Maret 16, 2018

HAKIKAT KEKAYAAN




Sesungguhnya kekayaan itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu kekayaan material dan kekayaan hati. Kekayaan material, suatu perkara yang amat diimpikan oleh kebanyakan manusia. Bahkan, amat jarang sekali  kita temui manusia yang tidak menginginkan kekayaan, kerana hampir semua manusia itu menginginkan kekayaan.

Kekayaan hati, adalah tenangnya hati dengan terhiasnya  oleh sifat-sifat terpuji dan budi pekerti yang baik. Contohnya: sifat ikhlas, sabar, syukur, tawakal, dan masih banyak lagi yang disebutkan di dalam kitab kitab akhlak.

Kebanyakan manusia yang dilapangkan hartanya tidak puas dengan harta yang telah dimilikinya, sehingga selalu berusaha untuk menambah hartanya dan bahkan tidak peduli dari mana ia mendapatkannya. Padahal, kekayaan sebenarnya adalah kekayaan jiwa, yaitu orang yang merasa cukup terhadap apa yang telah diberikan kepadanya, ridho, dan tidak tamak dalam mencari harta. Maka ia adalah orang kaya yang sebenarnya.

Dari Abu Hurairah Nabi bersabda:

ليس الغنى عن كثرة العرض, ولكن الغنى غنى النفس
Artinya; Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.

Inilah nasehat dari suri tauladan kita yang sungguh sangat berharga. Dari sini seorang insan bisa merenungkan bahwa banyaknya harta dan kemewahan dunia bukanlah jalan untuk meraih kebahagiaan sebenarnya, sebagaimana orang yang kaya selalu merasa kurang puas. Seandainya ia diberi selembah gunung berupa emas, ia pun masih  mencari lembah yang kedua, ketiga dan seterusnya. Orang seperti inilah yang seakan-akan begitu fakir karena usaha kerasnya untuk terus menerus memuaskan dirinya dengan harta. Oleh karena itu, kekayaan yg sebenarnya adalah hati yang selalu merasa puas dan cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Kondisi seperti inilah yang di sebut kaya sesungguhnya.

والله أعلم بالصواب


Oleh: Salah satu anggota FOSIKBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates