Maret 13, 2016

,


Oleh; Fauzul Bari

Menjadi orang pintar sungguh sangatlah mudah, tinggal belajar dengan tekun, menghafal dan menelaah. Namun menjadi orang bijak sungguh sangatlah sulit, harus di lalui dengan proses yang panjang, penuh dengan cobaan, penderitaan, dan bahkan dengan tetesan air mata.
 
Betapa banyak orang pintar, namun, tidak mampu mengkondisikan keadaan, dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Sehingga kepintarannya dapat mencelakakan dirinya dan orang lain, kepintarannya hanya akan menjadi jembatan mala petaka bagi dirinya. 
 
Sungguh betapa malangnya jika seseorang hanyalah pintar namun tidak bijak. teringat dengan istilah Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ)dan Spritual Qutient, bahwa kecerdasan intelektual (IQ) hanyalah membutuhkan 6%-20% untuk mengantarkan manusia sukses, sedangkan sisanya adalah 80% untuk kecerdasan emosional (ES)+ kecerdasan spritual (SQ) yang mana kedua ini akan lebih mengantarkan manusia untuk sukses.
 
Namun, mirisnya anak bangsa pada era android ini, selalu beranggapan jika hanya dengan IQ ia akan menjadi sukses, sehingga ia berbondong-bondong mencari sekolah favorit, universitas terbaik, kursus kemana-mana dan lain sebagainya. namun, EQ dan SQ tidak pernah ia pedulikan. 
 
Oleh karena itu, terjadilah kerusakan dimana-mana, pemerkosaan semakin marak, perzinahan di anggap biasa, korupsi berubah menjadi hobby, pembunuhan semakin meningkat bahkan ada yang terbaru lagi yaitu LGBT.
 
Terus mau dikemanakan bangsa ini?
Ingin menikmati apa yang tengah terjadi?
Hanya sebagai penonton?
Tidak ada rasa peduli?
 Ataukah hanya ingin berkata "ini biasa sudah akhir zaman". Astaghfirullah.
 
Andalah para pemuda-pemudi yang akan meneruskan bangsa ini, jangan sampai kalian seperti mereka (yang menebarkan kerusakan-kerusakan di muka bumi ini), dengan senantiasa menjaga EQ dan SQ kalian, carilah pendidikan yang bernuansa agama Islam seperti pondok pesantren, dan MA, yang lebih memprioritaskan pelajaran agama dari pada umum, hiduplah di lingkungan itu agar EQ dan SQ kalian sedekit demi sedikit terbangun, atau mencari guru pribadi untuk senantiasa membangun dan mendidik EQ dan SQ kalian, banyak cara untuk membangun EQ & SQ kalian, tergantung kalian sendiri, karena kalian-lah calon orang sukses pada masa depan.

Ingat IQ+EQ+SQ= sukses

Ingat IQ juga penting, tapi EQ dan SQ lebih penting ....!

Ingat !!! menjadi orang pintar harus, tapi, menjadi orang bijak lebih harus lagi...

mari kita membangun bangsa yang berprestasi dunia akhirat. 

Februari 10, 2016

,



Awal langkahku menyapa dunia bak orang bisu yang ingin berkata namun tak mampu tuk mengatakannya, dimulai dari huruf A, B, C, hingga pada akhirnya dia mampu untuk mengutarakan semua apa yang ingin dia sampaikan yaitu Z .

Menapaki dunia tidak semudah mengedipkan kedua mata, menghirup udara, dan melembaikan kedua tangan kanan dan kiri, karena dunia diciptakan dengan berbagai tujuan, sehingga siang dan malampun memiliki corak yang berbeda.

Ibarat seorang pasutri, siang ibarat sang bapak, artinya segala hal yang berhubungan dengan nafakah batin maupun dhahir dipasrahkan penu kepadanya. Sebaliknya, malam ibarat sang Ibu yang tak pernah letih tuk mendo’akan dan menjadi sandaran sang suami dikala ia ingin bertutur sapa.

Januari 22, 2016

,


Baru saja UTS Universitas Al-Azhar berlalalu, setelah beberapa minggu berusaha keras menelan lembar demi lembar materi pelajaran dan berusaha mencerna isi yang terselip disetiap lembarnya.

Tidak peduli dengan kantuk yang mengrogoti mata. Tidak peduli dengan rasa dingin yang mencekam. Berbagai cara dilakukan untuk mengusirnya.  Bahkan rasa nyeri yang berada dibergai titik tubuhpun seakan tidak terasa.

Menit-menit waktu seakan berubah menjadi emas yang sangat berharga. Tidak rela jika waktu itu dibiarkan lewat begitu saja, tanpa mengisinya dengan membaca dan memahami materi pelajaran.

Berbagai kegiatan yang dulunya sangat penting, setelah ujian tiba, kegiatan itu berubah bak sampah yang berserakan, semuanya diabaikan begitu saja, hingga ujian selesai. Semua fokus terhadap ujian, agar bisa menjawab pertanyaan diwaktu ujian dengan jawaban yang bernar dan tepat. Dengan memaksimalkan semua tenaga dan kesempatan.

“Lebih baik lelah sekarang dari pada harus mengulang tahun depan” itulah kata-kata yang sering terlintas di telinga. Semua berlomba-lomba untuk memperoleh IPK yang tinggi di akhir semester nanti. Agar bisa melanjutkan di jengjang selanjutnya.

Dua jam sebelum ujian dilaksanakan semua sudah berdiri dipinggir jalan, menanti bus tujuan kampus. Berangkat lebih awal, menghindari kemacetan dan lain sebagainya. Agar bisa sampai di kampus sebelum waktu ujian dimulai. Dan melaksanakan ujian dengan tepat waktu.

Sungguh, ujian ini sangat membosankan. Tapi dengan selesainya ujian ini seakan-akan otak terlepas dari jaring yang selama ini membelitnya. Dan sekarang mulai kembali lega lagi seperti semula. Rasanya senang sekali, meskipun tidak tau apa nilai yang akan diperoleh nanti. Yang penting sudah berusaha. Untuk hasilnya dipasrahkan kepada yang Maha Tahu.

Setelah beberapa kali ikut ujian di Al-Azhar, terlihat seberkas cahaya hikmah yang memancar darinya, menyinari jiwa yang tersesat dalam jubah hitam dunia. Dan menunjukkannya kepada jalan terang hidup yang sesungguhnya.

Meskipun ujian ini meberikan kesempatan bagi yang tidak lulus nantinya untuk mengulang kembali. Tapi, tidak  ada di antara peserta ujian yang ingin menyia-nyiakan waktunya selama satu tahun, hanya untuk mengulang mata pelajaran yang tidak sampai pada target.

Semuanya berusaha keras untuk lulus dalam ujian ini. dengan mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari sebelumnya. Meninggkatkan ketekunan dalam belajar, mengurangi waktu istirahat dan waktu santai. Agar nantinya bisa merasakan senangnya lulus di akhir semester.

Kalau ujian Azhar saja dipersiapkan dengan sedemikian rupa, lantas apa yang telah dipersiapkan untuk menghadapi ujian yang di berikan Tuhan. Bukankah ujian Tuhan jauh lebih besar dan beresiko dari pada ujian Azhar? Lantas apa yang telah  dipersiapkan?. Semua tahu kalau semua manusia sedang melaksanakan ujian Tuhan. Tapi, sedikit sekali yang menyadarinya. Lalu usaha apa yang telah dipersiapkan untuk mempertanggungjawabkan nilai amal di hadapan Tuhan?

Sungguh ini akan menjadi perbuatan yang zalim pada diri sendriri. Apabila ujian yang kecil ini saja telah merenggut banyak waktu dan memeras tenaga untuk mendapatkan IPK yang baik. Tentu  ujian yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan lebih pantas mendapatkan keseriusan dan kesungguhan dalam menghadapinya. Agar tidak termasuk dari sebagian orang yang menzalimi dirinya sendiri.

Semoga kita senantiasa mengambil pelajaran dari setiap jengkal hidup ini.  dan selalu berupaya melakukan intropeksi diri, meningkatkan Iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang dengan  menysukuri segala nikmat yang dianugrahkan olehNya.

Yang terakhir semoga kita selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam urusan dunia dan akhirat.  Amin yaa Rab!


"Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”

November 23, 2015

,
Pemberian Kenangan-kenangan Secara Simbolis
Hari Minggu (malam Senin) kawan-kawan Fosikba telah melaksanakan kajian interaktif  yang diselenggarakan setiap sepuluh hari sekali. Yang dimoderatori oleh rekan Rahmad El-Kaya dengan persentator saudara Fauzul El-Bary dengan tema yang diangkat “ Penjernihan Wahdaniyah dalam Persepektif Logika”.  Alhamdulillah berjalan lancar, semoga kawan-kawan Fosikba kedepannya semakin semangat, kompak dalam setiap agenda kajian interaktif Fosikba dan tetap menjaga kesolidan bersama untuk eksistesi Fosikba.

Di samping berjalannya kajian, juga terdapat penyerahan kenang-kenangan kepada senior kajian Fosikba saudara Ismail Adnan. Yang akan meninggalkan Kairo hari Selasa nanti. Semoga segala jerih payah, sumbangsih dan didikasihnya kepada kawan-kawan Fosikba diberikan keberkahan dan semoga oleh Allah diberikan kesuksesan setiap usahanya.

Kami segenap pengurus Fosikba menyatakan terimakasih sebesar-besarnya atas segala jerih payah dan kesudiannya dalam berpartisipasi Fosikba lebih baik. Semoga Allah membukakan jalan kemudahan dalam setiap usahanya.  Amîn Yârabbal’âlamîn.


November 16, 2015

,

Oleh; Mujib Sukri Luman Ka. FOSIKBA

Segenap kepengurusan Forum Silaturrahmi Keluarga Besar Al-Akhairat mengucapkan "Happy Anniversary FOSGAMA XXI".
kami ikut bahagia menyambut hari jadinya FOSGAMA yang ke-21.

Semoga FOSGAMA kedepannya tambah berjaya, semakin erat jalinan silaturrahmi. Semoga saling berpartisipasi, kompak selalu dalam setiap agendanya, diberikan keberkahan dalam setiap agenda yang di selenggarakan dan FOSGAMA tambah eksis selalu. Amein yaraballa`alamin.


Follow Us @soratemplates