Kehidupan merupakan sebuah perjalan yang
harus dilewati oleh seseorang tanpa harus terhenti di tengah jalan. Dinamika
kehidupan yang lalu, saat ini, dan masa yang akan datang merupakan rancangan
tuhan di masa lampau yang harus kita jalani penuh dengan keikhlasan. Namun meski
demikian, Allah masih memberi kesempatan terhadap hambanya untuk berusaha
memberikan yang terbaik dalam hidupnya, karena hidup adalah sebuah pilihan,
jika seorang hamba menginginkan kebahagian maka ikutilah jalannya dan sabarlah
menghadapi cobaannya dan jika menginginkan kesengsaraan maka ikuti jua
perjalanannya dan sabarlah menghadapi akibatnya. Semuanya kita yang menentukan
mau di bawa kemana perjalanan hidup kita, apakah ke pintu kebahagiaan atau ke
pintu kesengsaraan. Tentunya semua akan sesuai dengan takdir ilahi karena
dialah yang berhak untuk menentukan kita berada di pintu kebahagiaa atau
kesengsaraan. Kita hanyalah bisa berusaha dan berdoa dan menerima apapun
keputusannya, dan kita hanyalah seorang hamba yang hina dan penuh dengan
keterbatasan, hamba yang selalu mengharap keridoaan dari sang pengatur
kehidupan.
Perjalanan hidup memanglah sulit tuk
kita jalani, terkadang kejadian-kejadian yang tidak di harapkan
selalu datang menghambat perjalan kita. kekecewaan, kesedihan, ketakutan
ataupun kebahagiaan pasti akan mengiringi perjalanan kita, tanpa harus mengeluh
dan merasa kecewa dengan takdir Allah yang telah di tentukan. Kehidupan laksana
menaiki sebuah kendaraan yang terus berjalan mengikuti poros takdir tuhan, kita
hanyalah seorang sopir, dan tujuan kita adalah terminal kebahagiaan dunia
akhirat, dan pemilik kendaraan adalah Allah sang maha rahman, serta yang
memiliki dan mengatur lika-liku perjalanan kendaraan yang kita tunggangi.
Seorang sopir harus mengikuti rambu-rambu yang telah di tentukan oleh sang
pengatur jalan agar tidak di beri sangsi serta tidak menyalah gunakan kendaraan
yang sedang dia tunggangi. Karena kendaraan itu hanyalah sebuah pinjaman yang
mana pada suatu hari nanti harus di kembalikan kepada sang pemiliknya yaitu
Allah tuhan semesta Alam. Begitupun dengan kehidupan jika kita keluar dari
rambu-rambu Allah yang telah di tentukan, maka kita harus menerima hukuman yang
sesuai dengan pelanggaran, namun sebaliknya jika sebuah kebahagiaan yang kita
inginkan maka patuhi peraturan itu, walau terkadang kita masih menemui hambatan
yang tak diinginkan, hambatan yang tiba-tiba datang tanpa berpamitan namun
itulah cobaan yang harus di hadapi dengan kesabaran karena pada waktu itu Allah
masih sayang kepada kita.
Di saat kita tengah krisis kebahagiaan,
sirna akan senyuman, semua tidak sesuai dengan harapan, dan usaha selalu gagal,
percayalah bahwasanya Allah masih sayang kepada kita. Boleh jadi sesuatu yang
kita anggap baik belum tentu baik menurut Allah, karena Allah pasti akan
memberikan yang terbaik dalam hidup kita, bukan memberikan apapun yang kita
inginkan. Tidakkah kita menyadari bahwa Allah lebih mengetahui terhadap akibat
sesuatu?. Memang kita terkadang sulit menerima keputusan Allah, namun apakah
kita bisa menentang atau mengubah yang telah terjadi dalam hidup kita?. Manusia
tidak akan pernah bisa memutar kembali kehidupan, manusia tidak bisa menentukan
alur kehidupannya karena manusia penuh dengan keterbatasan. Apapun yang terjadi
dalam hidup kita semuanya akan menjadi mutiara hikmah yang tak ternilai
harganya. Lakukanlah yang terbaik dalam hidup kita tanpa harus menoleh-noleh
kebelakang dan teruslah maju untuk menjadi sang jawara kehidupan, serta menjadi
orang yang diridhoi sang pengatur alam dengan mengikhlaskan apapun yang terjadi
dalam kehidupan. Semua itu yang akan mengantarkan kita kepada gerbang
kebahagiaan.
Kehidupan memanglah sebuah histori yang
tiada batasnya dan masing-masing akan memiliki histori yang berbeda, alur yang
berbeda dan dinamika yang berbeda jua. Sebab semuanya akan saling mewarnai dan
saling melengkapi. Kehidupan tidak akan pernah menemui titik keindahan tanpa
adanya warna-warni kehidupan. Lihatlah rangkaian warna-warni pelangi yang
begitu indah nan pesona, dan lihatlah berbagai macam hewan yang ada di muka
bumi. Ini semuanya memberikan pelajaran kepada kita bahwa sebuah kehidupan
tidak akan pernah indah tanpa adanya perbedaan. Jika profesi kita saat ini
adalah seorang petani maka syukurilah, jika kita saat ini adalah berprofesi
sebagai guru maka syukurilah dan apapun profesi kita asalkan bukan berprofesi
sebagai koruptor, maling, pembunuh bayaran serta profesi lainnya yang di larang
oleh agama islam, maka syukurilah karena semuanya akan saling melengkapi satu
sama lain. Dan hargailah sebuah perbedaan tanpa adanya rasa iri dan dengki
terhadap profesi orang lain, semuanya sudah menjadi takdir dari masing-masing
insan yang telah di tentukan oleh Allah semasa kita berada dalam kandungaan.
Oleh ;
Fauzul Bari Abd. Hamid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar