September 08, 2024

,

Rihlah atau dalam bahasa الرحلة  yang berarti melakukan “Perjalanan” merupakan suatu kegiatan yang di adakan oleh almamater Fosikba (Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al- Khairat) Menurut ketua Fosikba Achmad Rozi di adakannya Rihlah Ruhaniah memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas ke imanan dengan menyukuri ciptaan Allah selain itu kegiatan ini juga memiliki banyak manfaat yakni memperkuat rasa solidaritas, mengukuhkan ukhuwah membangun kebersamaan rasa peduli terhadap sesama anggota Fosikba.

Rihlah tahun ini yang di adakan pada hari Sabatu, 07 Sebtember 2024 yang di ikuti 43 orang yang berlangsung selama satu hari, dengan mengambil dua destinasi yaitu makam “Syekh Muhammad Mutawalli as- Sya’rawi dan Imam Ahmad al Badawy. Para anggota Fosikba sangat antusias dan menikmati rihlah ruhaniah tahun ini.




Pembacaan sura al- Fatihah oleh Jauhari Mas’ud, di lanjut dengan pembacaan yasin oleh Moh. Izzudin,Lc, serta pembacaan tahlil dan do’a Bersama oleh Moh sholeh, Lc dan Zakaria Asyrof,Lc Dipl. Selepas ziarah para rombongan juga menyempatkan menikmati pemandangan Masjid Imam Ahmad al- Badawy sambil foto Bersama.

Dengan kegiatan Rihlah ruhaniah ini, para anggota Fosikba di harapkan memberikan pencerahan spiritual dan bisa menambah semangat para anggota Fosikba terutama yang masih maba dalam menapaki jalan menuntut ilmu di mesir serta di tempat lainnya, dan menjadi para ulama yang bermanfaat untuk umat di kemudian hari.



By; Matsekun


November 23, 2023

,

November 22, 2023

,





FOSIKBA didirikan pada 11 September 2000 M. di Katameya City Cairo. Pada awalnya, FOSIKBA hanya terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar alumni PP. Darul Ulum Banyuanyar, dengan kepanjangan: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar. Namun setelah beberapa lama, alumni dari PP. Mambaul Ulum Bata-bata dan PP. Al-Mujtama' datang ke Cairo untuk melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, kemudian FOSIKBA dikembangkan menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar, Bata-bata dan Al-Mujtama' sampai pada awal tahun 2003 M.


Tahun demi tahun grafik peningkatan anggota FOSIKBA sangat meningkat, karena yang tertarik untuk bergabung dalam organisasi Almamater ini bukan hanya terbatas pada alumni tiga pesantren di atas, ada beberapa alumni pesantren yang secara moral dan emosional masih mempunyai hubungan dengan almamater pendiri FOSIKBA, seperti PP. Al-Khazini Buduran Sidoarjo, PP. Nurul Jadid Paiton, PP. Denanyar Jombang.


Atas inisiatif sebagian anggota FOSIKBA yang disampaikan dalam Sidang Permusyawaratan Anggota (SPA) tahun 2003, FOSIKBA disepakati untuk bersifat lebih terbuka lagi dan akronim. FOSIKBA menjadi semakin luas karena tidak terbatas pada tiga almamater saja akan tetapi menjadi organisasi almamater dibawah naungan Yayasan Al-Khairat, sehingga kepanjangan FOSIKBA menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al-Khairat. 


Tujuan utama organisasi ini adalah sebagai wadah Silaturahmi sekaligus sebagai wahana peningkatan kualitas studi, kreasi dan ketrampilan anggotanya.


Dinamika mahasiswa Cairo yang pluralistik serta tantangan akademis yang cukup tinggi menuntut kapabilitas yang 'lebih' dari ‘hanya’ sebagai mahasiswa, mereka juga dituntut untuk peka dan kritis terhadap berbagai fenomena sekitar. Anggota FOSIKBA sebagai bagian yang tak terpisahkan dari fenomena tersebut harus mampu berdiri tegak dan sejajar dengan berbagai kondisi serta tuntutan zaman yang ada.


FOSIKBA harus bisa berjalan seiring dinamika tersebut, membuka peluang serta memotivasi anggota menuju keberhasilan. Dengan program-program ilmiyah (seperti diskusi, kursus, penerbitan) 'ubudiyah (istighatsah bersama) dan wuddiyah (silaturrahmi bulanan), FOSIKBA senantiasa menciptakan stimulan kepada anggota untuk maju dan berkarya. 

Daftar Ketua FOSIKBA dari Tahun 2000 Hinga Sekarang

No - Nama Ketua - Masa Khidmah

1. Hadi Yasin - 2000-2001

2. Sidiq tabrani - 2001-2002

3. Imam Ghazali - 2002-2003

4. Muhlis Zuhri - 2003-2004

5. Nurul Hadi - 2004-2005

6. Muhammad Anwar - 2005-2006

7. Sholehoddin Az-Zumar & Saiful Anam - 2006-2007

8. Moh. Ibrohim - 2007-2008

9. Supriyanto At-Tirami & Amin Ja’farb - 2008-2009

10. Taufiqurrahman Fauzi & Hamzah Bizainik - 2009-2010

11. Muhsin Muiz & Ahmad Supandi - 2010-2011

12. Lukmad Fayad & Khotibul Umam - 2011-2012

13. Mustafidz Azmi & Suhardi Junaidi - 2012-2013

14. Wafi Heryanto & Maqbul Hasan - 2013-2014

15. Suhardi Junaidi & Maqbul Hasan - 2014-2015

16. Mujib Syukri Luman & Zakaria Asraf - 2015-2016

17. Zakaria Asraf & Shafiyullah An-Nady - 2016-2017

18. Fathor Rosi Ahmad Z. & Abd. Majid AQ. - 2017-2018

19. Moh Syamsul Arifin & Abd. Majid AQ. - 2018-2019

20. Abu Bakar Abdullah & Moh Fadal. - 2019-2020

21. Moh. Hidayat & Khairul Anam  - 2020-2021 

22. Muhammad Asrori As & Muhammad Alfin Mustafa Hanafi. - 2021-2022

23. Anas sonhaji & Muhammad labib alfikri. - 2022-2023

September 11, 2023

,

karya: samlan as solih 

nama pena: alan syah  





sufi di kenal  dekat dengan tuhannya, kecintaanya terhadap tuhan melebihi manusia pada umumnya , sufi sering kali begitu didambakan oleh banyak orang sehingga tidak jarang juga  komentar pedas tentang sufi, tetapi perlu di ketahui tentang hakikat sufi yang yang sebenarnya bahwa sufi adalah manusia yang pendapatnya terkadang tidak bisa rasionalkan sehingga sufi yang derajatnya melebihi manusia pada umumnya pendapatnya membuat kita terperangah sebagaimana doanya  Robiah Al-adawiyah  yang masyhur.

 

"Yaa Allah jika aku menyembahmu karena takut neraka bakarlah aku di dalamnya dan jika aku menyembahmu karena aku menginginkan surga jangan masukkan aku ke dalamnya dan jika aku menyembahmu karena engkau semata jangan palingkan wajahmu dariku" doa ini merupakan doa yang masyhur dikalangan para sufi sehingga doa ini selalu di ajarkan pada pelajar tasawuf.


Tetapi doa ini bukan sekedar doa biasa, do'a ini merupakan doa sufi kelas tinggi yang orang sufi kelas bawah tidak bisa berdoa seperti doa ini, karena ini merupakan sebuah doa yang bersumber dari hati paling dalam yang memang muncul atas dasar kedekatan dirinya dengan tuhan, dan memang semuanya akibat keinginan kuat dalam menaati tuhannya, dan do'a ini muncul karena akibat kedekatannya terhadap tuhan melebihi para sufi lainya maka para sufi kelas bawah tidak mampu untuk berdoa seperti ini karena belum sampai ke derajat Rabiah Al-adawiyah.


Apakah semua orang bisa menggunakan doa seperti itu ? semua orang berhak menggunakan doa seperti doa Rabiah Al-adawiyah, tapi apakah doa itu mampu terucap di mulut semua orang bahkan sepanjang sejarah peradaban umat islam tidak ada yang mampu untuk berdoa sepeti itu kecuali hanya Rabiaah Al-adawiyah saja yang mampu, memang doa itu selalu di jarkan pada umat islam apalagi para pelajar tasawwuf tapi orang lain tidak mampu karena doa itu besifat pribadi rabiah yang kesaharinnya memikirnya tentang cinta tuhannya.


Bahkan menurut satu cerita ketika beliau di lamar oleh sesesorang dia mengajukan pertanyaan terhadap orang yang melamarnya salah satu pertnyaanya tentang cinta tuhannya yang nantinya akan mengurangi terhadap kecintaanya apabila dia masih mencintai selain tuhan. Maka beliau menolak terhadap lamaran itu.


Ada beberapa banyak orang yang melamar rabiah namun pada akhirnya menemukan penolakan, orang yang melamarnya bukan orang sembarang tetapi juga ulama ulama besar pada masanya salah satunya hasan bashri, beliau menolak bukan karena tidak ingin mengamalkan sunnah nabi tapi beliau memang sudah mencukupi cinta beliau terhadap tuhan, dan ingin mengambil hati tuhan sehingga ketika dua cinta yang bersemayam dalam kalbunya akan ada yang lebih di prioritaskan dan beliau tidak mau ketika mencitai makhluk,  akan mengurangi cintanya terhadap tuhan.


Begitu mendalam doa beliau yang semua orang tidak bisa menggunakan doa itu bagaimana tidak sedangkan orang  selain beliau masih doanya berilah kenikmatan dunia akhirat beda dengan doa rabiah yang doanya hanya wajah tuhan tidak berpaling dari beliau, sedangkan doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat, itu doanya orang kelas bawah,  dan apabila diberi nikmat akan bersyukur dan apabila mendapatkan musibah akan bersabar.


Doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat adalah doa orang awam yang masih belum mengenal wajah tuhannya, beda dengan orang yang sudah mengenal tuhannya maka doanya akan luar biasa, memang bukan karena untuk di puji oleh manusia, tetapi memang karena faktor kedekatannya terhadap tuhan, sehingga seorang sufi yang besar tidak bisa untuk di hukumi dalam konsep fiqih.


Begitulah pertanyaan seorang sufi terhadap seseorang, bagaimana keadaanmu ? alhamdulillah keadaanku baik dan apabila aku mendapatkan nikmat maka aku bersyukur dan apabila aku mendapat musibah maka aku bersabar,, seorang sufi membalas perkataan itu, begitulah anjing di daerahku manusia apabila diberikan rizki maka dia akan memberikan pada orang lain dan apabila tidak mendapatkan rizki maka di bersyukur, manusia belum sempurna cintanya kecuali  musibah yang menimpanya seperti nikmat yang diberikannya.


Manusia bisa memastikan cinta terhadap tuhan bukan berapa banyak kenikmatan yang di hasilkan, tetapi beberapa banyak musibah yang dinikmati, tapi bagi orang yang mencintai tuhan dengan sungguh maka musibah yang menimpanya seperti kenikmatan karena seorang sufi akan menganggap bahwa musibah yang menimpa dirinya karena cinta tuhan pada dirinya, dan begitulah seorang pecinta sejati tidak merasa terbebani oleh seorang yang di cintainya.


Cinta bisa mematikan ketakutan cinta bisa mematikan kebencian, cinta selalu terukir di setiap hati manusia namun mau di bawa kemana cinta yang Allah titipkan pada hambanya, Allah memberikan cinta sebagai bentuk pertanggung jawaban, orang bisa merasakan cinta, akan tetapi cintanya di gunakan pada yang bukan tempat dan waktu, maka akan siap siap menerima cinta yang bukan sang pemberi cinta. dan siap akan menerima penderitaan dan mungkin akan menghantui seumur hidup.


Sebagaimana apa yang dikatakan ibnu athaillah bahwa seorang pecinta tidak akan mengharap apa apa dari yang dicintai,  cinta seorang hamba pada tuhannya bukan karena ada niat tertentu bukan pula berbentuk huruf dan angka tetapi cinta itu selalu memberi tanpa ada timbal balik, jika cinta sudah bersemayam dalam hati manusia maka, tidak akan menemukan sebuah kekecewaan, karena manusia jika hatinya sudah di penuhi rasa cinta, maka tidak akan menemukan kekecewaan, dan  jika masih kecewa maka ada yang salah dengan yang kau cintai.


Sebuah cerita yang sangat menarik dalam kitab iqodul himam karya Ahmad bin Muhammad bin ajibah Al-hasani syarah dari hikam ibnu athaillah,  ada seorang lelaki yang mengungkap cintanya kepada seorang wanita kemudian si wanita menjawab bagaimana enkau mencintaiku sedangkan ada yang lebih baik dari padaku di belakangmu, kemudian orang lelaki menoleh ke belakangnya, si wanita berkata semoga Allah menjelekkanmu karena kamu seorang pecinta yang mendorong terhadap cinta tetapi kamu malah menoleh ke yang lain.


Seorang apabila mencintai terhadap sang penciptanya tapi dia masih mencintai yang lain sebenarnya  cinta itu cacat, karena masih ada orang lain selain yang menciptakan, bagaimana cinta yang Allah ciptakan kemudian cinta itu diberikan pada orang lain akankah tuhan tidak cemburu terhadap cinta yang telah diciptakan.


Abu yakqub berkata hakikat cinta terhadap tuhan adalah engkau lupa terhadap sebuah keuntungan dari tuhan, dan tidak akan mungkin terlintas dalam fikiranmu sebuah keinginan keinginan terhadap tuhan, karena jika masih ada sebuah keinginan keinginan itu sebenarnya bukan cinta tetapi bisa dikatakan kalkulasi.


Cinta akan tumbuh ketika keuntungan dan keinginan tidak ada dalam fikirannya, cinta itu unik untuk di bahas karena bagaimanapun cinta terkadang tidak masuk didalam analogi bagaimana kita membahas sesuatu yang unik dan tidak masuk analogi, tidak harus dikaji cukup saja di resapi karena jika di kaji tidak akan pernah selasai karena itu urusan tuhan dengan yang di berikan cinta.


Satu hal yang harus di ingat bahwa cinta yang tumbuh dengan sehat, maka tidak akan pernah rasa kecewa, didiklah rasa cinta supaya tumbuh menjadi  bijaksana yang nantinya akan membawamu terhadap suasana yang tidak pernah egnkau temui  sebelumnya kecuali egnkau merasakan cinta terhadap tuhannya.

 

 

Agustus 02, 2023

,


Umat islam berada di jalan yang sama, tidak ada yang lebih mulia di antara umat islam, tidak ada kasta dalam perputaran kehidupan umat islam, semuanya setara kecuali mereka yang lebih Taqwa, maka dia yang dianggap mulia di sisi Allah, bahkan dalam islam memberi hormat kepada nabi secara berlebihan itu tidak di perbolehkan,  semisal hormat sambil berdiri, perbuatan seperti itu nabi tidak suka, begitu pun pada keturunan Nabi, walaupun mereka harus di hormati, namun cukup sekedarnya saja, karena itu merupakan sebuah kehidupan yang semunya mempunyai hak dalam kehidupannya.

islam selalu memberikan konsep yang luar biasa, tidak ada paradigma yang terjadi luar biasa kecuali dalam paradigma keislaman, karena di dalamnya mempunyai banyak tuntunan yang harus di lakukan, dan ini merupakan sebuah konsep yang di bangun oleh pembawa risalahnya sejak 14 abad yang lalu, sehingga mampu bertahan sampai sekarang, dan tidak akan mungkin sebuah pernyataan itu bertahan selama empat belas abad, melainkan sebuah kebenaran, karena itu merupakan sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan.

Ada sebuah ungkapan yang mengharumkan umat islam, yang di bawa oleh pemikir Inggris bernama thomas carlyle, dia mengatakan bahwa Nabi muhammad adalah pembawa agama islam yang menjadi lentera dalam kehidupan, dan menjadi sebuah pijakan, yang tidak mungkin pembawanya itu bohong, dan menjadi sebuah pijakan sampai umat islam rela mati demi agamanya, coba kita pikir, mana ada agama lain yang lebih teguh pendiriannya ketimbang umat islam, bahkan mereka rela mati demi agamanya, ini perkataan seorang filsuf Inggris yang mengakui atas kredibilitas nabi muhammad, yang mampu membawa agamanya sampai pemeluknya rela mati dengannya.

Bagaimana mungkin seorang muhammad itu berbohong, sedangkan agama yang di bawanya menjadi lentera selama empat belas abad lamanya, yang tidak akan mungkin bertahan sampai sekarang melainkan dengan kebenaran, karena setiap kebohongan tidak akan melahirkan kebijakan dan keutuhan, walaupun semisal bisa utuh, tapi tidak akan melahirkan sebuah kebijakan.

Umat islam tidak ada yang berbeda, Nabinya selalu menanamkan konsep kesetaraan, sebagaimana Khutbah beliau sebelum meninggal tentang konsep kesetaraan, dia menanamkan tentang kemanusian yang saling membutuhkan, dia menanamkan  bahwa yang kulit putih tidak lebih mulya ketimbang kulit hitam, kulit hitam tidak lebih rendah dari kulit putih, orang arab tidak lebih mulya ketimbang orang yahudi , begitupun sebaliknya, semunya mempunyai kedudukan masing masing, memiliki hak hidup, memiliki hak untuk bisa mengaplikasikan hidupnya, dan setiap orang berhak untuk mengatur hidupnya, lalu apakah ajaran islam ini salah atau justru sebuah kebenaran???.
Nabi di utus pada suatu Kaum, sebab manusia sudah mulai tidak menanamkan konsep kesetaraan, sebagaimana orang romawi yang memperlakukan budaknya seakan barang dagangan, yang bisa di gunakan semaunya, bahkan dicambuk atau tidak di beri makan, memang semua hak budak milik tuannya, bahkan dijadikan bahan pameran sekalipun itu hak tuannya, namun tetap budak itu merupakan manusia, yang mempunyai sebuah kehormatan, dalam agama islam, kalau kehormatan di injak injak, boleh umat islam untuk memerangi dengan alasan menjaga kehormatan.

Dan salah satu tugas Nabi adalah menghilangkan perbudakan, yang mana masyarakat mekkah di zaman jahilah, memiliki kebiasaan melampaui batas dalam menghukum budaknya secara tidak berperikemanusiaan, hal ini terjadi pada bilal bin rabbah, yang di jemur di tengah gurun pasir tandus dan panas, di atas perutnya di letakkan batu besar, sungguh perbuatan tersebut merupakan sebuah ke dhaliman.

Nabi membawa risalah sebagai pemberantas kedhaliman manusia saat itu, sebab konsep kesetaraan tidak terealisasi kan, sehingga manusia tidak mendapati ketenangan dan kedamaian, akibat adanya sebuah perbudakan yang mengakar pada kehidupan sebelum islam, hal itu yang menjadikan Muhammad sebagai sosok nabi saat itu datang dengan proyek besarnya yaitu memberikan ketenteraman dan kedamaian, yang mana hal itu bisa di dapatkan dengan sebuah konsep kesetaraan, karena apabila konsep itu tidak ada, mustahil manusia akan tenteram dan damai, sebab adanya sebuah hak manusia yang tidak  terealisasi kan.

Konsep kesetaraan dan hak asasi yang di gaungkan empat belas abad yang lalu, baru digauangkan oleh PBB pada abad ke sembilan belas, sedangkan hal itu sudah di gaungkan empat belas abad yang lalu oleh  Nabi muhammad SAW. PBB memikirkan manusia yang saat itu tidak mempunyai hak untuk melakukan sesuatu, baik bagi dirinya dan orang lain, dan hal itu lebih dulu sudah di pikirkan oleh nabi besar muhammad SAW. 

Hal tersebut yang menjadikan islam berbeda dengan agama lain, yang memberlakukan konsep kasta seperti umat hindu, yang mana kasta paling tinggi berahma  merupakan kasta yang paling berhak atas sesuatu untuk tuhanya, kasta brahma merupakan kasta yang paling tinggi di agama hindu, kasta yang lain berada di bawah kekuasaanya, sehingga tidak jarang di india kasta yang paling rendah teraniaya.

Di kehidupan agama hindu, kasta brahma bagaikan sebuah kepala dan kasta kesatria ibarat tangannya, yang tugasnya adalah melindungi kasta brahma, dan level yang paling bawah adalah kasta budra, ia bagaikan kaki, yang tugasnya melayani kasta brahma, kehidupannya terserah kasta brahma, bahkan pekerjaannya tidak di bayar dan tidak di permasalahkan. Inilah konsep kehidupan hindu,yang tidak ada jalan untuk hapuskan, sampai sekarang para penguasa di sana memikirkan cara agar konsep kasta segera hilang, namun bagi kaum hindu hal itu tidak akan bisa dihilangkan, sebab mereka menganggap kasta merupakan utusan tuhan.

Mahadma gandi seorang pemikir dari agama hindu, yang sangat kagum terhadap nabi muhammad, dia banyak membaca tentang sejarah nabi muhammad, salah satu yang di kagumi adalah konsep kesataraan dalam risalah muhammad , dia menganggap bahwa }dengan konsep kesataraan manusia bisa hidup berdampingan aman dan damai.
Dia juga ingin menghilangkan konsep kasta yang berada di agama hindu, padahal dia sendiri dari kasta yang tinggi, dengan cara dia menikahkan anak laki lakinya dengan  wanita dari kaum dalit yang tidak berkasta, orang hindu mempercayai bahwa kaum dalit merupakan kaum yang tidak boleh di sentuh karena kaum dalit merupakan kaum yang najis.

Banyak komentar pedas dari para petinggi hindu padanya, mereka mengecam tindakan mahad magandi yang banyak membaca tentang sejarah muhammad, sehingga dia tidak patuh terhadap dewa sendiri, mereka mengacam mahad magandi telah menghinakan tuhan mereka, karena menikahkan anaknya dengan kaum yang najis. 

Islam menjadi  penerang bagi manusia, sehingga orang yang hidup beragama islam merasa tentram dan damai, karena hal itu yang selalu di cari manusia, sedangkan konsep kesetaraan sulit di peroleh di kehidupan sebelum islam. 
Coba kita bandingkan antara kehidupan sebelum islam dengan kehidupan setelah datangnya islam, bagaimana kaum kafir qurais dan kaum romawi sangat bejat terhadap budaknya, bahkan mereka pantas di katakan orang yang dhalim.
Kehidupan sebelum islam di mekah, seakan ada benteng Pemisah antara kehidupan orang kalangan atas dan bawah , tidak ada orang yang  mampu merobohkan benteng itu kecuali nabi muhammad, karena hal itu merupakan tradisi yang mulia menurut mereka, tradisi yang sangat mengakar, apalagi kehidupan arab sebelum islam terkenal dengan orang yang keras kepala, bahasanya yang kasar, mereka tidak bermuka dua, artinya ketika mereka ingin mengatakan sesuatu , pasti mereka mengatakannya walaupun hal itu menyakiti.

Itu sebuah alasan mengapa Nabi muhammad harus hijrah ke Madinah, dakwah beliau di mekah hanya bisa mengislamkan  kurang lebih delapan puluh tiga orang, dalam kurun waktu tiga belas tahun, sedangkan dakwah beliau di Madinah, walaupun hanya sepuluh tahun, tapi penduduk Madinah yang ikut ke agamanya tidak terhitung jumlahnya, dan salah satu faktornya adalah orang madina mayoritas beragama yahudi, yang di dalam kitabnya di jelaskan dengan perinci tentang datangnya agama terakhir.
hal itu menjadi alasan mengapa agama islam di terima setiap golongan, karena dalam konsep dakwah islam adalah konsep kesetaraan, dan dengan konsep kesetaraan, manusia bisa menyampaikan sesuatu yang benar terhadap siapa pun, karena derajat mereka tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, dan hal itu juga akan menghapus rasa canggung diantara mereka, siapa pun berhak menyampaikan sesuatu yang benar, karena mereka menganggap itu merupakan sebuah keharusan sebagai Umat islam.

Dan coba kita pikirkan, andaikan konsep kesetaraan itu tidak ada dalam agama islam, saya yakin islam tidak akan sejaya seperti sekarang, karena pasti umat islam masih ada rasa ketidakpuasan dalam ajarannya atau rasa kurang pantas dalam dirinya, sehingga untuk menyampaikan sebuah kebenaran masih melihat terhadap kedudukannya.

Seandainya manusia masih melihat kedudukan adalah merupakan sebuah konsekuensi kemunduran atau menjadi sebuah kelenturan yang terdapat dalam sebuah ajaran, karena manhaj dalam kesetaraan akan menghilangkan sebuah kedudukan, maka akan terbentuk sebuah fenomena yang terjadi pada diri manusia, contoh konkretnya adalah bahwa setiap ulama yang wafat, tidak langsung di gantikan anaknya, tetapi terdapat seorang penerus yang keilmuannya hampir sama atau bisa jadi melebihi ulama tersebuat, sehingga umat islam, siapapun bebas dan pantas untuk mengungkapkan sebuah kebenaran, jika orang itu mempuni dalam keilmuannya.

Namun tidak semua pantas dalam mendeklarsikan kebenaran, ada orang tertentu yang memang pantas untuk di jadikan panutan dalam mengungkapkan sebuah kebenaran, sehingga walaupun umat islam ada konsep kesetaraan, tapi tidak bisa menghilangkan sebuah konsep kepantasan dalam menyampaikan, karena hal itu memerlukan sebuah ilmu yang harus dikuasai oleh Penyampai kebenaran.

Follow Us @soratemplates