,
Jika kita berbicara tentang peradaban
Islam, tentunya yang ada dalam pikiran kita adalah
era keemasan Islam, yaitu kemajuan peradaban
Islam dimasa lalu. Entah kemajuan tersebut ditinjau dari sisi keilmuan,
kebudayaan, arteristik bangunanya,
ekonomi, dan lain sebagainya. Kemajuan peradaban
Islam pada waktu itu telah menjadi catatan emas
yang tertulis dalam sejarah
Islam, seperti contoh peradaban
Islam yang bersinar ditanah Syam,
Andalus, Baghdad, Konstantinopel dan
lain sebagainya. Baik itu dibawah pemerintahan Dinasti Umayyah,
Abbasiah, Ustmaniyyah, dan Dinasti-Dinasti yang
muncul pada waktu itu. Pakar sejarawan juga telah mengakui kemajuan peradaban
Islam tersebut.
Betapa hebatnya umat
Islam pada masa itu.
Nama mereka menjadi cambuk terhadap kerajaan-kerajaan yang
menjadi penentangnya,
dan mereka disegani oleh sekutu-sekutunya.
Mereka ditakuti pada waktu itu,
dan mereka disegani pada waktu itu.
Dikarenakan majunya peradaban
Islam pada waktu itu,
berdampak pada kesejahteraan hidup
yang dirasakan oleh umat
Islam. Karena tolak ukur dari majunya suatu
Negara, salah satunya dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat dalam
Negara tersebut. Dan ini menjadi salah satu tolak ukur sebuah
Negara maju menurut pakar ilmu. Tidak diragukan lagi bahwa peradaban
Islam yang terjadi pada masa Kerajaan mampu bersaing dengan peradaban
yang terjadi pada Kerajaan lainnya.
Ini membuktikan bahwa,
Kerajaan Islam dalam pandangan mereka,
sangat diperhitungkan keberadaannya saat itu.
Jika kita bertanya tentang subjek dari kemajuan peradaban
Islam saat itu, tentu saja jawabannya adalah umat
Islam itu sendiri. Umat
yang dianugerahkan oleh Tuhan untuk menjadi pengikut utusan-Nya
yang istimewa (Nabi Muhammad SAW). Dan jika kita bertanya tentang bagaimana cara mereka menempatkan diri mereka pada titik puncak peradaban tersebut,
tentunya hal tersebut berada pada keinginan serta usaha
yang kuat yang berada pada diri mereka.
Telah kita ketahui bahwa umat
Islam pada zaman itu memiliki keinginan untuk menyebarkan
agama mereka dan mengajarkan
agama mereka kepada orang
lain yang berada di luar wilayah mereka,
dengan cara melakukan ekspedisi-ekspedisi dengan menaklukan wilayah-wilayah
yang berada di luar wilayah kerajaan
Islam saat itu. Akan
tetapi, umat Islam tidak hanya menaklukan wilayah tersebut dan memperkenalkan serta mengajarkan
agama Islam, akan tetapi mereka juga mempelajari serta menelaah peradaban
yang terjadi di wilayah itu.
Seperti contoh peradaban Yunani
yang berada di Andalusia dan
lain sebagainya. Dari peradaban tersebut,
mereka dapat menjadikan
Andalusia sebagai wilayah yang
memiliki peradaban sangat maju waktu itu, yang
dapat bersaing dengan wilayah-wilayah
lain yang juga maju peradabannya.
Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa,
peradaban Islam masa lalu maju dikarenakan beberapa faktor.
Pertama, mereka melakukan ekspansi-ekspansi,
dan penaklukan untuk menyebarkan
agama Islam, yang mana dengan cara ini juga mereka dapat mengetahui peradaban
yang ada pada wilayah tersebut.
Yang kedua, mereka mendalami ilmu-ilmu
yang berkembang dalam wilayah tersebut.
Dan tidak dapat terlepas dari faktor trsebut ialah kecintaan mereka akan ilmu.
Tidak dapat dipungkiri bahwa,
kecintaan ulama-ulama terhadap ilmu pada waktu itu sangat besar.
Yang mana kecintaan mereka ini,
dapat menjadikan mereka sebagai pelopor ataupun first
man dalam terjadinya peradaban
Islam.
Akan tetapi, kemegahan serta kemajuan peradaban
Islam pada saat itu harus berakhir dengan munculnya berbagai macam
problem yang menyelimuti umat
Islam pada saat itu.
Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya peradaban
Islam saat itu seperti
perselisihan antara dua penguasa
yang diteruskan dengan bunuh-membunuh diantara dua kubu itu,
para penguasa yang hidup bermewah-mewah,
kemerosotan moral,
serta budaya korupsi
yang telah merakar dalam diri penguasa serta pejabat-pejabat kerajaan. Inilah beberapa faktor
yang terjadi pada masa kerajaan
Islam yang menyebabkan merosotnya serta runtuhnya peradaban keemasan
Islam saat itu. Entah itu terjadi pada masa Dinasti Umayyah,
Abbasiyah, ataupun Utsmaniah.
Telah kita ketahui bahwa Dinasti Islamiyah
yang terakhir adalah Dinasti Ustmaniyah.
Dinasti ini runtuh pada abad ke
20, yaitu awal abad ke
20. Setelah kejadian tersebut,
wilayah-wilayah yang ada di bawah naungan Dinasti Ustmaniah memisahkan diri dan membangun
sistem
pemerintahan sendiri. Sejak saat itu eksistensi umat
Islam dalam pandangan umat
lain mulai runtuh.
Tak seperti yang terjadi pada saat dimana peradaban
Islam memperlihatkan kejayaannya,
umat Islam dipandang sebelah mata,
mereka tidak disegani lagi.
Memang sejatinya manusia dihiasi oleh
Allah dengan hawa nafsu.
Yang mana, dengan adanya hawa nafsu tersebut, manusia berjalan
di jalan yang benar, dan dijalan yang salah. Memang banyak
yang menyayangkan hal tersebut.
Mulai dari kalangan cendekiawan,
ulama, ataupun umat Islam
sendiri. Yang terjadi sekarang hanya sebuah angan
yang menggambarkan kejadian spektakuler tersebut.
Tanpa pernah merasakan indahnya hidup dalam keadaan tersebut.