Rindu
Rindu?
Masihkah
kau tersedu?
Ataukah
mulai tertutup debu?
Rindu...
Kau
membuatku menggebu
Menyiksaku
dalam bara ingin temu
Lima
abjad berujung pilu
Membuat
hati kian mengeluh
Tanpa
sebab akibat yang perlu
Rindu...
Rindu...
Rindu...
Apa
yang kau mau?
Deritan
sendu
Luapan
kata yang bertalu?
Hatiku
menampung banyak rasa
Sekian
persennya adalah rindu yang membara
Membakar
hati untuk amarah
Ketika
pengabaianmu terasa
Laksana
kaca pecah
Hatiku
berhamburan kemana - mana
Tertuai
oleh insan yang salah
Diriku
kian buta
Tak
mengerti arti sebuah rasa
Menggila
Menua
Sebuah
rasa berasa tak bertahta indah
Laksana
budak mengiba
Aku
tercela
Terhina
Hanya
karena hasildalamdada
Bila
kau panggil aku tak berharga
Hanya
karena aku yang mengemis rasa
Kau
salah!
Kau
yang tega
Kemarilah
Mampir
meski hanya singgah
Menengok
ruang hatiku yang terluka parah
Akibat
lirikan duka
Hasil
usaha dari kau yang kudamba
Masihkah
hati memupuk rindu?
Sedangkan
ia tak pernah subur tumbuh?
Masihkah ingin bertemu?
Ketika hatimu memilih menjauh
Kutulis aksara
Agar kau dapat membaca
Tak hanya memvonisku sebelah mata
Agar kau mengerti arti kata duka
Kutuangkan segala cairan yang berisikan racun bisamu
Biar kau tahu
Bahwa aku tak mati karena racun egomu
Aku disini tak akan mati karena rindu
Rindu...
Kau membuatku jengah
Semakin gerah
Lalu lelah
Biarkan aku mengalah
Lalu pergi ke suatu masa
Rindu...
Aku singgah di pintu hatimu
Tak ingin aku menetap sedangkan hati cemburu
Aku jatuh
Jatuh pada hatimu
Aku merindu
Rindu kau yang sendu
Bertatapan sayu
Membuatku semakin luluh
Oleh : UUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar