Salah satu ulama jawa
timur indonesia tepatnya di daerah lirboyo kediri, KH. ABD KARIM namanya,
sempat berwasiat kepada keluarganya beberapa hari sebelum wafat “doa kan aku
supaya di akui jadi santrinya kiyai KHOLIL bangkalan” hal ini merupakan hal yg tidak lumrah untuk
kalangan kita, biasanya wasiat seseorang ketika mendekati kematian ialah minta
di doakan agar dosa-dosanya di ampuni sekaligus amal-amal baiknya d terima oleh
allah.
Sebenarnya dawuh beliau
(KH.ABD KARIM-red) mengajarkan kepada keluarganya akan pentingnya pengakuan
dari guru beliau (KH.KHOLIL
bangkalan-red). Siapa yang tidak mengenal SYAIKHONA MOH KHOLIL yang mencetak
santri-santri yang menjadi ulama’ luar
biasa. Diantaranya pendiri organisasi islam NAHDLATUL ULAMA’ sekaligus pendiri
pondok pesantren tebuireng jombang, KH. HASYIM ASY’ARI, Pendiri pondok
pesantren salafiyah syafi’iyah sukerejo situbondo KH. AS’AD SYAMSUL ARIFIN.
Pendiri pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata KH. ABD MAJID, pengasuh pondok
pesantren Banyuanyar KH. ABD HAMID BAKIR Dan ULAMA-ULAMA yg lain. Maka tak
heran banyak murid-muridnya yg ingin diakui menjadi santrinya beliau salah
satunya KH. ABD KARIM, karena dengan adanya pengakuan dari gurunya, beliau
sudah menjadi salah satu anggota dari rombongannya. Karena sebenarnya seorang
guru dengang muridnya diibaratkan dg rombongan menuju jalan yg di ridloi ALLAH
SWT (surga), sebab Jika kita misalnya berjalan sendirian menuju jalan-NYA tanpa
adanya rombongan niscaya hal itu akan sulit dan bisa saja membuat kita
tersesat. karena kita tidaklah tau akan jalan mana yg benar dan jalan mana yg
salah, tentunya hal ini membutuhkan seorang pembimbing, penunjuk (guru). Karena
kita sendiri sangatlah jauh dari-NYA, hal ini di sebabkan minimnya keilmuan
kita dan kekurangan-kekurangan yg lainya, berbeda dg guru kita yg ilmunya
begitu luas, selalu bertaqorrub kepada-NYA berprilaku sesuai tuntutan ajaran
nabi SAW dan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Maka kedekatan terhadap guru
kita dg berkhidmat,belajar kepadanya dan lain sebagainya sangatlah penting.
Maka mungkin dengan
khidmat dan kedekatan beliau (KH. ABD KARIM) kepada gurunya (KH. KHOLIL) sampai
ajal mendekatpun masih tetap ingat
gurunya dan minta didoakan agar diakui menjadi santrinya, muncullah
keberkahan gurunya, kita bisa lihat KH. ABD KARIM mendirikan pesantren salaf
besar yg begitu eksis hingga sekarang yaitu Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri,
Jawa Timur.
Terkadang kita begitu
bangga memiliki seorang guru yg alim, profesional dan lain-lain. Namun apakah
guru kita mengakui bahwa kita adalah muridnya. Hal ini penting untuk kita
koreksi. Karena bisa saja dengg prilaku kita yang kurang baik menjadikannya
sakit hati dan hilangnya keberkahan ilmu yg kita dapat. Sehingga hal ini
menyebabkan terputusnya hubungan rohani antara guru dan murid. Terlebih
keberadaan kita d tengah-tengah pusatnya ilmu (MESIR-red) serta ulama’nya yg
ramah dan tidak mengenal yg namanya gengsi karena mungkin beliau-beliau ikhlas
dalam mengajar dan mendidik. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk kita gunakan dengan cara berkhidmat dan
belajar di dalamnya. Karena bisa saja kita berada di dalamnya namun tidak
memanfaatkannya dengan baik, Sama halnya kita sedang tertidur nyenyak. Maka tak
heran jika salah satu mahasiswa senior AL AZHAR berpesan kepada mahasiswa
juniornya bagaimana menjalani hidup di negara ARDLU AL KINANAH ini, " القاهرة ان لم تكن
تقهرها فقد قهرتك"kairo jika kamu tidak mampu menaklukannya
maka kamu akan ditaklukannya. Karena memang kenyataannya ada banyak hal yg bisa
membuat kita lalai bahkan kita terbuai akan pernak pernik orang-orang mesir dan
melupakan tujuan utama kita berada disini.
Alhasil, mari kita tata
kembali tujuan sekaligus niat utama kita berada di ARDLU AL ANBIYA’ ini, tetap
mengingat sekaligus mendoakan orang tua kita dan guru-guru kita yg di
indonesia,mulai dari guru ngaji sampai guru yg sekarang. Mungkin dengan hal itu
bisa membuat kita menjadi semangat dalam berkhidmat dan belajar kepada
ulama-ulama disini dan mendapatkan keberkahan dalam menjalani kehidupan di bumi
para nabi ini.
*MUHAMMAD
SYARIEF
Pasca
sarjana markaz daar el lughah 2016-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar