran dari kajian formal yang diadakan di kampus (al-Azhar) saja, mereka berbondong bondong ber-talaqqi (kajian nonformal) yang sesuai dengan fan mereka masing-masing.

Banyak dari para pelajar yang haus akan keilmuan terus menjalajahi dunia talaqqi, karena selain sesuai dengan fan mereka masing masing, juga sangat mendukung untuk mempermudah mereka dalam menghadapi ujian nanti.

Ada yang sampai menjadi murid dekat para Masyayikh. saking minatnya para wafidin dalam ber-talaqqi, mereka merasa bahwa talaqqi bukan sekedar untuk mengisi kekosongan waktu mereka, namun mereka beranggapan bodoh rasanya ketika kita meninggalkan talaqqi hanya untuk bersantai.

Ada juga yang mengisi kekosongan waktu mereka dengan berorganisasi semacam: literasi, jurnalistik, sastra, bahasa Inggris, dan lain sebagainya. sehingga mereka tidak vakum dalam dunia keorganisasian. baik itu dari segi keilmuan, pendidikan, politik,bahkan kepenulisan.


By: Khatibul Khairi al-Azizi

      30 Maret 2022

Follow Us @soratemplates