November 14, 2016

Perjalan Hidup


Kehidupan merupakan sebuah perjalan yang harus dilewati oleh seseorang tanpa harus terhenti di tengah jalan. Dinamika kehidupan yang lalu, saat ini, dan masa yang akan datang merupakan rancangan tuhan di masa lampau yang harus kita jalani penuh dengan keikhlasan. Namun meski demikian, Allah masih memberi kesempatan terhadap hambanya untuk berusaha memberikan yang terbaik dalam hidupnya, karena hidup adalah sebuah pilihan, jika seorang hamba menginginkan kebahagian maka ikutilah jalannya dan sabarlah menghadapi cobaannya dan jika menginginkan kesengsaraan maka ikuti jua perjalanannya dan sabarlah menghadapi akibatnya. Semuanya kita yang menentukan mau di bawa kemana perjalanan hidup kita, apakah ke pintu kebahagiaan atau ke pintu kesengsaraan. Tentunya semua akan sesuai dengan takdir ilahi karena dialah yang berhak untuk menentukan kita berada di pintu kebahagiaa atau kesengsaraan. Kita hanyalah bisa berusaha dan berdoa dan menerima apapun keputusannya, dan kita hanyalah seorang hamba yang hina dan penuh dengan keterbatasan, hamba yang selalu mengharap keridoaan dari sang pengatur kehidupan.

Perjalanan hidup memanglah sulit tuk kita jalani, terkadang kejadian-kejadian yang  tidak di harapkan selalu datang menghambat perjalan kita. kekecewaan, kesedihan, ketakutan ataupun kebahagiaan pasti akan mengiringi perjalanan kita, tanpa harus mengeluh dan merasa kecewa dengan takdir Allah yang telah di tentukan. Kehidupan laksana menaiki sebuah kendaraan yang terus berjalan mengikuti poros takdir tuhan, kita hanyalah seorang sopir, dan tujuan kita adalah terminal kebahagiaan dunia akhirat, dan pemilik kendaraan adalah Allah sang maha rahman, serta yang memiliki dan mengatur lika-liku perjalanan kendaraan yang kita tunggangi. Seorang sopir harus mengikuti rambu-rambu yang telah di tentukan oleh sang pengatur jalan agar tidak di beri sangsi serta tidak menyalah gunakan kendaraan yang sedang dia tunggangi. Karena kendaraan itu hanyalah sebuah pinjaman yang mana pada suatu hari nanti harus di kembalikan kepada sang pemiliknya yaitu Allah tuhan semesta Alam. Begitupun dengan kehidupan jika kita keluar dari rambu-rambu Allah yang telah di tentukan, maka kita harus menerima hukuman yang sesuai dengan pelanggaran, namun sebaliknya jika sebuah kebahagiaan yang kita inginkan maka patuhi peraturan itu, walau terkadang kita masih menemui hambatan yang tak diinginkan, hambatan yang tiba-tiba datang tanpa berpamitan namun itulah cobaan yang harus di hadapi dengan kesabaran karena pada waktu itu Allah masih sayang kepada kita. 

Di saat kita tengah krisis kebahagiaan, sirna akan senyuman, semua tidak sesuai dengan harapan, dan usaha selalu gagal, percayalah bahwasanya Allah masih sayang kepada kita. Boleh jadi sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik menurut Allah, karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita, bukan memberikan apapun yang kita inginkan. Tidakkah kita menyadari bahwa Allah lebih mengetahui terhadap akibat sesuatu?. Memang kita terkadang sulit menerima keputusan Allah, namun apakah kita bisa menentang atau mengubah yang telah terjadi dalam hidup kita?. Manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali kehidupan, manusia tidak bisa menentukan alur kehidupannya karena manusia penuh dengan keterbatasan. Apapun yang terjadi dalam hidup kita semuanya akan menjadi mutiara hikmah yang tak ternilai harganya. Lakukanlah yang terbaik dalam hidup kita tanpa harus menoleh-noleh kebelakang dan teruslah maju untuk menjadi sang jawara kehidupan, serta menjadi orang yang diridhoi sang pengatur alam dengan mengikhlaskan apapun yang terjadi dalam kehidupan. Semua itu yang akan mengantarkan kita kepada gerbang kebahagiaan.

Kehidupan memanglah sebuah histori yang tiada batasnya dan masing-masing akan memiliki histori yang berbeda, alur yang berbeda dan dinamika yang berbeda jua. Sebab semuanya akan saling mewarnai dan saling melengkapi. Kehidupan tidak akan pernah menemui titik keindahan tanpa adanya warna-warni kehidupan. Lihatlah rangkaian warna-warni pelangi yang begitu indah nan pesona, dan lihatlah berbagai macam hewan yang ada di muka bumi. Ini semuanya memberikan pelajaran kepada kita bahwa sebuah kehidupan tidak akan pernah indah tanpa adanya perbedaan. Jika profesi kita saat ini adalah seorang petani maka syukurilah, jika kita saat ini adalah berprofesi sebagai guru maka syukurilah dan apapun profesi kita asalkan bukan berprofesi sebagai koruptor, maling, pembunuh bayaran serta profesi lainnya yang di larang oleh agama islam, maka syukurilah karena semuanya akan saling melengkapi satu sama lain. Dan hargailah sebuah perbedaan tanpa adanya rasa iri dan dengki terhadap profesi orang lain, semuanya sudah menjadi takdir dari masing-masing insan yang telah di tentukan oleh Allah semasa kita berada dalam kandungaan.

Oleh ;
Fauzul Bari Abd. Hamid



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates