September 11, 2023

,

karya: samlan as solih 

nama pena: alan syah  





sufi di kenal  dekat dengan tuhannya, kecintaanya terhadap tuhan melebihi manusia pada umumnya , sufi sering kali begitu didambakan oleh banyak orang sehingga tidak jarang juga  komentar pedas tentang sufi, tetapi perlu di ketahui tentang hakikat sufi yang yang sebenarnya bahwa sufi adalah manusia yang pendapatnya terkadang tidak bisa rasionalkan sehingga sufi yang derajatnya melebihi manusia pada umumnya pendapatnya membuat kita terperangah sebagaimana doanya  Robiah Al-adawiyah  yang masyhur.

 

"Yaa Allah jika aku menyembahmu karena takut neraka bakarlah aku di dalamnya dan jika aku menyembahmu karena aku menginginkan surga jangan masukkan aku ke dalamnya dan jika aku menyembahmu karena engkau semata jangan palingkan wajahmu dariku" doa ini merupakan doa yang masyhur dikalangan para sufi sehingga doa ini selalu di ajarkan pada pelajar tasawuf.


Tetapi doa ini bukan sekedar doa biasa, do'a ini merupakan doa sufi kelas tinggi yang orang sufi kelas bawah tidak bisa berdoa seperti doa ini, karena ini merupakan sebuah doa yang bersumber dari hati paling dalam yang memang muncul atas dasar kedekatan dirinya dengan tuhan, dan memang semuanya akibat keinginan kuat dalam menaati tuhannya, dan do'a ini muncul karena akibat kedekatannya terhadap tuhan melebihi para sufi lainya maka para sufi kelas bawah tidak mampu untuk berdoa seperti ini karena belum sampai ke derajat Rabiah Al-adawiyah.


Apakah semua orang bisa menggunakan doa seperti itu ? semua orang berhak menggunakan doa seperti doa Rabiah Al-adawiyah, tapi apakah doa itu mampu terucap di mulut semua orang bahkan sepanjang sejarah peradaban umat islam tidak ada yang mampu untuk berdoa sepeti itu kecuali hanya Rabiaah Al-adawiyah saja yang mampu, memang doa itu selalu di jarkan pada umat islam apalagi para pelajar tasawwuf tapi orang lain tidak mampu karena doa itu besifat pribadi rabiah yang kesaharinnya memikirnya tentang cinta tuhannya.


Bahkan menurut satu cerita ketika beliau di lamar oleh sesesorang dia mengajukan pertanyaan terhadap orang yang melamarnya salah satu pertnyaanya tentang cinta tuhannya yang nantinya akan mengurangi terhadap kecintaanya apabila dia masih mencintai selain tuhan. Maka beliau menolak terhadap lamaran itu.


Ada beberapa banyak orang yang melamar rabiah namun pada akhirnya menemukan penolakan, orang yang melamarnya bukan orang sembarang tetapi juga ulama ulama besar pada masanya salah satunya hasan bashri, beliau menolak bukan karena tidak ingin mengamalkan sunnah nabi tapi beliau memang sudah mencukupi cinta beliau terhadap tuhan, dan ingin mengambil hati tuhan sehingga ketika dua cinta yang bersemayam dalam kalbunya akan ada yang lebih di prioritaskan dan beliau tidak mau ketika mencitai makhluk,  akan mengurangi cintanya terhadap tuhan.


Begitu mendalam doa beliau yang semua orang tidak bisa menggunakan doa itu bagaimana tidak sedangkan orang  selain beliau masih doanya berilah kenikmatan dunia akhirat beda dengan doa rabiah yang doanya hanya wajah tuhan tidak berpaling dari beliau, sedangkan doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat, itu doanya orang kelas bawah,  dan apabila diberi nikmat akan bersyukur dan apabila mendapatkan musibah akan bersabar.


Doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat adalah doa orang awam yang masih belum mengenal wajah tuhannya, beda dengan orang yang sudah mengenal tuhannya maka doanya akan luar biasa, memang bukan karena untuk di puji oleh manusia, tetapi memang karena faktor kedekatannya terhadap tuhan, sehingga seorang sufi yang besar tidak bisa untuk di hukumi dalam konsep fiqih.


Begitulah pertanyaan seorang sufi terhadap seseorang, bagaimana keadaanmu ? alhamdulillah keadaanku baik dan apabila aku mendapatkan nikmat maka aku bersyukur dan apabila aku mendapat musibah maka aku bersabar,, seorang sufi membalas perkataan itu, begitulah anjing di daerahku manusia apabila diberikan rizki maka dia akan memberikan pada orang lain dan apabila tidak mendapatkan rizki maka di bersyukur, manusia belum sempurna cintanya kecuali  musibah yang menimpanya seperti nikmat yang diberikannya.


Manusia bisa memastikan cinta terhadap tuhan bukan berapa banyak kenikmatan yang di hasilkan, tetapi beberapa banyak musibah yang dinikmati, tapi bagi orang yang mencintai tuhan dengan sungguh maka musibah yang menimpanya seperti kenikmatan karena seorang sufi akan menganggap bahwa musibah yang menimpa dirinya karena cinta tuhan pada dirinya, dan begitulah seorang pecinta sejati tidak merasa terbebani oleh seorang yang di cintainya.


Cinta bisa mematikan ketakutan cinta bisa mematikan kebencian, cinta selalu terukir di setiap hati manusia namun mau di bawa kemana cinta yang Allah titipkan pada hambanya, Allah memberikan cinta sebagai bentuk pertanggung jawaban, orang bisa merasakan cinta, akan tetapi cintanya di gunakan pada yang bukan tempat dan waktu, maka akan siap siap menerima cinta yang bukan sang pemberi cinta. dan siap akan menerima penderitaan dan mungkin akan menghantui seumur hidup.


Sebagaimana apa yang dikatakan ibnu athaillah bahwa seorang pecinta tidak akan mengharap apa apa dari yang dicintai,  cinta seorang hamba pada tuhannya bukan karena ada niat tertentu bukan pula berbentuk huruf dan angka tetapi cinta itu selalu memberi tanpa ada timbal balik, jika cinta sudah bersemayam dalam hati manusia maka, tidak akan menemukan sebuah kekecewaan, karena manusia jika hatinya sudah di penuhi rasa cinta, maka tidak akan menemukan kekecewaan, dan  jika masih kecewa maka ada yang salah dengan yang kau cintai.


Sebuah cerita yang sangat menarik dalam kitab iqodul himam karya Ahmad bin Muhammad bin ajibah Al-hasani syarah dari hikam ibnu athaillah,  ada seorang lelaki yang mengungkap cintanya kepada seorang wanita kemudian si wanita menjawab bagaimana enkau mencintaiku sedangkan ada yang lebih baik dari padaku di belakangmu, kemudian orang lelaki menoleh ke belakangnya, si wanita berkata semoga Allah menjelekkanmu karena kamu seorang pecinta yang mendorong terhadap cinta tetapi kamu malah menoleh ke yang lain.


Seorang apabila mencintai terhadap sang penciptanya tapi dia masih mencintai yang lain sebenarnya  cinta itu cacat, karena masih ada orang lain selain yang menciptakan, bagaimana cinta yang Allah ciptakan kemudian cinta itu diberikan pada orang lain akankah tuhan tidak cemburu terhadap cinta yang telah diciptakan.


Abu yakqub berkata hakikat cinta terhadap tuhan adalah engkau lupa terhadap sebuah keuntungan dari tuhan, dan tidak akan mungkin terlintas dalam fikiranmu sebuah keinginan keinginan terhadap tuhan, karena jika masih ada sebuah keinginan keinginan itu sebenarnya bukan cinta tetapi bisa dikatakan kalkulasi.


Cinta akan tumbuh ketika keuntungan dan keinginan tidak ada dalam fikirannya, cinta itu unik untuk di bahas karena bagaimanapun cinta terkadang tidak masuk didalam analogi bagaimana kita membahas sesuatu yang unik dan tidak masuk analogi, tidak harus dikaji cukup saja di resapi karena jika di kaji tidak akan pernah selasai karena itu urusan tuhan dengan yang di berikan cinta.


Satu hal yang harus di ingat bahwa cinta yang tumbuh dengan sehat, maka tidak akan pernah rasa kecewa, didiklah rasa cinta supaya tumbuh menjadi  bijaksana yang nantinya akan membawamu terhadap suasana yang tidak pernah egnkau temui  sebelumnya kecuali egnkau merasakan cinta terhadap tuhannya.

 

 

Follow Us @soratemplates