November 23, 2023
November 22, 2023
FOSIKBA didirikan pada 11 September 2000 M. di Katameya City Cairo. Pada awalnya, FOSIKBA hanya terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar alumni PP. Darul Ulum Banyuanyar, dengan kepanjangan: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar. Namun setelah beberapa lama, alumni dari PP. Mambaul Ulum Bata-bata dan PP. Al-Mujtama' datang ke Cairo untuk melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, kemudian FOSIKBA dikembangkan menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Banyuanyar, Bata-bata dan Al-Mujtama' sampai pada awal tahun 2003 M.
Tahun demi tahun grafik peningkatan anggota FOSIKBA sangat meningkat, karena yang tertarik untuk bergabung dalam organisasi Almamater ini bukan hanya terbatas pada alumni tiga pesantren di atas, ada beberapa alumni pesantren yang secara moral dan emosional masih mempunyai hubungan dengan almamater pendiri FOSIKBA, seperti PP. Al-Khazini Buduran Sidoarjo, PP. Nurul Jadid Paiton, PP. Denanyar Jombang.
Atas inisiatif sebagian anggota FOSIKBA yang disampaikan dalam Sidang Permusyawaratan Anggota (SPA) tahun 2003, FOSIKBA disepakati untuk bersifat lebih terbuka lagi dan akronim. FOSIKBA menjadi semakin luas karena tidak terbatas pada tiga almamater saja akan tetapi menjadi organisasi almamater dibawah naungan Yayasan Al-Khairat, sehingga kepanjangan FOSIKBA menjadi: Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al-Khairat.
Tujuan utama organisasi ini adalah sebagai wadah Silaturahmi sekaligus sebagai wahana peningkatan kualitas studi, kreasi dan ketrampilan anggotanya.
Dinamika mahasiswa Cairo yang pluralistik serta tantangan akademis yang cukup tinggi menuntut kapabilitas yang 'lebih' dari ‘hanya’ sebagai mahasiswa, mereka juga dituntut untuk peka dan kritis terhadap berbagai fenomena sekitar. Anggota FOSIKBA sebagai bagian yang tak terpisahkan dari fenomena tersebut harus mampu berdiri tegak dan sejajar dengan berbagai kondisi serta tuntutan zaman yang ada.
FOSIKBA harus bisa berjalan seiring dinamika tersebut, membuka peluang serta memotivasi anggota menuju keberhasilan. Dengan program-program ilmiyah (seperti diskusi, kursus, penerbitan) 'ubudiyah (istighatsah bersama) dan wuddiyah (silaturrahmi bulanan), FOSIKBA senantiasa menciptakan stimulan kepada anggota untuk maju dan berkarya.
Daftar Ketua FOSIKBA dari Tahun 2000 Hinga Sekarang
No - Nama Ketua - Masa Khidmah
1. Hadi Yasin - 2000-2001
2. Sidiq tabrani - 2001-2002
3. Imam Ghazali - 2002-2003
4. Muhlis Zuhri - 2003-2004
5. Nurul Hadi - 2004-2005
6. Muhammad Anwar - 2005-2006
7. Sholehoddin Az-Zumar & Saiful Anam - 2006-2007
8. Moh. Ibrohim - 2007-2008
9. Supriyanto At-Tirami & Amin Ja’farb - 2008-2009
10. Taufiqurrahman Fauzi & Hamzah Bizainik - 2009-2010
11. Muhsin Muiz & Ahmad Supandi - 2010-2011
12. Lukmad Fayad & Khotibul Umam - 2011-2012
13. Mustafidz Azmi & Suhardi Junaidi - 2012-2013
14. Wafi Heryanto & Maqbul Hasan - 2013-2014
15. Suhardi Junaidi & Maqbul Hasan - 2014-2015
16. Mujib Syukri Luman & Zakaria Asraf - 2015-2016
17. Zakaria Asraf & Shafiyullah An-Nady - 2016-2017
18. Fathor Rosi Ahmad Z. & Abd. Majid AQ. - 2017-2018
19. Moh Syamsul Arifin & Abd. Majid AQ. - 2018-2019
20. Abu Bakar Abdullah & Moh Fadal. - 2019-2020
21. Moh. Hidayat & Khairul Anam - 2020-2021
22. Muhammad Asrori As & Muhammad Alfin Mustafa Hanafi. - 2021-2022
23. Anas sonhaji & Muhammad labib alfikri. - 2022-2023
September 11, 2023
karya: samlan as solih
nama pena: alan syah
sufi di kenal dekat dengan tuhannya, kecintaanya terhadap tuhan melebihi manusia pada umumnya , sufi sering kali begitu didambakan oleh banyak orang sehingga tidak jarang juga komentar pedas tentang sufi, tetapi perlu di ketahui tentang hakikat sufi yang yang sebenarnya bahwa sufi adalah manusia yang pendapatnya terkadang tidak bisa rasionalkan sehingga sufi yang derajatnya melebihi manusia pada umumnya pendapatnya membuat kita terperangah sebagaimana doanya Robiah Al-adawiyah yang masyhur.
"Yaa Allah
jika aku menyembahmu karena takut neraka bakarlah aku di dalamnya
dan jika aku menyembahmu karena aku menginginkan surga jangan masukkan aku ke
dalamnya dan jika aku menyembahmu karena engkau semata jangan palingkan wajahmu
dariku" doa ini merupakan doa yang masyhur dikalangan para sufi sehingga doa
ini selalu di ajarkan pada pelajar tasawuf.
Tetapi doa
ini bukan sekedar doa biasa, do'a ini merupakan doa sufi kelas tinggi yang orang sufi kelas bawah tidak bisa berdoa seperti doa ini, karena ini merupakan sebuah doa yang bersumber dari hati paling dalam yang memang
muncul atas dasar kedekatan dirinya dengan tuhan, dan memang semuanya akibat keinginan kuat dalam menaati
tuhannya, dan do'a ini muncul karena akibat kedekatannya terhadap tuhan melebihi
para sufi lainya maka para sufi kelas bawah tidak mampu untuk berdoa seperti ini karena belum
sampai ke derajat Rabiah Al-adawiyah.
Apakah semua
orang bisa menggunakan doa seperti itu ? semua orang berhak menggunakan doa seperti
doa Rabiah Al-adawiyah, tapi apakah doa itu mampu terucap di mulut semua orang
bahkan sepanjang sejarah peradaban umat islam tidak ada yang mampu untuk berdoa
sepeti itu kecuali hanya Rabiaah Al-adawiyah saja yang mampu, memang doa itu
selalu di jarkan pada umat islam apalagi para pelajar tasawwuf tapi orang lain tidak mampu karena doa itu besifat pribadi rabiah yang kesaharinnya memikirnya
tentang cinta tuhannya.
Bahkan
menurut satu cerita ketika beliau di lamar oleh sesesorang dia mengajukan
pertanyaan terhadap orang yang melamarnya salah satu pertnyaanya tentang cinta
tuhannya yang nantinya akan mengurangi terhadap kecintaanya apabila dia masih mencintai selain tuhan.
Maka beliau menolak terhadap lamaran itu.
Ada beberapa
banyak orang yang melamar rabiah namun pada akhirnya menemukan penolakan, orang
yang melamarnya bukan orang sembarang tetapi juga ulama ulama besar pada
masanya salah satunya hasan bashri, beliau menolak bukan karena tidak ingin mengamalkan sunnah nabi tapi beliau memang sudah mencukupi cinta beliau
terhadap tuhan, dan ingin mengambil hati tuhan sehingga ketika dua cinta yang
bersemayam dalam kalbunya akan ada yang lebih di prioritaskan dan beliau
tidak mau ketika mencitai makhluk, akan mengurangi cintanya terhadap
tuhan.
Begitu
mendalam doa beliau yang semua orang tidak bisa menggunakan doa itu bagaimana
tidak sedangkan orang selain beliau masih doanya berilah kenikmatan dunia
akhirat beda dengan doa rabiah yang doanya hanya wajah tuhan tidak berpaling
dari beliau, sedangkan doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat, itu doanya orang kelas bawah, dan
apabila diberi nikmat akan bersyukur dan apabila mendapatkan musibah
akan bersabar.
Doa yang masih meminta kenikmatan dunia akhirat adalah doa orang awam yang masih belum mengenal wajah tuhannya, beda dengan orang yang sudah mengenal tuhannya maka doanya akan luar biasa, memang bukan karena untuk di puji oleh manusia, tetapi memang karena faktor kedekatannya terhadap tuhan, sehingga seorang sufi yang besar tidak bisa untuk di hukumi dalam konsep fiqih.
Begitulah
pertanyaan seorang sufi terhadap seseorang, bagaimana keadaanmu ?
alhamdulillah keadaanku baik dan apabila aku mendapatkan nikmat maka aku
bersyukur dan apabila aku mendapat musibah maka aku bersabar,, seorang sufi
membalas perkataan itu, begitulah anjing di daerahku manusia apabila
diberikan rizki maka dia akan memberikan pada orang lain dan apabila tidak
mendapatkan rizki maka di bersyukur, manusia belum sempurna cintanya
kecuali musibah yang menimpanya seperti nikmat yang diberikannya.
Manusia bisa
memastikan cinta terhadap tuhan bukan berapa banyak kenikmatan yang di hasilkan,
tetapi beberapa banyak musibah yang dinikmati, tapi bagi orang yang mencintai
tuhan dengan sungguh maka musibah yang menimpanya seperti kenikmatan karena
seorang sufi akan menganggap bahwa musibah yang menimpa dirinya karena cinta tuhan pada dirinya, dan begitulah seorang pecinta sejati tidak merasa terbebani oleh seorang yang
di cintainya.
Cinta bisa
mematikan ketakutan cinta bisa mematikan kebencian, cinta selalu terukir di
setiap hati manusia namun mau di bawa kemana cinta yang Allah titipkan pada
hambanya, Allah memberikan cinta sebagai bentuk pertanggung jawaban, orang bisa
merasakan cinta, akan tetapi cintanya di gunakan pada yang bukan tempat dan
waktu, maka akan siap siap menerima cinta yang bukan sang pemberi cinta. dan siap akan menerima penderitaan dan mungkin akan menghantui seumur hidup.
Sebagaimana
apa yang dikatakan ibnu athaillah bahwa seorang pecinta tidak akan
mengharap apa apa dari yang dicintai, cinta seorang hamba pada tuhannya bukan karena ada niat tertentu bukan
pula berbentuk huruf dan angka tetapi cinta itu selalu memberi tanpa ada timbal
balik, jika cinta sudah bersemayam dalam hati manusia maka, tidak akan menemukan
sebuah kekecewaan, karena manusia jika hatinya sudah di penuhi rasa cinta, maka tidak
akan menemukan kekecewaan, dan jika masih kecewa maka ada yang salah dengan yang kau cintai.
Sebuah
cerita yang sangat menarik dalam kitab iqodul himam karya Ahmad bin Muhammad
bin ajibah Al-hasani syarah dari hikam ibnu athaillah, ada seorang lelaki yang
mengungkap cintanya kepada seorang wanita kemudian si wanita menjawab bagaimana enkau mencintaiku sedangkan ada yang lebih baik dari padaku di belakangmu,
kemudian orang lelaki menoleh ke belakangnya, si wanita berkata semoga
Allah menjelekkanmu karena kamu seorang pecinta yang mendorong terhadap cinta
tetapi kamu malah menoleh ke yang lain.
Seorang
apabila mencintai terhadap sang penciptanya tapi dia masih mencintai yang lain
sebenarnya cinta itu cacat, karena masih ada orang lain selain yang
menciptakan, bagaimana cinta yang Allah ciptakan kemudian cinta itu diberikan
pada orang lain akankah tuhan tidak cemburu terhadap cinta yang telah
diciptakan.
Abu yakqub
berkata hakikat cinta terhadap tuhan adalah engkau lupa terhadap sebuah
keuntungan dari tuhan, dan tidak akan mungkin terlintas dalam fikiranmu sebuah
keinginan keinginan terhadap tuhan, karena jika masih ada sebuah keinginan keinginan itu
sebenarnya bukan cinta tetapi bisa dikatakan kalkulasi.
Cinta akan
tumbuh ketika keuntungan dan keinginan tidak ada dalam fikirannya, cinta itu unik
untuk di bahas karena bagaimanapun cinta terkadang tidak masuk didalam analogi
bagaimana kita membahas sesuatu yang unik dan tidak masuk analogi, tidak harus dikaji cukup saja di resapi karena jika di kaji tidak akan pernah selasai
karena itu urusan tuhan dengan yang di berikan cinta.
Satu hal
yang harus di ingat bahwa cinta yang tumbuh dengan sehat, maka tidak akan
pernah rasa kecewa, didiklah rasa cinta supaya tumbuh menjadi bijaksana yang nantinya akan membawamu
terhadap suasana yang tidak pernah egnkau temui sebelumnya kecuali egnkau merasakan cinta
terhadap tuhannya.
Agustus 02, 2023
Juli 30, 2023
Umat islam berada di jalan yang sama, tidak ada yang lebih
mulia dari antara umat islam, tidak ada kasta dalam perputaran kehidupan umat
islam, semuanya mempunyai kesataraan kecuali mereka yang lebih takwa maka dia
yang dianggap mulia di sisi Allah, bahkan memberi hormat kepada nabi pun secara
berlebihan itu tidak di perbolehkan apalagi sambil berdiri kelakuan seperti itu
nabi tidak suka, apalagi keturunan Nabi walaupun harus di hormati dengan
sekedarnya karena itu merupakan sebuah kehidupan yang semuanya mempunyai hak
dalam kehidupannya.
Islam selalu memberikan konsep yang luar biasa, tidak ada
pradigma yang terjadi luar biasa kecuali dalam pradigma keislaman, karena di
dalamnya mempunyai banyak tuntunan yang harus di lakukan, dan ini merupakan
sebuah konsep yang di bangun oleh pembawa risalahnya sejak 14 abat yang lalu
sehingga mampu bertahan sampai sekarang, dan tidak akan mungkin sebuah
pernyataan itu bertahan selama empat belas abat melainkan sebuah kebenaran,
karena itu merupakan sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan.
Sebagian ungkapan yang mengharumkan umat islam yang di bawa
oleh pemikir ingris yang bernama thomas carlyle dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad sebagai pembawa agama islam yang menjadi lentara dalam kehidupan, dan
menjadi sebuah pijakan, yang tidak mungkin pembawanya itu bohong karena menjadi
sebuah pijakan sampai umat islam rela mati demi agamanya, mana ada agama yang
lain lebih teguh pendirianya ketimbang umat islam bahkan rela mati demi
agamanya, ini perkataan seorang filsuf Ingris yang mengakui atas krediabalitas
nabi yang mampu membawa agamanya sampai pemeluknya rela mati denganya.
Bagaimanapun mungkin seorang Muhammad itu berbohong,
karena agama yang yang di bawanya
menjadi lentara selama empat belas abat lamanya yang tidak akan mungkin
bertahan sampai sekarang melainkan dengan kebenaran, karena setiap
kebohongan tidak akan melahirkan
kebijakan dan keutuhan, kebohongon merupakan sebuah konsep yang jika di pakai
pasti tidak akan melahirkan keutuhan walaupun bisa utuh tapi tidak akan
melahirkan sebuah kebijakan.
Umat islam tidak ada yang berbeda, Nabinya selalu menanamkan
konsep kesataraan sebagaina khatbah beliau sebelum meninggal tentang
konsep kesetaraan di menanamkan tentang
kemanusian yang semuanya saling membutuhkan, dia menanamkan bahwa yang kulit putih tidak lebih mulya
ketimbang hitam, kulit hitam tidak lebih rendah dari kulit putih, orang arab
tidak lebih mulya ketimbang orang yahudi , orang yahudi tidak lebih rendah dari
orang arab, semunya mempunyai kedudukan
masing-masing untuk bisa hidup, mempunyai hak untuk bisa mengaplikasikan
hidupnya, setiap orang berhak untuk mengatur hidupnya, apakah ajaran ini
melainkan sebuah kebenaran.
Nabi datang karena manusia sudah tidak lagi menanamkan
konsep kesetaraan sebagaimana orang romawi yang melakukan budaknya seakan akan
barang dagangan yang bisa di gunakannya semaunya, bahkan dicambuk dan tidak di
berikan makan itu merupakan hak tuannya, bahkan menjadi bahan pameran
sekalipun itu hak tuannya, sedangkan itu merupakan manusia yang mempunyai
sebuah kehormatan, dalam agama Islam sekalipun kalau kehormatan di injak injak
boleh untuk umat Islam memerangi dengan alasan menjaga kehormatan.
Dan salah satu tugas Nabi adalah menghilangkan perbudakan
yang mana masyarakat mekah di zaman jahiliyah merupakan sebuah kebiasaan
melampaui batas dalam menghukum budaknya sehingga tidak bermanusia, sebagai
yang terjadi pada bilal bin Rabbah yang di jemur di tengah gurun pasir yang
tandus dan panas yang di atasnya di letakkan batu, dan perbuatan itu melainkan
sebuah ke dhaliman.
Nabi membawa risalah sebagai penghalang atas kedhaliman
manusia pada saat itu yang konsep kesetaraan tidak tereliasikan pada saat itu
sehingga manusia tidak mendapati ketenangan dan ke damaian karena akibat ada
sebuah perbudakan yang yang mengakar dalam kehidupan sebelum islam, hal itu
yang menjadikan Muhammad sebagai sosok nabi pada saat itu yang proyek besarnya adalah memberikan
kesetaraman dan ke damaian yang mana hal itu bisa di dapatkan dengan sebuah
konsep kesataraan karena apabila konsep itu tidak tereliasasikan mustahil
manusia akan tentram dan damai karena ada sebuah hak manusia yang tidak terealiasasikan.
Konsep kesetaraan dan hak asasi yang di gaungkan empat belas
abat yang lalu baru digauangkan oleh PBB pada abat ke sembilan belas sedangkat
hal itu sudah di gaungkan empat belas abat yang lalu oleh Nabi islam yaitu Muhammad SAW. PBB
memikirkan manusia yang saat itu tidak
mempunyai hak untuk melakukan sesuatu yang baik bagi dirinya dan orang lain dan
hal itu sudah di fikirkan oleh nabi besar Muhammad SAW.
Hal itu islam yang menjadikan berbeda dengan agama yang lain
yang konsep kasta masih berlaku di umat Hindu, yang mana kasta paling tinggi
berahma merupakan kasta yang paling
berhak atas sesuatu untuk tuhannya, kasta brahma merupakan kasta yang paling
tinggi di agama Hindu, kasta yang lain berada di bawah kekuasaanya, sehingga
tidak jarang di india kasta yang paling rendah teraniaya.
kasta Brahma di kehidupan agama Hindu bagaikan sebuah kepala
dan kasta ksatria merupakan bagaikan tangannya, yang tugasnya merupakan sebuah
melindungi kasta Brahma, dan yang paling bawah merupakan kasta budra, dan kasta
budra bagaikan kaki yang tugasnya melayani kasta brahma, kehidupannya terserah
kasta brahma bahkan ketika kerja tidak di bayar tidak ada permasalahan. Dan
konsep di kehidupan hindu tidak ada jalan untuk bisa di hilangkan sampai
sekarang, para penguasa di sana memikirkan cara agar kasta di sana segera cepat
hilang, namun bagi kaum Hindu itu tidak akan bisa dihilangkan karena mereka
mengaggap kasta itu merupakan tutusan dari tuhan.
Mahatma gandi seorang pemikir dari agama Hindu yang sangat
kagum terhadap nabi Muhammad, dia banyak membaca tentang sejarah nabi Muhammad
salah satu yang di kagumi kepada risalah Muhammad konsep kesetaraan, dia
menganggap bahwa dengan konsep kesetaraan manusia bisa hidup berdampingan
dengan aman dan damai.
Mahatma gandi dia ingin menghilangkan konsep kasta yang
berada di agama hindu padahal dia sendiri dari kasta yang tinggi, dengan cara
dia menikahkan anaknya yang laki laki untuk menikahi wanita dari kaum dalit yang tidak berkasta,
orang mempercayai bahwa kaum dalit merupakan kaum yang tidak boleh di sentuh
karena kaum dalit merupakan kaum yang najis.
Banyak komentar keras dari para petinggi hindu dia mengecam bahwa
mahad magandi terlalu banyak membaca tentang sejarah muhammad sehingga dia
tidak patuh terhadap dewa sendiri, mereka mengecam mahatma gandi telah
menghinakan tuhan mereka karena menikahkan anaknya dengan kaum yang najis.
Islam memberikan sebuah penerang bagi manusia sehingga orang
yang hidup di agama islam merasa tentram dan damai, karena hal itu kehidupan
yang selalu di cari bagi manusia, konsep kesetaraan yang sulit di peroleh oleh
kehidupan sebelum islam.
Dan coba kita bandingkan antara kehidupan sebelum islam
datang dengan kehidupan setelah datangnya islam, bagaimana kaum kafir Qurais
dan kaum romawi sangat bejat terhadap budaknya, bahkan mereka pantas di katakan
orang yang dhalim.
Kehidupan sebelum islam di mekah seakan ada benteng untuk di
satukan antara kehidupan orang orang atas dan kehidupan orang bawah , tidak ada orang yang mampu merobohkan benteng itu kecuali nabi Muhammad, karena hal itu merupakan tradisi yang mulia menurut mereka, tradisi
yang sangat mengakar, apalagi kehidupan
arab sebelum islam terkenal dengan orang yang keras kepala, bahasanya yang
kasar, mereka tidak ada muka dua, artinya mereka ketika mempunyai sesuatu yang harus
dikatakan, mereka mengatakan hal itu walaupun itu menyakiti.
Itu sebuah alasan mengapa Nabi Muhammad harus hijrah
ke madhina, dakwah beliau di mekah hanya bisa mengislamkan orang kurang lebih delapan puluh tiga dalam kurun
waktu tiga belas tahun, sedangkan dakwah beliau di madhina walaupun hanya
sepuluh tahun manusia yang ikut ke agama muhammad tidak terhitung jumlahnya,
dan salah satu faktornya orang madhina mayoritas agama nasrani yang di dalam kitabnya di jelaskan dengan
perinci tentang datangnya Nabi terakhir.
hal itu sebuah alasan mengapa agama islam di terima di setiap golongan, karena dalam dakwah
pertama kali itu adalah konsep
kesetaraan karena dengan konsep kesetaraan manusia bisa menyampaikan sesuatu
yang benar terhadap siapapun, karena hal itu tidak ada yang lebih tinggi dan
tidak ada yang lebih rendah, dan hal itu
rasa canggung di antara mereka tidak ada karena tidak ada yang lebih tinggi
pangkatnya, siapapun berhak untuk menyampaikan sesuatu yang benar karena mereka mengaggap itu merupakan sebuah
keharusan sebagai agama islam.
Dan coba kita fikirkan andaikan konsep kesetaraan itu tidak
ada dalam agama islam, saya yakin islam tidak akan sejaya seperti sekarang,
karena di dalamnya masih ada rasa ketidak puasan dalam ajarannya atau rasa
kurang pantas dalam diri manusia, sehingga untuk menyampaikan sebuah kebenaran
masih melihat terhadap kedudukannya.
Andaikan manusia masih melihat terhadap kedudukan itu
merupakan sebuah konsekuensi dalam kemunduran atau bisa menjadi sebuah
kelenturan yang terdapat dalam sebuah ajaran karena manhaj dalam kesetaraan
akan menghilangkan sebuah kedudukan karena akan terbentuk sebuah fenomena yang
terjadi pada diri manusia contoh konkretnya adalah bahwa setiap ulama yang
wafat itu bukan di ganti oleh anaknya tetapi terdapat sebuah penerus yang
keilmuannya hampir sama rata atau bisa jadi melebihi ulama tersebut sehingga
umat islam di dalamnya siapapun pantas untuk mengungkapkan sebuah ke beneran jika
orang itu mampuni dalam pandangan kebenaran.
Namun tidak semua pantas dalam mendeklarasikan kebenaran, ada
orang tertentu yang yang memang pantas untuk di jadikan panutan dalam
mengungkapkan sebuah kebenaran, sehingga walaupun umat islam ada konsep
kesataraan juga tidak bisa menghilangkan sebuah konsep kepantasan dalam
menyampaikan karena hal itu memerlukan sebuah ilmu yang harus dikuasai olehnya.