April 01, 2018

Menutup Aurat antara Syar’i dan Trendi Masa Kini

























Aurat adalah sesuatu yang terbuka, bersifat cacat, aib dan memalukan. Bagi perempuan muslimah menutup aurat menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalankan sesuai syariat islam. Selain itu menutup aurat juga menimbulkan rasa aman untuk melindungi diri, juga membantu lawan jenis dalam menjaga pandangannya. Lalu bagaimana menurut pandangan agama mengenai seorang perempuan menutup aurat dengan cara mereka sendiri yang sudah nampak jelas keluar dari rambu-rambu sebagaimana yang di syariatkan dalam islam? Benarkah di era yang semakin fashionable menutup aurat sudah menjadi embrio- embrio yang semakin tumbuh pesat dikalangan perempuan-perempuan muslimah?

Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin maju hal ini membuat revolusi baru terhadap pakaian seorang muslimah menjadi mode atau fashion yang sangat pesat dan banyak diminati. Tidak tanggung-tanggung para kaum perempuan yang semula terbiasa dengan pakaian-pakaian terbuka dengan mudah memutuskan hijrah, padahal bagi mereka dulu menutup aurat seperti memakai pakaian muslimah dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan tidak trendi. Hal tersebut juga karena di era masanya, perempuan muslimah tidak di anggap menarik (identik dengan pakaian sederhana) akan tetapi masih sesuai dengan syariat islam. Relovusi baru di dunia fashion pakaian muslimah, membuat para desainer berlomba-lomba memamerkan hasil kreasi intelektualnya dalam bentuk pemasaran dan penjualan secara signifikan yang sangat laris drastis. Kalau boleh saya katakan kaum perempuan muslimah masa kini itu kayak ada hawa-hawa ingin dikatakan perempuan muslimah zaman now, bahasa gaulnya sok trendi gitu. Yang tidak habis pikir emak-emaknya malah juga ikut-ikutan. Waduh ketinggalan zaman buk!!.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa menutup aurat adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah terutama perempuan. Dan perintah menutup aurat ini sudah sangat jelas dalam salah satu firman Allah:

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]

Dan dalam salah satu hadits shahih juga disebutkan:

Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan). (HR. Abu Dâwud)

Persoalan menutup aurat sebenarnya  sudah bukan menjadi pembahasan menarik, mengingat sudah banyak dalil-dalil atas ketetapan masalah hijab itu sendiri. Akan tetapi masalah yang sedang trending dikalangan kita, yakni terdapat beberapa kesalahan dalam menutup aurat akibat dari dampak mode tren fashion yang hanya mementingkan model tanpa disandarkan pada syariat-syariat dalam islam, seperti busana muslimah yang tidak sempurna menutup aurat karena terdapat celah-celah, ketat dan transparan. Dan hal ini sangat erat dengan endapan-endapan mudlarat yang sudah menyimpang dari kategori pakaian muslimah yang harus longgar dan tidak menampakkan lekuk tubuh.

Mengutip sedikit kalimat seorang penulis sekaligus dai yang tak etis jika saya sebut namanya. Beliau berkata:

“Hijab gaul lah, hijab trendi lah, hijab modis lah, hijab punuk untalah, hijab punuk kucing lah, Semua itu Fashion. Fashion diciptakan bukan untuk fungsi tapi untuk estetika, dirancang bukan untuk melindungi keindahan tetapi untuk mengekspose keindahan”. Jika kita flash back terhadapat sejarah di jazirah arab yang notabeninya sebagai rujukan utama orang-orang muslim di luar arab, hijab tidak lain hanya semata mata printah yang fungsinya tidak lain hanya untuk kemaslahatan bagi kaum hawa, yang sifatnya begitu sangat sederhana dan sangat minimalis.

Adapun perempuan muslimah menyikapi menutup aurat dengan berbagai variasi seperti niqab, hijab, tudung dan khimar. Semua dalam kapasitas mengekspresikan menutup aurat sesuai pandangan personal. Namun tetap saja dalam sebuah persepsi yang disandarkan pada masing-masing personal tidaklah membuat salah kaprah dan menyimpang dari batasan-batasan yang disyariatkan dalam agama. Karena sejatinya menutup aurat dengan benar merupakan simbolis seorang muslimah yang bersungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dan keimanannya. Bukan hanya menjadi budak dari sebuah tren fashion yang membodohkan sehingga tanpa disadari telah menodai kehormatan sendiri. Untuk itu cerdaslah menjadi muslimah dalam memilah dan memilih sebuah pakaian semisal baju longgar, kain tidak transparan, tidak ketat nyaman dan layak dipakai. Tapi jangan memakai mukennah juga ya!!hehe, karena sekalipun menutup aurat hal tersebut lebih bagusnya dipakai untuk sholat. Dan seandainya emang sudah tidak memiliki pakaian yang memadai lagi, seperti rok sobek sana sini yang katanya rok kekinian minian, ya wes terpaksa harus pakai mukennah aja (yang ini guyon).


Oleh: Fahasbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates