Desember 02, 2016

,

Salah satu ulama jawa timur indonesia tepatnya di daerah lirboyo kediri, KH. ABD KARIM namanya, sempat berwasiat kepada keluarganya beberapa hari sebelum wafat “doa kan aku supaya di akui jadi santrinya kiyai KHOLIL bangkalan”  hal ini merupakan hal yg tidak lumrah untuk kalangan kita, biasanya wasiat seseorang ketika mendekati kematian ialah minta di doakan agar dosa-dosanya di ampuni sekaligus amal-amal baiknya d terima oleh allah.

Sebenarnya dawuh beliau (KH.ABD KARIM-red) mengajarkan kepada keluarganya akan pentingnya pengakuan dari guru beliau  (KH.KHOLIL bangkalan-red). Siapa yang tidak mengenal SYAIKHONA MOH KHOLIL yang mencetak santri-santri yang menjadi ulama’  luar biasa. Diantaranya pendiri organisasi islam NAHDLATUL ULAMA’ sekaligus pendiri pondok pesantren tebuireng jombang, KH. HASYIM ASY’ARI, Pendiri pondok pesantren salafiyah syafi’iyah sukerejo situbondo KH. AS’AD SYAMSUL ARIFIN. Pendiri pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata KH. ABD MAJID, pengasuh pondok pesantren Banyuanyar KH. ABD HAMID BAKIR Dan ULAMA-ULAMA yg lain. Maka tak heran banyak murid-muridnya yg ingin diakui menjadi santrinya beliau salah satunya KH. ABD KARIM, karena dengan adanya pengakuan dari gurunya, beliau sudah menjadi salah satu anggota dari rombongannya. Karena sebenarnya seorang guru dengang muridnya diibaratkan dg rombongan menuju jalan yg di ridloi ALLAH SWT (surga), sebab Jika kita misalnya berjalan sendirian menuju jalan-NYA tanpa adanya rombongan niscaya hal itu akan sulit dan bisa saja membuat kita tersesat. karena kita tidaklah tau akan jalan mana yg benar dan jalan mana yg salah, tentunya hal ini membutuhkan seorang pembimbing, penunjuk (guru). Karena kita sendiri sangatlah jauh dari-NYA, hal ini di sebabkan minimnya keilmuan kita dan kekurangan-kekurangan yg lainya, berbeda dg guru kita yg ilmunya begitu luas, selalu bertaqorrub kepada-NYA berprilaku sesuai tuntutan ajaran nabi SAW dan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Maka kedekatan terhadap guru kita dg berkhidmat,belajar kepadanya dan lain sebagainya sangatlah penting.

Maka mungkin dengan khidmat dan kedekatan beliau (KH. ABD KARIM) kepada gurunya (KH. KHOLIL) sampai ajal mendekatpun masih tetap ingat  gurunya dan minta didoakan agar diakui menjadi santrinya, muncullah keberkahan gurunya, kita bisa lihat KH. ABD KARIM mendirikan pesantren salaf besar yg begitu eksis hingga sekarang yaitu Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Terkadang kita begitu bangga memiliki seorang guru yg alim, profesional dan lain-lain. Namun apakah guru kita mengakui bahwa kita adalah muridnya. Hal ini penting untuk kita koreksi. Karena bisa saja dengg prilaku kita yang kurang baik menjadikannya sakit hati dan hilangnya keberkahan ilmu yg kita dapat. Sehingga hal ini menyebabkan terputusnya hubungan rohani antara guru dan murid. Terlebih keberadaan kita d tengah-tengah pusatnya ilmu (MESIR-red) serta ulama’nya yg ramah dan tidak mengenal yg namanya gengsi karena mungkin beliau-beliau ikhlas dalam mengajar dan mendidik. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk  kita gunakan dengan cara berkhidmat dan belajar di dalamnya. Karena bisa saja kita berada di dalamnya namun tidak memanfaatkannya dengan baik, Sama halnya kita sedang tertidur nyenyak. Maka tak heran jika salah satu mahasiswa senior AL AZHAR berpesan kepada mahasiswa juniornya bagaimana menjalani hidup di negara ARDLU AL KINANAH ini,   " القاهرة ان لم تكن تقهرها فقد قهرتك"kairo jika kamu tidak mampu menaklukannya maka kamu akan ditaklukannya. Karena memang kenyataannya ada banyak hal yg bisa membuat kita lalai bahkan kita terbuai akan pernak pernik orang-orang mesir dan melupakan tujuan utama kita berada disini.

Alhasil, mari kita tata kembali tujuan sekaligus niat utama kita berada di ARDLU AL ANBIYA’ ini, tetap mengingat sekaligus mendoakan orang tua kita dan guru-guru kita yg di indonesia,mulai dari guru ngaji sampai guru yg sekarang. Mungkin dengan hal itu bisa membuat kita menjadi semangat dalam berkhidmat dan belajar kepada ulama-ulama disini dan mendapatkan keberkahan dalam menjalani kehidupan di bumi para nabi ini.


*MUHAMMAD SYARIEF
Pasca sarjana  markaz daar el lughah 2016-2017

November 30, 2016

,


Setiap kita memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda. Perjalanan hidup kita seperti yang sudah pernah kita alami masing-masing akan menemui berbagai hal. Tak selamanya perjalanan ini menyenangkan, juga tidak bersedih yang berkepanjangan. Susah dan senang dalam hidup adalah dua sisi yang senantiasa menghiasa kehidupan kita. Seperti pergantian malam dan siang. Jangan takut berada di malam hari. Sebentar lagi mentari kan hadir menyinari kehidupan kita.

Silih bergantinya kehidupan menjadi dinamika tersendiri bagi kita. Saat susah sedang menghimpit kehidupan kita, bersabarlah! Yakinlah bahwa ini pasti kan berlalu dan berganti dengan kabar gembira yang menyenangkan hati. Roda kehidupan kan senantiasa berputar, tak selamanya kita berada di bawah, suatu saat nanti kita kan sampai puncak jua. Jangan mengeluh ketika menapaki jalan jelek yang penuh dengan onak dan duri, berhati-hatilah! Terus bergerak, susuri jalan kehidupan penuh kewaspadaan. Tak lama lagi akan ditemukan jalan yang bagus.

Perjalanan yang baguspun membuat kita harus waspada dan hati-hati. Bisa jadi pengguna jalan lain ada yang kurang memahami aturan dalam melakukan perjalanan yang akan menyebabkan kita kena musibah. Tak selamanya jalan ini lurus, akan ada tikungan yang sangat berbahaya bila kita tak mampu melakukan perjalanan dengan baik. Sungguh sesuatu yang sangat menakjubkan sekali apa yang diungkapkan Rasulullah SAW,  Dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Suhaib, ia berkata, “Rasulullah shalallahu‘alaihi wassalam bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Imam Muslim). Benar-benar mengagumkan sekali potret insan beriman, manusia yang memiliki pandangan keimanan, iman menjadi sudut pandangnya. Ia akan menilai dari sisi keimanan. segala sesuatunya akan menjadi baik baginya. Susah dan senang adalah kebaikan. Ia akan mampu bersabar dan bersyukur dengan kondisi yang dihadapinya. Ia tak kan berkeluh kesah, ia juga tak kan lupa untuk bersyukur. Apa yang dialaminya senantiasa akan melahirkan berjuta hikmah yang bisa diambil
pelajaran.


Tempaan-tempaan Alam yang kita alami masing-masing akan mematangkan kedewasaan kita dalam berfikir, kita akan menjadi mahasiswa terbaik dari Universitas Al- Azhar. Berbagai ujian dari Universitas Al- Azhar bukanlah untuk merendahkan kedudukan kita, akan tetapi ketika kita mampu menyelesaikannya dengan baik kedudukan kita akan naik, tingkat kita akan naik. Semua itu akan menjadi bekal dalam menapaki kehidupan selanjutnya, kita akan terlatih dalam mengerjakan berbagai soal. Kita akan mampu menyelesaikan berbagai problematika kehidupan yang kita alami. Syaratnya sangat mudah berimanlah dan Istiqomahlah, niscaya kehidupan kita akan sangat menakjubkan, berbagai soal kehidupan akan mudah terpecahkan, IsyaaAllah.

Oleh ;
Arifin Key

November 24, 2016

,

Hari ini cuaca panas, apalagi ditambah dengan panasnya suasana kenegaraan, sehingga mengakibatkan suasana semakin memanas dan terasa seperti terbakar, suatu cerita tentang sebuah permainan yang biasa dimainkan anak anak, yakni bermain bola. Permainan ini adalah sebuah permainan berkelompok yang pada intiinya itu memasukkan bola ke dalam gawang lawan atau wilayah perlindungan lawan, dimana bola yang dimainkan dan diperebutkan disitu hanya satu bola. Permainan bola ini bermacam macam, kenapa saya mengatakan bermacam macam, karena permainan ini bukan hanya terdiri dari satu cabang permainan, melainkan bermacam macam permainan, misalkan yang masyhur seperti sepak bola, volly, basket, dll. Semua itu bertujuan memasukkan bola ke daerah yang dijaga lawan.

Seiring berjalannya waktu, permainan seperti ini semakin maju dan terkenal, bahkan pemainnya para pejabat negara, tapi perlu diketahui, permainan ini sedikit berbeda dengan permainan bola biasa. Kenapa begitu, karena bolanya bukanlah bola yang bundar, yang biasa ditendangi para atlet, melainkan bolanya adalah manusia, yang manusia itu ditendangi kesana kemari, hingga dia jatuh ke posisi yang paling bawah, dan hingga tersingkir. Pada permainan ini juga yang paling membedakan adalah tujuannya, yang pada biasanya tujuan bermain bola adalah memasukkan bola ke daerah yang paling terjaga lawan, sedangkan yang ini tujuannya adalah mengeluarkan bola dari arena pertandingan.

Seperti yang saya ungkapkan diatas, tujuan permainan bola pemerintah adalah mengeluarkan bola, dan saya akan memberikan contoh dari permainan tersebut. Ada sebuah negara yang para pemerintahannya pada main bola, permainan ini berawal dari adanya seorang pejabat yang berjalan sesuai dengan kaidah hukum dan agama, tapi karena mayoritas orang-orang di pemerintahan itu banyak yang berjalan diluar garis lurus, maka pejabat yang lurus itu ditendangi dengan berbagai macam tendangan, seperti fitnah ini itu, hingga dia diturunkan dari jabatan, bahkan dipecat dari kepemerintahan. Alangkah indah bukan permainan ini, sungguh indah, dan yang membuat lebih indah lagi adalah, yang bermain di dalamnya adalah bukan orang-orang bodoh, melainkan orang pintar dan alim di dalam ilmu keagamaan, tapi sayangnya mereka hanya mengetahui dan tidak dipraktekkan, sehingga jika di filmkan, ini akan menjadi film yang bagus dan lucu. Bahkan sangking lucunya, bukan hanya setan yang tertawa, malaikat yang diatas  ikut tertawa, karena melihat kerepotan para pejabat menipu Allah, padahal mereka tahu, kalau Allah tidak bisa ditipu. Itulah kebodohan manusia, yang mungkin bisa kita sebut dengan jahil murokkab, yaitu kebodohan yang tersusun, dimana yang bodoh tidak sadar akan kebodohannya. Itulah sebabnya saya mengambil judul Pejabat main bola, Malaikat tertawa.

Bukankah lucu bukan, seseorang yang dipercaya masyarakat, yang sudah disekolahkan hingga tinggi, untuk mengatur jalannya tata negara, eh ternyata pada kenyataannya mereka bodoh, maka dari itu, alangkah baiknya bagi kita untuk membantu menyadarkan mereka, agar malaikat tidak tertawa kembali, dan fokus lagi menjalankan tugasnya, agar yang bagian rahmat tetap berjalan, yang bagian wahyu juga berjalan, sehingga manusia kembali stabil dan imbang seperti timbangan, sehingga harapan masyarakat terpenuhi, seperti yang tercantum dalam bait syair ;

نحن فقير و نتوقع الصديق # نحن جهيل و نتوقع الذكاء

Semoga kita semua tetap mendapat rahmat sehingga tetap berjalan di Jalannya, dan semoga kita semua bisa membangun bangsa kita kembali menjadi bangsa yang lebih baik dan bermoral, dan semoga tulisan yang sedikit dan penuh kesalahan ini dapat mejadi manfaat bagi pembaca dan penulisnya.

Oleh ;
Abdul Malik Ar Rasyid


November 17, 2016

,

Modernisasi bukanlah hal yg bisa kita jadikan tuduhan atas kegagalan. Namun jauh dari itu dalam menghadapi era modernisasi seperti sekarang, dimana semuanya disajikan secara instan dengan fasilitas-fasilitas canggih adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk mengukur sejauh mana kepribadian kita, sejauh mana kemampuan kita dalam bertindak. Bukan berarti kami melarang untuk tidak mendekati hal-hal yg berbau kemodernisasian karna itu bisa dikatakan upaya kuper terselubung. Semua orang berhak bertindak apa saja, setiap orang memiliki jalur pendakian sendiri menuju puncak keberhasilan. kami tidak akan melingkari gaya hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari selagi, dalam lingkup normalisasi seperti yang iwan fals syairkan ‘’ masalah moral masalah ahklak biar kami cari sendiri, urus saja moralmu, urus saja ahklakmu, peraturan yang sehat yang kami mau’’ ya begitulah.

Namun mirisnya itu semua di bantah  oleh mereka yang melihat kemodernisasian dengan cara tidak sehat. Bagi mereka yang melihat dengan sebelah mata, apapun itu bentuknya kalau dilihat dari satu sisi saja tanpa melihat sisi yang lain akan mereka anggap jauh dari kenormalisasian, sehingga dengan kewibawaan yang mereka miliki dengan mudah mengklaim seseorang yg mereka anggap salah, justru itu dalam ilmu filsafat di sebut sebagai kesesatan dalam berfikir.

Gunakanlanlah akal sehat dalam kehidupan sehari-hari. Apapun hasilnya, apapun dampaknya kita tidak bisa mengklaim bahwa kemodernisasian adalah aktor dari kegagalan kita. Tidak bisa menampik fakta bahwa kitalah aktor dari segalanya dalam menjalani dinamika kehidupan. Jadi kembalikanlah kegagalan pada diri kita sendiri, karena itu semua ada pada cara kita dalam upaya menyerap subtansi kehidupan. Semakin terjal jalan yang ditempuh justru akan membuat sang aktor menjadi lebih tangguh, semakin tinggi gunung yg didaki maka akan semakin indah pemandangan yang didapat. Bukankan mereka tidak akan mendapatkan mutiara tanpa menyelami lautan?. Maksudnya apa, semakin kita menyelami era kemodernisasian yang bisa di katakan penuh dengan cobaan dengan tanda kutip memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, tidak menutup kemungkinan kita akan menjadi lebih tangguh dari ulama’-ulama’ terdahulu, karna cobaan yang kita hadapi di sekitar kita saat ini jauh tidak sama dengan cobaan yang mereka hadapi dulu. Contohnya kalau di zaman dulu para wanita lebih asik di dalam rumah mereka masing-masing dengan pakaian-pakaian yg normal dan sesuai dengan syariat, akan tetapi kalau sekarang banyak kita jumpai para wanita di jalanan bahkan dengan pakaian mereka yg jauh dari syariat islam. Ini merupakan segelintir tantangan yang harus kita hadapi di era modern ini. Sejauh mana kemampuan pribadi kita dalam menjauhi sesi negatif kemodernisasian?. Sekali lagi siapapun yang bisa bertahan di tengah hantaman adalah mereka yang berdedikasi tinggi termasuk tahan terhadap cobaan ketika merintis karir. Seseorang akan di katakan hebat kalau sudah terlepas dari segala bentuk tantangan yang mereka jalani. Mereka yg hanya terdiam dalam rumah tanpa melakukan hal apapun, kendatipun mereka bisa dikatakan jauh dari kemaksiatan tidaklah dikatan seseorang yg tangguh. Jadi mereka tidak bisa mengklaim diri mereka hebat kaerna tidak sedikit pun menyentuh kemaksiatan dengan hanya berdiam diri dalam bermalas malasan tanpa mekakukan apapun. Bisa jadi mereka tidak melakukan kemaksiatan bukan karna mereka kuat akan tetapi karna mereka tidak mempunyai kesempatan untuk berbuat maksiat, jadi mereka tidak bisa mengklaim diri sendiri lebih baik dari mereka yg berjuang keras menerobos kemodernisasian.

Memanfaatkan kemodernisasian merupakan jalan satu-satunya bagi kita untuk hidup sekarang. Kita tidak bisa lepas dari itu, karna kita hidup di zaman modern melepaskan diri dari ke modernisasian justru akan membuat kita sedikit kuper.

Positif thingkinglah dalam mengambil tindakan, akan tetapi bukan berarti kita tidak menghiraukan sesi negatif dari tindakan tersebut, namun setidaknya sesi negatif tidak mempengaruhi langkah kita dalam mengambil tindakan. Seseorang tidak akan bersepeda kalau sebelum bersepeda mempunyai rasa takut jatuh. Wallahu a’lam

Oleh ;
Wafie Faroby

( Darul Lughah, Mutawassith II )

November 14, 2016

,

Kehidupan merupakan sebuah perjalan yang harus dilewati oleh seseorang tanpa harus terhenti di tengah jalan. Dinamika kehidupan yang lalu, saat ini, dan masa yang akan datang merupakan rancangan tuhan di masa lampau yang harus kita jalani penuh dengan keikhlasan. Namun meski demikian, Allah masih memberi kesempatan terhadap hambanya untuk berusaha memberikan yang terbaik dalam hidupnya, karena hidup adalah sebuah pilihan, jika seorang hamba menginginkan kebahagian maka ikutilah jalannya dan sabarlah menghadapi cobaannya dan jika menginginkan kesengsaraan maka ikuti jua perjalanannya dan sabarlah menghadapi akibatnya. Semuanya kita yang menentukan mau di bawa kemana perjalanan hidup kita, apakah ke pintu kebahagiaan atau ke pintu kesengsaraan. Tentunya semua akan sesuai dengan takdir ilahi karena dialah yang berhak untuk menentukan kita berada di pintu kebahagiaa atau kesengsaraan. Kita hanyalah bisa berusaha dan berdoa dan menerima apapun keputusannya, dan kita hanyalah seorang hamba yang hina dan penuh dengan keterbatasan, hamba yang selalu mengharap keridoaan dari sang pengatur kehidupan.

Perjalanan hidup memanglah sulit tuk kita jalani, terkadang kejadian-kejadian yang  tidak di harapkan selalu datang menghambat perjalan kita. kekecewaan, kesedihan, ketakutan ataupun kebahagiaan pasti akan mengiringi perjalanan kita, tanpa harus mengeluh dan merasa kecewa dengan takdir Allah yang telah di tentukan. Kehidupan laksana menaiki sebuah kendaraan yang terus berjalan mengikuti poros takdir tuhan, kita hanyalah seorang sopir, dan tujuan kita adalah terminal kebahagiaan dunia akhirat, dan pemilik kendaraan adalah Allah sang maha rahman, serta yang memiliki dan mengatur lika-liku perjalanan kendaraan yang kita tunggangi. Seorang sopir harus mengikuti rambu-rambu yang telah di tentukan oleh sang pengatur jalan agar tidak di beri sangsi serta tidak menyalah gunakan kendaraan yang sedang dia tunggangi. Karena kendaraan itu hanyalah sebuah pinjaman yang mana pada suatu hari nanti harus di kembalikan kepada sang pemiliknya yaitu Allah tuhan semesta Alam. Begitupun dengan kehidupan jika kita keluar dari rambu-rambu Allah yang telah di tentukan, maka kita harus menerima hukuman yang sesuai dengan pelanggaran, namun sebaliknya jika sebuah kebahagiaan yang kita inginkan maka patuhi peraturan itu, walau terkadang kita masih menemui hambatan yang tak diinginkan, hambatan yang tiba-tiba datang tanpa berpamitan namun itulah cobaan yang harus di hadapi dengan kesabaran karena pada waktu itu Allah masih sayang kepada kita. 

Di saat kita tengah krisis kebahagiaan, sirna akan senyuman, semua tidak sesuai dengan harapan, dan usaha selalu gagal, percayalah bahwasanya Allah masih sayang kepada kita. Boleh jadi sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik menurut Allah, karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita, bukan memberikan apapun yang kita inginkan. Tidakkah kita menyadari bahwa Allah lebih mengetahui terhadap akibat sesuatu?. Memang kita terkadang sulit menerima keputusan Allah, namun apakah kita bisa menentang atau mengubah yang telah terjadi dalam hidup kita?. Manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali kehidupan, manusia tidak bisa menentukan alur kehidupannya karena manusia penuh dengan keterbatasan. Apapun yang terjadi dalam hidup kita semuanya akan menjadi mutiara hikmah yang tak ternilai harganya. Lakukanlah yang terbaik dalam hidup kita tanpa harus menoleh-noleh kebelakang dan teruslah maju untuk menjadi sang jawara kehidupan, serta menjadi orang yang diridhoi sang pengatur alam dengan mengikhlaskan apapun yang terjadi dalam kehidupan. Semua itu yang akan mengantarkan kita kepada gerbang kebahagiaan.

Kehidupan memanglah sebuah histori yang tiada batasnya dan masing-masing akan memiliki histori yang berbeda, alur yang berbeda dan dinamika yang berbeda jua. Sebab semuanya akan saling mewarnai dan saling melengkapi. Kehidupan tidak akan pernah menemui titik keindahan tanpa adanya warna-warni kehidupan. Lihatlah rangkaian warna-warni pelangi yang begitu indah nan pesona, dan lihatlah berbagai macam hewan yang ada di muka bumi. Ini semuanya memberikan pelajaran kepada kita bahwa sebuah kehidupan tidak akan pernah indah tanpa adanya perbedaan. Jika profesi kita saat ini adalah seorang petani maka syukurilah, jika kita saat ini adalah berprofesi sebagai guru maka syukurilah dan apapun profesi kita asalkan bukan berprofesi sebagai koruptor, maling, pembunuh bayaran serta profesi lainnya yang di larang oleh agama islam, maka syukurilah karena semuanya akan saling melengkapi satu sama lain. Dan hargailah sebuah perbedaan tanpa adanya rasa iri dan dengki terhadap profesi orang lain, semuanya sudah menjadi takdir dari masing-masing insan yang telah di tentukan oleh Allah semasa kita berada dalam kandungaan.

Oleh ;
Fauzul Bari Abd. Hamid



Follow Us @soratemplates