Desember 06, 2016

The Primacy of Knowledge



Maha suci Allah SWT. yang telah memberikan nikmat kepada hambaNya berupa iman dan islam. Islam diturunkan sebagai rahmatan lil alamin, dengan diutusnya Rosulullah SAW. untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan, pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat tiggi, Yaitu dengan ILMU. Ilmu yang didasari Iman dan Taqwa, karna ilmu yang tidak di hiasi dengan keimanan  akan jadi malapetaka bagi dirinya dan bagi kebayakan manusia umumnya. Sosok seseorang  sempurna tidak hanya mengandalkan pengetahuannya sahaja,  kecerdasan sahaja tapi nilai sempurna tatkala terhiasnya suatu pengetahuan dengan AKHLAK. Maka dari itu  akhlak dan ilmu sepatutnya tertanam dalam sosok seseorsang  untuk  meraih derajat tinggi disisi Allah dan mahluk-NYA. Ilmu tidak terpikat dengan nasab, warna, tampang, jenis bahkan siapapun yang berilmu akan ditinggikan derajatnya sesuai dengan janji Allah SWT. maka dari itu manusia mempunyai banyak waktu untuk menjadi terbaik dari pada  yang terbaik, yaitu dengan maraknya sebuah pengetahuan (Ilmu), karena ilmu bagaikan tangga meraih sesuatu yang hendak ia capai. Secara ucapan ILMU mudah dan terdiri beberapa suku kata sahaja, tapi secara hakikat ilmu segalanya, karena segala sesuatu titik temunya terletak pada ilmu, baik itu berupa perkataan, perbuatan, apalagi menyangkut hubungan kepada sang khalik. Manusia harus mencari ilmu sebagai bekal hidupnya. Karena orang yang berilmu tidak akan goyah ketika mendapati perbedaan, tidak anarkis ketika terpancing amarahnya, berpikir sebelum melakukan tindakan dan bisa menjadi panutan bagi manusia lainnya.
Sebagaimana dikutip oleh  Imam Syafi’i dalam kitabnya.
وكل من بغير علم يعمل # أعمله مردودة لاتقبل
“Orang yang mengerjakan sesuatu tanpa ilmu  maka pekerjaanya tersia-siakan.”

Ada pepatah mengatakan “Jadilah Orang yang berilmu”. Ya. Mengapa harus dengan ilmu? Karena orang yang mempunyai ilmu kemudian mendedikasikan ilmunya untuk kemaslahatan umat maka akan menjadi cahaya bagi seluruh Alam. Di mana ketika tidak ada cahaya, maka manusia akan dihadapkan pada kegelapan yang tidak tahu arah. Ilmu kemudian lahir dan menjadi cahaya bagi siapa saja.

Dengan ini kita bisa mengambil kesimpulan, betapa pentingnya ilmu, jelas sekali perbedaan orang yang berilmu dan tidak berilmu. Orang yang berilmu tidak bisa dipandang sebelah mata, mereka akan selalu dibutuhkan oleh banyak orang. Dari sisi finansial orang yang berilmu jelas tidak masalah. Karena orang yang berilmu dijamin oleh Allah SWT mengenai kelangsungan hidupnya. Orang yang mempunyai ilmu akan selalu menyejukkan manusia lain, lembut sikapnya, ramah perangainya dan apa yang didapatkannya akan selalu diamalkan. Karena tujuan hidupnya adalah memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya mari kita teladani Rasulullah Muhammad SAW, di mana dalam diri beliau terpancar cahaya keilmuan yang luar biasa. Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan manusia untuk menjadi orang yang berilmu.

كن عالما أومتعلما أومستمعا أومحبا ولا تكن خلمسا فتهلك” yang artinya jadilah orang yang alim, atau jadilah orang yang suka mencari ilmu atau jadilah engkau orang yang suka mendengarkan ilmu dan atau jadilah engkau orang yang suka mencintai ilmu, dan janganlah engkau menjadi yang ke 5, maka engkau akan hancur. Pertama semaksimal mungkin dengan ikhtiar dan berdoa kita diharapkan menjadi orang yang 'aliman (pengajar, guru), kalau tidak bisa menjadi pengajar atau guru usahakan menjadi muta'alliman (santri, murid), kalaupun belum bisa juga maka jadilah mustami'an (Mau menjadi pendengar yang baik) tetapi jika belum sanggup juga ya setidaknya jadilah muhibban (Suka dengan majelis-majelis ilmu, pengajian). Walam takun homisan, fatahlik (Jangan jadi orang yang ke lima). Nomor lima jelaslah bukan dari bagian yang empat di atas.

Jika kita berpikir secara sistematis mengenai tingkatan orang yang berilmu yaitu :
1. 'Aliman
2. Muta'alliman
3. Mustami'an dan
4. Muhibban
Jelaslah orang yang berilmu seperti guru, pengajar menjadi yang paling tinggi tingkatannya karena mereka orang yang 'aliman, diberi kelebihan berupa ilmu, dengan ilmu yang didapatkan akan diamalkan di jalan Allah SWT. Ilmu yang bermanfaat akan selalu mengalir tiada akhir. Semoga kita menjadi manusia yang berilmu yang selalu di rindukan surgaNya. Aamiin.
  
            Written by : Rokib Al- Kautsar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates