November 23, 2023

,

November 22, 2023

,





FOSIKBA didirikan pada 11 September 2000 M. di Katameya City Cairo. Pada awalnya, FOSIKBA hanya terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar alumni PP. Darul Ulum Banyuanyar, dengan kepanjangan: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar. Namun setelah beberapa lama, alumni dari PP. Mambaul Ulum Bata-bata dan PP. Al-Mujtama' datang ke Cairo untuk melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, kemudian FOSIKBA dikembangkan menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar, Bata-bata dan Al-Mujtama' sampai pada awal tahun 2003 M.


Tahun demi tahun grafik peningkatan anggota FOSIKBA sangat meningkat, karena yang tertarik untuk bergabung dalam organisasi Almamater ini bukan hanya terbatas pada alumni tiga pesantren di atas, ada beberapa alumni pesantren yang secara moral dan emosional masih mempunyai hubungan dengan almamater pendiri FOSIKBA, seperti PP. Al-Khazini Buduran Sidoarjo, PP. Nurul Jadid Paiton, PP. Denanyar Jombang.


Atas inisiatif sebagian anggota FOSIKBA yang disampaikan dalam Sidang Permusyawaratan Anggota (SPA) tahun 2003, FOSIKBA disepakati untuk bersifat lebih terbuka lagi dan akronim. FOSIKBA menjadi semakin luas karena tidak terbatas pada tiga almamater saja akan tetapi menjadi organisasi almamater dibawah naungan Yayasan Al-Khairat, sehingga kepanjangan FOSIKBA menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al-Khairat. 


Tujuan utama organisasi ini adalah sebagai wadah Silaturahmi sekaligus sebagai wahana peningkatan kualitas studi, kreasi dan ketrampilan anggotanya.


Dinamika mahasiswa Cairo yang pluralistik serta tantangan akademis yang cukup tinggi menuntut kapabilitas yang 'lebih' dari ‘hanya’ sebagai mahasiswa, mereka juga dituntut untuk peka dan kritis terhadap berbagai fenomena sekitar. Anggota FOSIKBA sebagai bagian yang tak terpisahkan dari fenomena tersebut harus mampu berdiri tegak dan sejajar dengan berbagai kondisi serta tuntutan zaman yang ada.


FOSIKBA harus bisa berjalan seiring dinamika tersebut, membuka peluang serta memotivasi anggota menuju keberhasilan. Dengan program-program ilmiyah (seperti diskusi, kursus, penerbitan) 'ubudiyah (istighatsah bersama) dan wuddiyah (silaturrahmi bulanan), FOSIKBA senantiasa menciptakan stimulan kepada anggota untuk maju dan berkarya. 

Daftar Ketua FOSIKBA dari Tahun 2000 Hinga Sekarang

No - Nama Ketua - Masa Khidmah

1. Hadi Yasin - 2000-2001

2. Sidiq tabrani - 2001-2002

3. Imam Ghazali - 2002-2003

4. Muhlis Zuhri - 2003-2004

5. Nurul Hadi - 2004-2005

6. Muhammad Anwar - 2005-2006

7. Sholehoddin Az-Zumar & Saiful Anam - 2006-2007

8. Moh. Ibrohim - 2007-2008

9. Supriyanto At-Tirami & Amin Ja’farb - 2008-2009

10. Taufiqurrahman Fauzi & Hamzah Bizainik - 2009-2010

11. Muhsin Muiz & Ahmad Supandi - 2010-2011

12. Lukmad Fayad & Khotibul Umam - 2011-2012

13. Mustafidz Azmi & Suhardi Junaidi - 2012-2013

14. Wafi Heryanto & Maqbul Hasan - 2013-2014

15. Suhardi Junaidi & Maqbul Hasan - 2014-2015

16. Mujib Syukri Luman & Zakaria Asraf - 2015-2016

17. Zakaria Asraf & Shafiyullah An-Nady - 2016-2017

18. Fathor Rosi Ahmad Z. & Abd. Majid AQ. - 2017-2018

19. Moh Syamsul Arifin & Abd. Majid AQ. - 2018-2019

20. Abu Bakar Abdullah & Moh Fadal. - 2019-2020

21. Moh. Hidayat & Khairul Anam  - 2020-2021 

22. Muhammad Asrori As & Muhammad Alfin Mustafa Hanafi. - 2021-2022

23. Anas sonhaji & Muhammad labib alfikri. - 2022-2023

September 11, 2023

,

karya: samlan as solih 

nama pena: alan syah  





sufi di kenal  dekat dengan tuhannya, kecintaanya terhadap tuhan melebihi manusia pada umumnya , sufi sering kali begitu didambakan oleh banyak orang sehingga tidak jarang juga  komentar pedas tentang sufi, tetapi perlu di ketahui tentang hakikat sufi yang yang sebenarnya bahwa sufi adalah manusia yang pendapatnya terkadang tidak bisa rasionalkan sehingga sufi yang derajatnya melebihi manusia pada umumnya pendapatnya membuat kita terperangah sebagaimana doanya  Robiah Al-adawiyah  yang masyhur.

 

"Yaa Allah jika aku menyembahmu karena takut neraka bakarlah aku di dalamnya dan jika aku menyembahmu karena aku menginginkan surga jangan masukkan aku ke dalamnya dan jika aku menyembahmu karena engkau semata jangan palingkan wajahmu dariku" doa ini merupakan doa yang masyhur dikalangan para sufi sehingga doa ini selalu di ajarkan pada pelajar tasawuf.


Tetapi doa ini bukan sekedar doa biasa, do'a ini merupakan doa sufi kelas tinggi yang orang sufi kelas bawah tidak bisa berdoa seperti doa ini, karena ini merupakan sebuah doa yang bersumber dari hati paling dalam yang memang muncul atas dasar kedekatan dirinya dengan tuhan, dan memang semuanya akibat keinginan kuat dalam menaati tuhannya, dan do'a ini muncul karena akibat kedekatannya terhadap tuhan melebihi para sufi lainya maka para sufi kelas bawah tidak mampu untuk berdoa seperti ini karena belum sampai ke derajat Rabiah Al-adawiyah.


Apakah semua orang bisa menggunakan doa seperti itu ? semua orang berhak menggunakan doa seperti doa Rabiah Al-adawiyah, tapi apakah doa itu mampu terucap di mulut semua orang bahkan sepanjang sejarah peradaban umat islam tidak ada yang mampu untuk berdoa sepeti itu kecuali hanya Rabiaah Al-adawiyah saja yang mampu, memang doa itu selalu di jarkan pada umat islam apalagi para pelajar tasawwuf tapi orang lain tidak mampu karena doa itu besifat pribadi rabiah yang kesaharinnya memikirnya tentang cinta tuhannya.


Bahkan menurut satu cerita ketika beliau di lamar oleh sesesorang dia mengajukan pertanyaan terhadap orang yang melamarnya salah satu pertnyaanya tentang cinta tuhannya yang nantinya akan mengurangi terhadap kecintaanya apabila dia masih mencintai selain tuhan. Maka beliau menolak terhadap lamaran itu.


Ada beberapa banyak orang yang melamar rabiah namun pada akhirnya menemukan penolakan, orang yang melamarnya bukan orang sembarang tetapi juga ulama ulama besar pada masanya salah satunya hasan bashri, beliau menolak bukan karena tidak ingin mengamalkan sunnah nabi tapi beliau memang sudah mencukupi cinta beliau terhadap tuhan, dan ingin mengambil hati tuhan sehingga ketika dua cinta yang bersemayam dalam kalbunya akan ada yang lebih di prioritaskan dan beliau tidak mau ketika mencitai makhluk,  akan mengurangi cintanya terhadap tuhan.


Begitu mendalam doa beliau yang semua orang tidak bisa menggunakan doa itu bagaimana tidak sedangkan orang  selain beliau masih doanya berilah kenikmatan dunia akhirat beda dengan doa rabiah yang doanya hanya wajah tuhan tidak berpaling dari beliau, sedangkan doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat, itu doanya orang kelas bawah,  dan apabila diberi nikmat akan bersyukur dan apabila mendapatkan musibah akan bersabar.


Doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat adalah doa orang awam yang masih belum mengenal wajah tuhannya, beda dengan orang yang sudah mengenal tuhannya maka doanya akan luar biasa, memang bukan karena untuk di puji oleh manusia, tetapi memang karena faktor kedekatannya terhadap tuhan, sehingga seorang sufi yang besar tidak bisa untuk di hukumi dalam konsep fiqih.


Begitulah pertanyaan seorang sufi terhadap seseorang, bagaimana keadaanmu ? alhamdulillah keadaanku baik dan apabila aku mendapatkan nikmat maka aku bersyukur dan apabila aku mendapat musibah maka aku bersabar,, seorang sufi membalas perkataan itu, begitulah anjing di daerahku manusia apabila diberikan rizki maka dia akan memberikan pada orang lain dan apabila tidak mendapatkan rizki maka di bersyukur, manusia belum sempurna cintanya kecuali  musibah yang menimpanya seperti nikmat yang diberikannya.


Manusia bisa memastikan cinta terhadap tuhan bukan berapa banyak kenikmatan yang di hasilkan, tetapi beberapa banyak musibah yang dinikmati, tapi bagi orang yang mencintai tuhan dengan sungguh maka musibah yang menimpanya seperti kenikmatan karena seorang sufi akan menganggap bahwa musibah yang menimpa dirinya karena cinta tuhan pada dirinya, dan begitulah seorang pecinta sejati tidak merasa terbebani oleh seorang yang di cintainya.


Cinta bisa mematikan ketakutan cinta bisa mematikan kebencian, cinta selalu terukir di setiap hati manusia namun mau di bawa kemana cinta yang Allah titipkan pada hambanya, Allah memberikan cinta sebagai bentuk pertanggung jawaban, orang bisa merasakan cinta, akan tetapi cintanya di gunakan pada yang bukan tempat dan waktu, maka akan siap siap menerima cinta yang bukan sang pemberi cinta. dan siap akan menerima penderitaan dan mungkin akan menghantui seumur hidup.


Sebagaimana apa yang dikatakan ibnu athaillah bahwa seorang pecinta tidak akan mengharap apa apa dari yang dicintai,  cinta seorang hamba pada tuhannya bukan karena ada niat tertentu bukan pula berbentuk huruf dan angka tetapi cinta itu selalu memberi tanpa ada timbal balik, jika cinta sudah bersemayam dalam hati manusia maka, tidak akan menemukan sebuah kekecewaan, karena manusia jika hatinya sudah di penuhi rasa cinta, maka tidak akan menemukan kekecewaan, dan  jika masih kecewa maka ada yang salah dengan yang kau cintai.


Sebuah cerita yang sangat menarik dalam kitab iqodul himam karya Ahmad bin Muhammad bin ajibah Al-hasani syarah dari hikam ibnu athaillah,  ada seorang lelaki yang mengungkap cintanya kepada seorang wanita kemudian si wanita menjawab bagaimana enkau mencintaiku sedangkan ada yang lebih baik dari padaku di belakangmu, kemudian orang lelaki menoleh ke belakangnya, si wanita berkata semoga Allah menjelekkanmu karena kamu seorang pecinta yang mendorong terhadap cinta tetapi kamu malah menoleh ke yang lain.


Seorang apabila mencintai terhadap sang penciptanya tapi dia masih mencintai yang lain sebenarnya  cinta itu cacat, karena masih ada orang lain selain yang menciptakan, bagaimana cinta yang Allah ciptakan kemudian cinta itu diberikan pada orang lain akankah tuhan tidak cemburu terhadap cinta yang telah diciptakan.


Abu yakqub berkata hakikat cinta terhadap tuhan adalah engkau lupa terhadap sebuah keuntungan dari tuhan, dan tidak akan mungkin terlintas dalam fikiranmu sebuah keinginan keinginan terhadap tuhan, karena jika masih ada sebuah keinginan keinginan itu sebenarnya bukan cinta tetapi bisa dikatakan kalkulasi.


Cinta akan tumbuh ketika keuntungan dan keinginan tidak ada dalam fikirannya, cinta itu unik untuk di bahas karena bagaimanapun cinta terkadang tidak masuk didalam analogi bagaimana kita membahas sesuatu yang unik dan tidak masuk analogi, tidak harus dikaji cukup saja di resapi karena jika di kaji tidak akan pernah selasai karena itu urusan tuhan dengan yang di berikan cinta.


Satu hal yang harus di ingat bahwa cinta yang tumbuh dengan sehat, maka tidak akan pernah rasa kecewa, didiklah rasa cinta supaya tumbuh menjadi  bijaksana yang nantinya akan membawamu terhadap suasana yang tidak pernah egnkau temui  sebelumnya kecuali egnkau merasakan cinta terhadap tuhannya.

 

 

Agustus 02, 2023

,


Umat islam berada di jalan yang sama, tidak ada yang lebih mulia di antara umat islam, tidak ada kasta dalam perputaran kehidupan umat islam, semuanya setara kecuali mereka yang lebih Taqwa, maka dia yang dianggap mulia di sisi Allah, bahkan dalam islam memberi hormat kepada nabi secara berlebihan itu tidak di perbolehkan,  semisal hormat sambil berdiri, perbuatan seperti itu nabi tidak suka, begitu pun pada keturunan Nabi, walaupun mereka harus di hormati, namun cukup sekedarnya saja, karena itu merupakan sebuah kehidupan yang semunya mempunyai hak dalam kehidupannya.

islam selalu memberikan konsep yang luar biasa, tidak ada paradigma yang terjadi luar biasa kecuali dalam paradigma keislaman, karena di dalamnya mempunyai banyak tuntunan yang harus di lakukan, dan ini merupakan sebuah konsep yang di bangun oleh pembawa risalahnya sejak 14 abad yang lalu, sehingga mampu bertahan sampai sekarang, dan tidak akan mungkin sebuah pernyataan itu bertahan selama empat belas abad, melainkan sebuah kebenaran, karena itu merupakan sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan.

Ada sebuah ungkapan yang mengharumkan umat islam, yang di bawa oleh pemikir Inggris bernama thomas carlyle, dia mengatakan bahwa Nabi muhammad adalah pembawa agama islam yang menjadi lentera dalam kehidupan, dan menjadi sebuah pijakan, yang tidak mungkin pembawanya itu bohong, dan menjadi sebuah pijakan sampai umat islam rela mati demi agamanya, coba kita pikir, mana ada agama lain yang lebih teguh pendiriannya ketimbang umat islam, bahkan mereka rela mati demi agamanya, ini perkataan seorang filsuf Inggris yang mengakui atas kredibilitas nabi muhammad, yang mampu membawa agamanya sampai pemeluknya rela mati dengannya.

Bagaimana mungkin seorang muhammad itu berbohong, sedangkan agama yang di bawanya menjadi lentera selama empat belas abad lamanya, yang tidak akan mungkin bertahan sampai sekarang melainkan dengan kebenaran, karena setiap kebohongan tidak akan melahirkan kebijakan dan keutuhan, walaupun semisal bisa utuh, tapi tidak akan melahirkan sebuah kebijakan.

Umat islam tidak ada yang berbeda, Nabinya selalu menanamkan konsep kesetaraan, sebagaimana Khutbah beliau sebelum meninggal tentang konsep kesetaraan, dia menanamkan tentang kemanusian yang saling membutuhkan, dia menanamkan  bahwa yang kulit putih tidak lebih mulya ketimbang kulit hitam, kulit hitam tidak lebih rendah dari kulit putih, orang arab tidak lebih mulya ketimbang orang yahudi , begitupun sebaliknya, semunya mempunyai kedudukan masing masing, memiliki hak hidup, memiliki hak untuk bisa mengaplikasikan hidupnya, dan setiap orang berhak untuk mengatur hidupnya, lalu apakah ajaran islam ini salah atau justru sebuah kebenaran???.
Nabi di utus pada suatu Kaum, sebab manusia sudah mulai tidak menanamkan konsep kesetaraan, sebagaimana orang romawi yang memperlakukan budaknya seakan barang dagangan, yang bisa di gunakan semaunya, bahkan dicambuk atau tidak di beri makan, memang semua hak budak milik tuannya, bahkan dijadikan bahan pameran sekalipun itu hak tuannya, namun tetap budak itu merupakan manusia, yang mempunyai sebuah kehormatan, dalam agama islam, kalau kehormatan di injak injak, boleh umat islam untuk memerangi dengan alasan menjaga kehormatan.

Dan salah satu tugas Nabi adalah menghilangkan perbudakan, yang mana masyarakat mekkah di zaman jahilah, memiliki kebiasaan melampaui batas dalam menghukum budaknya secara tidak berperikemanusiaan, hal ini terjadi pada bilal bin rabbah, yang di jemur di tengah gurun pasir tandus dan panas, di atas perutnya di letakkan batu besar, sungguh perbuatan tersebut merupakan sebuah ke dhaliman.

Nabi membawa risalah sebagai pemberantas kedhaliman manusia saat itu, sebab konsep kesetaraan tidak terealisasi kan, sehingga manusia tidak mendapati ketenangan dan kedamaian, akibat adanya sebuah perbudakan yang mengakar pada kehidupan sebelum islam, hal itu yang menjadikan Muhammad sebagai sosok nabi saat itu datang dengan proyek besarnya yaitu memberikan ketenteraman dan kedamaian, yang mana hal itu bisa di dapatkan dengan sebuah konsep kesetaraan, karena apabila konsep itu tidak ada, mustahil manusia akan tenteram dan damai, sebab adanya sebuah hak manusia yang tidak  terealisasi kan.

Konsep kesetaraan dan hak asasi yang di gaungkan empat belas abad yang lalu, baru digauangkan oleh PBB pada abad ke sembilan belas, sedangkan hal itu sudah di gaungkan empat belas abad yang lalu oleh  Nabi muhammad SAW. PBB memikirkan manusia yang saat itu tidak mempunyai hak untuk melakukan sesuatu, baik bagi dirinya dan orang lain, dan hal itu lebih dulu sudah di pikirkan oleh nabi besar muhammad SAW. 

Hal tersebut yang menjadikan islam berbeda dengan agama lain, yang memberlakukan konsep kasta seperti umat hindu, yang mana kasta paling tinggi berahma  merupakan kasta yang paling berhak atas sesuatu untuk tuhanya, kasta brahma merupakan kasta yang paling tinggi di agama hindu, kasta yang lain berada di bawah kekuasaanya, sehingga tidak jarang di india kasta yang paling rendah teraniaya.

Di kehidupan agama hindu, kasta brahma bagaikan sebuah kepala dan kasta kesatria ibarat tangannya, yang tugasnya adalah melindungi kasta brahma, dan level yang paling bawah adalah kasta budra, ia bagaikan kaki, yang tugasnya melayani kasta brahma, kehidupannya terserah kasta brahma, bahkan pekerjaannya tidak di bayar dan tidak di permasalahkan. Inilah konsep kehidupan hindu,yang tidak ada jalan untuk hapuskan, sampai sekarang para penguasa di sana memikirkan cara agar konsep kasta segera hilang, namun bagi kaum hindu hal itu tidak akan bisa dihilangkan, sebab mereka menganggap kasta merupakan utusan tuhan.

Mahadma gandi seorang pemikir dari agama hindu, yang sangat kagum terhadap nabi muhammad, dia banyak membaca tentang sejarah nabi muhammad, salah satu yang di kagumi adalah konsep kesataraan dalam risalah muhammad , dia menganggap bahwa }dengan konsep kesataraan manusia bisa hidup berdampingan aman dan damai.
Dia juga ingin menghilangkan konsep kasta yang berada di agama hindu, padahal dia sendiri dari kasta yang tinggi, dengan cara dia menikahkan anak laki lakinya dengan  wanita dari kaum dalit yang tidak berkasta, orang hindu mempercayai bahwa kaum dalit merupakan kaum yang tidak boleh di sentuh karena kaum dalit merupakan kaum yang najis.

Banyak komentar pedas dari para petinggi hindu padanya, mereka mengecam tindakan mahad magandi yang banyak membaca tentang sejarah muhammad, sehingga dia tidak patuh terhadap dewa sendiri, mereka mengacam mahad magandi telah menghinakan tuhan mereka, karena menikahkan anaknya dengan kaum yang najis. 

Islam menjadi  penerang bagi manusia, sehingga orang yang hidup beragama islam merasa tentram dan damai, karena hal itu yang selalu di cari manusia, sedangkan konsep kesetaraan sulit di peroleh di kehidupan sebelum islam. 
Coba kita bandingkan antara kehidupan sebelum islam dengan kehidupan setelah datangnya islam, bagaimana kaum kafir qurais dan kaum romawi sangat bejat terhadap budaknya, bahkan mereka pantas di katakan orang yang dhalim.
Kehidupan sebelum islam di mekah, seakan ada benteng Pemisah antara kehidupan orang kalangan atas dan bawah , tidak ada orang yang  mampu merobohkan benteng itu kecuali nabi muhammad, karena hal itu merupakan tradisi yang mulia menurut mereka, tradisi yang sangat mengakar, apalagi kehidupan arab sebelum islam terkenal dengan orang yang keras kepala, bahasanya yang kasar, mereka tidak bermuka dua, artinya ketika mereka ingin mengatakan sesuatu , pasti mereka mengatakannya walaupun hal itu menyakiti.

Itu sebuah alasan mengapa Nabi muhammad harus hijrah ke Madinah, dakwah beliau di mekah hanya bisa mengislamkan  kurang lebih delapan puluh tiga orang, dalam kurun waktu tiga belas tahun, sedangkan dakwah beliau di Madinah, walaupun hanya sepuluh tahun, tapi penduduk Madinah yang ikut ke agamanya tidak terhitung jumlahnya, dan salah satu faktornya adalah orang madina mayoritas beragama yahudi, yang di dalam kitabnya di jelaskan dengan perinci tentang datangnya agama terakhir.
hal itu menjadi alasan mengapa agama islam di terima setiap golongan, karena dalam konsep dakwah islam adalah konsep kesetaraan, dan dengan konsep kesetaraan, manusia bisa menyampaikan sesuatu yang benar terhadap siapa pun, karena derajat mereka tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, dan hal itu juga akan menghapus rasa canggung diantara mereka, siapa pun berhak menyampaikan sesuatu yang benar, karena mereka menganggap itu merupakan sebuah keharusan sebagai Umat islam.

Dan coba kita pikirkan, andaikan konsep kesetaraan itu tidak ada dalam agama islam, saya yakin islam tidak akan sejaya seperti sekarang, karena pasti umat islam masih ada rasa ketidakpuasan dalam ajarannya atau rasa kurang pantas dalam dirinya, sehingga untuk menyampaikan sebuah kebenaran masih melihat terhadap kedudukannya.

Seandainya manusia masih melihat kedudukan adalah merupakan sebuah konsekuensi kemunduran atau menjadi sebuah kelenturan yang terdapat dalam sebuah ajaran, karena manhaj dalam kesetaraan akan menghilangkan sebuah kedudukan, maka akan terbentuk sebuah fenomena yang terjadi pada diri manusia, contoh konkretnya adalah bahwa setiap ulama yang wafat, tidak langsung di gantikan anaknya, tetapi terdapat seorang penerus yang keilmuannya hampir sama atau bisa jadi melebihi ulama tersebuat, sehingga umat islam, siapapun bebas dan pantas untuk mengungkapkan sebuah kebenaran, jika orang itu mempuni dalam keilmuannya.

Namun tidak semua pantas dalam mendeklarsikan kebenaran, ada orang tertentu yang memang pantas untuk di jadikan panutan dalam mengungkapkan sebuah kebenaran, sehingga walaupun umat islam ada konsep kesetaraan, tapi tidak bisa menghilangkan sebuah konsep kepantasan dalam menyampaikan, karena hal itu memerlukan sebuah ilmu yang harus dikuasai oleh Penyampai kebenaran.

Juli 30, 2023

,


 

Umat islam berada di jalan yang sama, tidak ada yang lebih mulia dari antara umat islam, tidak ada kasta dalam perputaran kehidupan umat islam, semuanya mempunyai kesataraan kecuali mereka yang lebih takwa maka dia yang dianggap mulia di sisi Allah, bahkan memberi hormat kepada nabi pun secara berlebihan itu tidak di perbolehkan apalagi sambil berdiri kelakuan seperti itu nabi tidak suka, apalagi keturunan Nabi walaupun harus di hormati dengan sekedarnya karena itu merupakan sebuah kehidupan yang semuanya mempunyai hak dalam kehidupannya.


Islam selalu memberikan konsep yang luar biasa, tidak ada pradigma yang terjadi luar biasa kecuali dalam pradigma keislaman, karena di dalamnya mempunyai banyak tuntunan yang harus di lakukan, dan ini merupakan sebuah konsep yang di bangun oleh pembawa risalahnya sejak 14 abat yang lalu sehingga mampu bertahan sampai sekarang, dan tidak akan mungkin sebuah pernyataan itu bertahan selama empat belas abat melainkan sebuah kebenaran, karena itu merupakan sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan.


Sebagian ungkapan yang mengharumkan umat islam yang di bawa oleh pemikir ingris yang bernama thomas carlyle dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad sebagai pembawa agama islam yang menjadi lentara dalam kehidupan, dan menjadi sebuah pijakan, yang tidak mungkin pembawanya itu bohong karena menjadi sebuah pijakan sampai umat islam rela mati demi agamanya, mana ada agama yang lain lebih teguh pendirianya ketimbang umat islam bahkan rela mati demi agamanya, ini perkataan seorang filsuf Ingris yang mengakui atas krediabalitas nabi yang mampu membawa agamanya sampai pemeluknya rela mati denganya.


Bagaimanapun mungkin seorang Muhammad itu berbohong, karena  agama yang yang di bawanya menjadi lentara selama empat belas abat lamanya yang tidak akan mungkin bertahan sampai sekarang melainkan dengan kebenaran, karena setiap kebohongan  tidak akan melahirkan kebijakan dan keutuhan, kebohongon merupakan sebuah konsep yang jika di pakai pasti tidak akan melahirkan keutuhan walaupun bisa utuh tapi tidak akan melahirkan sebuah kebijakan.


Umat islam tidak ada yang berbeda, Nabinya selalu menanamkan konsep kesataraan sebagaina khatbah beliau sebelum meninggal tentang konsep  kesetaraan di menanamkan tentang kemanusian yang semuanya saling membutuhkan, dia menanamkan   bahwa yang kulit putih tidak lebih mulya ketimbang hitam, kulit hitam tidak lebih rendah dari kulit putih, orang arab tidak lebih mulya ketimbang orang yahudi , orang yahudi tidak lebih rendah dari orang arab,  semunya mempunyai kedudukan masing-masing untuk bisa hidup, mempunyai hak untuk bisa mengaplikasikan hidupnya, setiap orang berhak untuk mengatur hidupnya, apakah ajaran ini melainkan sebuah kebenaran.


Nabi datang karena manusia sudah tidak lagi menanamkan konsep kesetaraan sebagaimana orang romawi yang melakukan budaknya seakan akan barang dagangan yang bisa di gunakannya semaunya, bahkan dicambuk dan tidak di berikan makan itu merupakan hak tuannya, bahkan menjadi bahan pameran sekalipun itu hak tuannya, sedangkan itu merupakan manusia yang mempunyai sebuah kehormatan, dalam agama Islam sekalipun kalau kehormatan di injak injak boleh untuk umat Islam memerangi dengan alasan menjaga kehormatan.


Dan salah satu tugas Nabi adalah menghilangkan perbudakan yang mana masyarakat mekah di zaman jahiliyah merupakan sebuah kebiasaan melampaui batas dalam menghukum budaknya sehingga tidak bermanusia, sebagai yang terjadi pada bilal bin Rabbah yang di jemur di tengah gurun pasir yang tandus dan panas yang di atasnya di letakkan batu, dan perbuatan itu melainkan sebuah ke dhaliman.


Nabi membawa risalah sebagai penghalang atas kedhaliman manusia pada saat itu yang konsep kesetaraan tidak tereliasikan pada saat itu sehingga manusia tidak mendapati ketenangan dan ke damaian karena akibat ada sebuah perbudakan yang yang mengakar dalam kehidupan sebelum islam, hal itu yang menjadikan Muhammad sebagai sosok nabi pada saat itu  yang proyek besarnya adalah memberikan kesetaraman dan ke damaian yang mana hal itu bisa di dapatkan dengan sebuah konsep kesataraan karena apabila konsep itu tidak tereliasasikan mustahil manusia akan tentram dan damai karena ada sebuah hak manusia yang tidak  terealiasasikan.


Konsep kesetaraan dan hak asasi yang di gaungkan empat belas abat yang lalu baru digauangkan oleh PBB pada abat ke sembilan belas sedangkat hal itu sudah di gaungkan empat belas abat yang lalu oleh  Nabi islam yaitu Muhammad SAW. PBB memikirkan  manusia yang saat itu tidak mempunyai hak untuk melakukan sesuatu yang baik bagi dirinya dan orang lain dan hal itu sudah di fikirkan oleh nabi besar Muhammad SAW.


Hal itu islam yang menjadikan berbeda dengan agama yang lain yang konsep kasta masih berlaku di umat Hindu, yang mana kasta paling tinggi berahma  merupakan kasta yang paling berhak atas sesuatu untuk tuhannya, kasta brahma merupakan kasta yang paling tinggi di agama Hindu, kasta yang lain berada di bawah kekuasaanya, sehingga tidak jarang di india kasta yang paling rendah teraniaya.


kasta Brahma di kehidupan agama Hindu bagaikan sebuah kepala dan kasta ksatria merupakan bagaikan tangannya, yang tugasnya merupakan sebuah melindungi kasta Brahma, dan yang paling bawah merupakan kasta budra, dan kasta budra bagaikan kaki yang tugasnya melayani kasta brahma, kehidupannya terserah kasta brahma bahkan ketika kerja tidak di bayar tidak ada permasalahan. Dan konsep di kehidupan hindu tidak ada jalan untuk bisa di hilangkan sampai sekarang, para penguasa di sana memikirkan cara agar kasta di sana segera cepat hilang, namun bagi kaum Hindu itu tidak akan bisa dihilangkan karena mereka mengaggap kasta itu merupakan tutusan dari tuhan.


Mahatma gandi seorang pemikir dari agama Hindu yang sangat kagum terhadap nabi Muhammad, dia banyak membaca tentang sejarah nabi Muhammad salah satu yang di kagumi kepada risalah Muhammad konsep kesetaraan, dia menganggap bahwa dengan konsep kesetaraan manusia bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai.


Mahatma gandi dia ingin menghilangkan konsep kasta yang berada di agama hindu padahal dia sendiri dari kasta yang tinggi, dengan cara dia menikahkan anaknya yang laki laki untuk menikahi  wanita dari kaum dalit yang tidak berkasta, orang mempercayai bahwa kaum dalit merupakan kaum yang tidak boleh di sentuh karena kaum dalit merupakan kaum yang najis.


Banyak komentar keras  dari para petinggi hindu dia mengecam bahwa mahad magandi terlalu banyak membaca tentang sejarah muhammad sehingga dia tidak patuh terhadap dewa sendiri, mereka mengecam mahatma gandi telah menghinakan tuhan mereka karena menikahkan anaknya dengan kaum yang najis.


Islam memberikan sebuah penerang bagi manusia sehingga orang yang hidup di agama islam merasa tentram dan damai, karena hal itu kehidupan yang selalu di cari bagi manusia, konsep kesetaraan yang sulit di peroleh oleh kehidupan sebelum islam.


Dan coba kita bandingkan antara kehidupan sebelum islam datang dengan kehidupan setelah datangnya islam, bagaimana kaum kafir Qurais dan kaum romawi sangat bejat terhadap budaknya, bahkan mereka pantas di katakan orang yang dhalim.


Kehidupan sebelum islam di mekah seakan ada benteng untuk di satukan antara kehidupan  orang orang  atas dan kehidupan orang bawah , tidak ada orang yang  mampu merobohkan benteng itu kecuali nabi Muhammad, karena hal itu merupakan tradisi yang mulia menurut mereka, tradisi yang sangat  mengakar, apalagi kehidupan arab sebelum islam terkenal dengan orang yang keras kepala, bahasanya yang kasar, mereka tidak ada muka dua, artinya mereka ketika mempunyai sesuatu yang harus dikatakan, mereka mengatakan hal itu walaupun itu menyakiti.


Itu sebuah alasan mengapa Nabi Muhammad harus hijrah ke madhina, dakwah beliau di mekah hanya bisa mengislamkan orang  kurang lebih delapan puluh tiga dalam kurun waktu tiga belas tahun, sedangkan dakwah beliau di madhina walaupun hanya sepuluh tahun manusia yang ikut ke agama muhammad tidak terhitung jumlahnya, dan salah satu faktornya orang madhina mayoritas agama nasrani  yang di dalam kitabnya di jelaskan dengan perinci tentang datangnya Nabi terakhir.


hal itu sebuah alasan mengapa agama islam di terima  di setiap golongan, karena dalam dakwah pertama kali  itu adalah konsep kesetaraan karena dengan konsep kesetaraan manusia bisa menyampaikan sesuatu yang benar terhadap siapapun, karena hal itu tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih  rendah, dan hal itu rasa canggung di antara mereka tidak ada karena tidak ada yang lebih tinggi pangkatnya, siapapun berhak untuk menyampaikan sesuatu yang benar  karena mereka mengaggap itu merupakan sebuah keharusan sebagai agama islam.


Dan coba kita fikirkan andaikan konsep kesetaraan itu tidak ada dalam agama islam, saya yakin islam tidak akan sejaya seperti sekarang, karena di dalamnya masih ada rasa ketidak puasan dalam ajarannya atau rasa kurang pantas dalam diri manusia, sehingga untuk menyampaikan sebuah kebenaran masih melihat terhadap kedudukannya.


Andaikan manusia masih melihat terhadap kedudukan itu merupakan sebuah konsekuensi dalam kemunduran atau bisa  menjadi sebuah kelenturan yang terdapat dalam sebuah ajaran karena manhaj dalam kesetaraan akan menghilangkan sebuah kedudukan karena akan terbentuk sebuah fenomena yang terjadi pada diri manusia contoh konkretnya adalah bahwa setiap ulama yang wafat itu bukan di ganti oleh anaknya tetapi terdapat sebuah penerus yang keilmuannya hampir sama rata atau bisa jadi melebihi ulama tersebut sehingga umat islam di dalamnya siapapun pantas untuk mengungkapkan sebuah ke beneran jika orang itu mampuni dalam pandangan kebenaran.


Namun tidak semua pantas dalam mendeklarasikan kebenaran, ada orang tertentu yang yang memang pantas untuk di jadikan panutan dalam mengungkapkan sebuah kebenaran, sehingga walaupun umat islam ada konsep kesataraan juga tidak bisa menghilangkan sebuah konsep kepantasan dalam menyampaikan karena hal itu memerlukan sebuah ilmu yang harus dikuasai olehnya.

 

 

 


Juni 26, 2023

,

Tiga  Mimpi Yang Terpercaya 


Malam yang di selimuti ke tidak pastian 

 Mimpi yang telah di takdirkan 

Pada hamba yang sudah di sandiwarakan 


Ibrahim tidak percaya dengan apa yang di takdirkan 

Mimpi yang menyelimutinya seakan menjadi duka baginya

Karena mimpi tersebut harus mengorbankan jiwa yang sudah menghiasinya 


Namun mimpi itu datang kembali di keesokan harinya

Di atas kasur yang terarai

Ber simpa di bawah kegelapan hati

Karena mimpi datang kembali


Mengkritik pada sang pencipta alam ilahi

Karena mimpi datang kembali pada jiwanya 

Apakah tuhan yang mencintaiku atau aku yang membencinya

Itu derungan hati Ibrahim 


Entah hati sang Ibrahim di selimuti kegelapan 

Atau tuhan ingin menghilangkan kegelapan 

Ibrahim  meletakkan dahinya lalu mengadu kepada tuhan atas apa yang menimpanya

Namun di malam yang ketiga kalinya 


Mimpi itu terus datang di tidurnya Ibrahim

Waktu itu Ibrahim tertidur nyenyak di atas tanah yang berarti

Di bawah mimpi yang datang kembali 

Tentang mutiara yang telah ter sinari


Harus mati sebagai pengorbanan di alam yang pasti

Ibrohim mengadu pada tuhannya

Oh tuhan jika mimpi ini sebagai janjiku kepadamu wahai tuhanku 

Aku ikhlas aku ridha atas pilihanmu 


Tapi aku sangat cinta pada anakku 

Karena dia satu satunya anakku setelah sekian lama aku mendambakannya 

Tetapi ini sudah keputusanmu, aku harus pasrah dan ridha atas takdirmu 

Di balik takdirmu itulah yang terbaik bagi diriku dan keluargaku


Biarkan Ismail kuserahkan padamu wahai tuhanku

Ismail rela mati yang menjadi hiasan dalam hidupku

Pada nyawa yang di panggil sang ilahi untuk dikorbankan pada hari ini

Nyawa Ismail bagaikan tali


Harus di sembelih di atas batu yang murni

Sang iblis mengobarkan api 

Pada bunda yang melahirkan Ismail

Untuk meronta pada kekasihnya yaitu Ibrahim


Akan tetapi tuhan mentakdirkan yang lain 

Yang menjadi hari besar umat muslim 

Hari raya  idul adha lahir batin 


Karya Samlan As Solih 19, agustus, 2017






Maret 23, 2023

,









Ibadat merupakan sebuah pengakuan seorang hamba terhadap tuhannya sehingga dengan mengaplikasikan  ibadat merupakan sebuah  tiket  atas kepatuhan seorang hamba  terhadap tuhannya. Maka dengan demikian ketika ibadat merupakan sebuah kewajiban terhadap sang pencipta, sang pemberi segalanya, maka dengan meninggalkannya merupakan salah satu  dosa besar, karena setiap ada perintah di situlah ada sebuah larangan, dan juga sebaliknya  setiap ada larangan pasti ada perintah.


Ada tiga definisi mengenai ibadat di {KBRI}, pertama perbuatan atau pernyataan bakti terhadap Allah atau tuhan yang didasari oleh peraturan agama, kedua segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya, ketiga upacara yang berhubungan dengan agama.


Namun tidak semua ibadat itu wajib  tergantung dari hukum yang sudah Allah perintahkan ada  yang sunah{perbuatan apabila dikerjakan mendapat pahala apabila tidak dikerjakan tidak berdosa}, mubah {boleh di lakukan tetapi boleh juga tidak}. Dan juga personal dan universal, dan ada yang jika tidak bisa mengerjakan semuanya maka bisa mengerjakan salah satunya, ada juga dalam sigt Ruhshah{keringanan hukum}. 


Ibadat merupakan salah satu tujuan Allah menciptakan manusia sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku” {QS adz dzaariyaat 55:56} salah satu tujuan manusia hidup dengan beribadat kepada sang penciptanya karena itu merupakan sebuah pengabdian pada Allah adapun caranya untuk mengabdi kepada Allah lewat sarana ibadat karena eksistensinya seorang manusia adalah mengabdi pada Allah.


ibadah tidak selalu tentang Shalat, puasa, zakat dan haji tapi bersabar atas  sesuatu yang menimpa terhadapnya merupakan suatu ibadat, misalnya ada salah satu temanmu yang menyakitimu atau membicarakan keburukan di belakangmu dan kamu mengetahuinya tapi kamu hanya memilih sabar, maka itu termasuk salah satu ibadat.


karena kenyataan yang sebenarnya penghambaan bukan selalu dalam konteks  shalat, puasa, zakat dan lainya yang menurut sebagian orang dikatakan konteks ibadat, tidak selalu duduk bersila ditemani Al-Quran di hadapannya, dan juga tidak  selalu berbicara mengenai syariat  di hadapan orang banyak, tapi bercocok tanam di sawah dengan  badan berlumuran tanah yang diniatkan untuk kebaikan merupakan suatu penghambaan pada Allah.


Tapi, yang sulit dalam mengimplementasikannya , karena ibadat bukan hanya sekedar kata kata yang keluar dari lisan manusia, bukan hanya duduk bersila memegang tasbih di tangannya, bukan pula duduk sambil baca Al-Quran , tapi ibadat yang baik  adalah  mengakomodasikan antara  zaman dan tempat, dan mengimplementasikan sebuah keadaan sebagai bentuk sentral untuk ibadat.


Ibadah bermacam macam sesuai dari urgennya masing-masing. Jika itu terjadi pada orang kaya maka ibadahnya  dengan kedermawanan, jika terjadi pada orang miskin maka bentuk ibadahnya  dengan sabar atas kemiskinan, jika sedang berstatus siswa atau  mahasiswa maka bentuk ibadatnya dengan semangat belajar, jika dalam keadaan berstatus  pedagang bentuk ibadatnya dengan kejujuran, jika  seorang anak bentuk beribadahnya dengan berbakti kepada orang tuanya, seorang tuan rumah beribadahnya dengan melayani tamunya.


 secara garis besar ibadah merupakan suatu akomodatif  yang mendorong untuk berbuat baik, jika berbuat baik antar sesama di situlah bentuk ibadat. seperti maqolah” setiap keadaan ada bentuk ibadahnya dan setiap zaman ada bentuk penyikapanya”. Keadaan bisa di gunakan sebagai sarana  dalam  bentuk ibadat, namun ada dimensi tersendiri dalam pengimplementasian keadaan, dengan waktu yang terbatas namun ada sebuah peluang untuk menuju visi yang sudah tertata rapi.


Melihat dari maqalah tadi maka yang starategis dalam bentuk ibadah  di dewasa ini  adalah dengan memikirkan keadaan zaman yang dinamis, mungkin kalau zaman di abat kedua sampai ke tiga belas Hijriyah pola ibadatnya dengan berperang melawan musuh Islam, seperti berdirinya dinasti Utsmaniyah yang sistem pemerintahanya berbentuk monarki, berdirinya akibat  peperangan, tapi kalau diera dewasa ini yang serba  modern maka tidak mungkin bentuk ibadat dengan mengangkat senjata, memasang wajah dengan tombak,  sebab dinamika sekarang ini tidak sama dengan  keadaan di era Utsmani.


poin besarnya adalah ketika umat Islam  mengangkat senjata sungguh sangat ironis bagi umat islam sendiri dengan memberikan peluang besar terhadap musuh Islam dengan menganggap bahwa ada kelenturan di pemikiran umat Islam sendiri, karena di era dewasa ini mengangkat senjata bukan sebuah keharusan yang harus dilakukan umat Islam tapi yang harus dilakukan dengan meninggikan ideologi umat Islam tersendiri, dan harus memberikan nutrisi terhadap pikiran umat Islam yang pola pikirannya ekstrim, supaya bentuk berpikirnya tidak jumud [ kaku dan tidak berkembang], karena pemikiran umat Islam harus berpikir dengan realistis. 


Banyak dari segelintir kelompok atau ormas Islam yang meninggikan emosinya dalam berdakwah bahkan ada yang sangat mengganggu terhadap ke tentraman antara sesama, kelakuannya  Cuma membuat gaduh umat Islam dengan membawa nama agama dan nabi Muhammad Saw. dalam menghukuminya dan mengira bahwa apa yang dilakukannya merupakan sesuai dengan agama, dan berdalih bahwa kelakuannya sesuai ajaran Rasulullah Saw.  Bahkan ada yang saling mencela antar sesama yang berbeda pendapat dengan mereka menganggap dialah yang yang paling benar, dan tidak menyadari bahwa mencela antara sesama merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan.


Seperti yang dikatakan oleh Assyairozy kepada anaknya dengan muka marah“ tidurmu lebih baik dari pada celaanmu” yang memang waktu itu keduanya bangun malam dan sudah Shalat tahajud dan keduanya saling berbincang dan anaknya syekh Assyai Rozy agak bercurhat pada bapaknya  dan berkata “ andaikan orang orang bangun sekedar Shalat tahajud dan dilanjutkan tidur lagi”  itulah yang membuat syekh Asysai Rozy marah pada anaknya. 


Sifat mencela antar sesama golongan tidak di perbolehkan apalagi saling mengadu domba antar golongan yang akan membuat sesama golongan saling bertumpah darah. Kalau hanya tidak suka yang membuatnya mencela  karena akibat tidak satu pendapat ini akan menjadi problem besar di dalam kehidupan karena di dalam Al-Quran sudah di sinyalir tentang perbedaan tersebut” sekiranya Allah menghendakinya niscaya kamu dijadikannya satu umat[saja], tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberiannya kepadamu” { Q s Al Maidah 5:48} jika hanya tidak satu arah dengan keyakinan dan pemikiran kita  jangan sampai melontarkan kata kata yang kotor apalagi saling mencela dan menghujat, karena tidak sama bukan berarti salah itu hanya merupakan sebuah hikmah dan kebijaksanaan.


Sebut saja Indonesia yang sistem pemerintahannya demokratis, dalam kebebasan berpendapat sangat di sayangkan, bahkan kebebasannya  di media tidak ada penghalang untuk melakukan segalanya, beda ras atau golongan  saling menjatuhkan terhadap  yang lainnya, dan ini terjadi akibat kekurangan ilmu dan pengalaman. semakin tinggi keilmuan seorang dan semakin luas pengalam seseorang maka akan sulit menemukan kesalahan pada diri seseorang, karena ilmu sangat luas, semakin menyelamnya semakin sulit melihat kesalahan orang lain. Dan ini tidak bisa di hindari akibat dari kebebasan berpendapat.


Dalam satu sisi sistem kebebasan berpendapat sangat memberikan maslahat dengan memberikan peluang pada seseorang untuk menyuarakan pikirannya,  apa yang dikehendakinya mereka bisa berpendapat sesuai  dengan pikirannya,  terutama bagi orang yang mempunyai cita cita besar atau mempunyai cita cita  menjadi bintang di bibir orang banyak. namun disisi lain  sangat mendatangkan mafsadat yang besar  apabila kebebasan tersebut ditangani oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab  dan akhirnya timbullah saling mencela pada sesama.  


pemikiran umat Islam sebagai alat atas kemajuan umat Islam sendiri. dan dengan melalui pikiran yang super pawer memberikan dorongan terhadap kemajuan Islam, dengan memberi arah pemikiran yang baik. Seperti pemikiran Soekarno  yang disampaikan oleh Fahri hamzah” kalau hukum Islam mau tegak di Indonesia jadilah Islam yang hebat masuklah di dalamnya menjadi DPR dan berperanglah melalui pemikiran ”kalaupun oleh kaum sufi tidak terlalu suka terhadap pemerintahan karena di di dalamnya banyak yang syubhat  ( ada kebimbangan  di dalamnya antara yang hak dan batil) tapi menurut seorang pemikir Islam menolak terhadap pendapat kaum sufi sebab kalau yang memegang otoritas pemerintahan di ambil alih oleh yang tidak tahu tentang syariat maka akan membawa kehancuran  yang besar.


Dan juga ada banyak seorang ulama besar  yang menjadi hakim, seperti imam syafi'   beliau juga pernah menjadi hakim dimasa hidupnya sebab kedudukan hakim sangat sentral dalam penyebaran dakwah apalagi dalam penegak keadilan.


kalau keadaan dewasa ini dakwah yang baik yaitu dengan melalui sosial media,  maka dengan menjadikan sosial media  sebagai alat untuk salah satu ibadah pada sang penciptanya, minimalnya kita harus update dalam dunia sosial media, Carilah  bentuk yang pantas  dalam mengaplikasikannya. 


Dalam dewasa ini ada sebuah kebimbangan  yang sangat urgen untuk dikaji serius, karena melihat realitas  yang terjadi di tengah masyarakat tentang hukum hukum yang dibawa oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab dengan mendalihkan nama agama bahkan ada yang mengatas namakan perintah Rasulullah dengan demikian maka kita mempunyai tugas besar yang status maha siswa untuk mengkaji sedalam mungkin.


Bahkan ada hal yang unik dalam realitas masyarakat dalam sisi lain masyarakat ada yang menimba ilmu di pesantren tapi mereka masih mempercayai realistis yang dibawa oleh orang yang  kualitas keilmuannya masih dangkal.


Karya  Samlan as solih

Sebagai salah satu divisi media FOSIKBA 



 

Follow Us @soratemplates