Tiga Mimpi Yang Terpercaya
Malam yang di selimuti ke tidak pastian
Mimpi yang telah di takdirkan
Pada hamba yang sudah di sandiwarakan
Ibrahim tidak percaya dengan apa yang di takdirkan
Mimpi yang menyelimutinya seakan menjadi duka baginya
Karena mimpi tersebut harus mengorbankan jiwa yang sudah menghiasinya
Namun mimpi itu datang kembali di keesokan harinya
Di atas kasur yang terarai
Ber simpa di bawah kegelapan hati
Karena mimpi datang kembali
Mengkritik pada sang pencipta alam ilahi
Karena mimpi datang kembali pada jiwanya
Apakah tuhan yang mencintaiku atau aku yang membencinya
Itu derungan hati Ibrahim
Entah hati sang Ibrahim di selimuti kegelapan
Atau tuhan ingin menghilangkan kegelapan
Ibrahim meletakkan dahinya lalu mengadu kepada tuhan atas apa yang menimpanya
Namun di malam yang ketiga kalinya
Mimpi itu terus datang di tidurnya Ibrahim
Waktu itu Ibrahim tertidur nyenyak di atas tanah yang berarti
Di bawah mimpi yang datang kembali
Tentang mutiara yang telah ter sinari
Harus mati sebagai pengorbanan di alam yang pasti
Ibrohim mengadu pada tuhannya
Oh tuhan jika mimpi ini sebagai janjiku kepadamu wahai tuhanku
Aku ikhlas aku ridha atas pilihanmu
Tapi aku sangat cinta pada anakku
Karena dia satu satunya anakku setelah sekian lama aku mendambakannya
Tetapi ini sudah keputusanmu, aku harus pasrah dan ridha atas takdirmu
Di balik takdirmu itulah yang terbaik bagi diriku dan keluargaku
Biarkan Ismail kuserahkan padamu wahai tuhanku
Ismail rela mati yang menjadi hiasan dalam hidupku
Pada nyawa yang di panggil sang ilahi untuk dikorbankan pada hari ini
Nyawa Ismail bagaikan tali
Harus di sembelih di atas batu yang murni
Sang iblis mengobarkan api
Pada bunda yang melahirkan Ismail
Untuk meronta pada kekasihnya yaitu Ibrahim
Akan tetapi tuhan mentakdirkan yang lain
Yang menjadi hari besar umat muslim
Hari raya idul adha lahir batin
Karya Samlan As Solih 19, agustus, 2017