Februari 05, 2020

,

Kairo—05/02/2020, Forum Silaturahmi Keluarga Besar Al-Khairat sukses penyelenggara Ormaba kealmamateran tahun ini, di Hadiqah Lotus, Hay Sabi'.

Serangkai kegiatan ini adalah lanjutan dari acara 2 hari sebelumnya yang digagas oleh PPMI Mesir (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) sebagai organisasi induk yang membawahi seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir— baik di Universitas al-Azhar atau Universitas lainnya.

Kegiatan Ormaba ini dihadiri sebagain besar para pengurus dan anggota, diagendakan untuk mengenalkan awal berdiri, lika-liku dan motivasi peresmian forum ini. Hal itu bertujuan agar Adik-adik yang baru tiba di Mesir memiliki tanggung jawab untuk melestarikan tradisi baik dari para pendahulu.

Dalam pengantar kata sambutannya, Moh. Fadal menyampaikan bahwa FOSIKBA ibarat keluarga, menjadi tempat pulang. Maka penting rasa kekeluargaan ini dipelihara dengan baik.

"FOSIKBA menurut saya ibarat rumah tempat pulang," tuturnya.

"Di FOSIKBA tidak ada istilah senioritas, yang ada adalah loyalitas tanpa batas," tegas Mujib Syukri sebagai perwakilan dari Dewan Konsultatif.

Agenda santai ini juga dikemas dengan pengenalan saban divisi-divisi yang mewadahi potensi-potensi anggota, termasuk Adik-adik baru. Ada perwakilan dari divisi Kajian dan Keilmuan, Media dan Informasi, Humas dan Olahraga.

Menurut informasi yang sampai pada kami, FOSIKBA tahun ini kedatangan 10 anggota baru yang terdiri dari 9 laki-laki dan 1 perempuan. Sebagian mereka saat ini, namanya sudah terdaftar resmi di Kuliah dan sudah mengikuti ujian termin 1. Sebagian lagi, sedang fokus mengikuti Darul Lughah; sekolah bahasa yang dipusatkan di Markas Syekh Zaid, Hay Sadis.

Februari 02, 2020

,
Sabtu, 01 februari 2020, pengurus dari setiat devisi Fosikba (Forum Keluarga Besar Al- Khairat) mengadakan rapat rekonsiliasi tentang program kegiatan-kegiatan kedepannya sampai ujian termin dua mendatang. Termasuk diantaranya tentang penarikan karya tulis anggota Fosikba yang akan dilaksanakan pada waktu dekat. Konsep pada periode kali ini berbeda dari sebelumnya, yaitu dari tim devisi Media akan membuatkan jadwal bagi para anggota yang kemudian jadwal tersebut akan dishare ke grub agar anggota tahu kapan jadwal penyetoran mereka  sehingga bisa disiapkan jauh hari sebelum Deadline. Selain itu dari devisi Media juga akan membuat tim penulis khusus guna mengisi Blog, dan hal ini akan ditekankan utuk para senior Fosikba.
Sedangkan dari devisi  Humas akan melanjutkan kegiatan yang telah terealisasikan pada periode sebelumnya, yaitu acara tahlil dan sholawat setiap setengah bulan satu  kali pada hari jum’at. Selain itu devisi Humas akan megadakan Ormaba (Orientasi Mahasiswa Baru)  pada tanggal 5 februari mendatang. Kurang lebih terdiri dari sepuluh mahasiswa baru yang terdaftar dalam anggota Fosikba. Acara Ormaba ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak PPMI Mesir. Dari sini ketua umum Fosikba akan membentuk panitia guna merealisasikan acara ini. Tak luput juga diskusi tentang penyusunan acara yang akan dilaksanakan di Hadiqoh Dauliyah itu.
Adapun diantara yang paling diperhatikan dalam organisasi ini selain Media, ada juga devisi Kajian. Yang mana kemarin sempat didiskusikan tentang jadwal anggota pemateri dan sistem kajian. Adapun untuk merangsang para anggota terlebih para maba dari devisi kajian akan mengadakan seminar kecil dengan tema “Metodologi Mengkaji Permasalahan”. Dengan harapan dengan adanya acara ini para anggota akan terbangun dengan keterbukaan dengan cara berdiskusi bersama.
Rapat rekonsiliasi ini selesai hingga jam 07.30 malam.  Setelah itu para pengurus melakukan tahlil dan doa bersama, yang dihaturkan kepada kakek saudari kita Ustz. Iftitah dan doa kelancaran dari saudara sekaligus ketua umum Fosikba Ust. Abu Bakar, yang sebentar lagi akan bertolak ke Indonesia untuk melakukan operasi dan perawatan.
Pada dipenghujung acara dilakukan dengan acara makan bersama. Semoga apa yang sudah sepakatkan akan berjalan dengan lancar dan berkah untuk kedepannya. Semoga Fosikba makin sukses dan jaya. Amien.... 

September 12, 2019

,

Selasa,10 september 2019 |Forum Silaturahmi Keluarga Besar al-Khairat (FOSIKBA), untuk kesekian kalinya mengadakan rihlah atau tour ke salah satu tempat yang ada di Mesir. Adapun tempat yang dikunjungi  kali ini adalah Alexandria, yaitu mantan ibu kota Mesir yang kemudian dipindah ke kota Kairo. Tempat tujuan kali ini terlaksana atas kesepakatan para anggota  dan usulan dari ketua FOSIKBA; Muhammad Syarif yang sebelumnya sudah didiskusikan bersama.
Alexandria merupakan salah satu kota bersejarah di Mesir. Selain terkenal dengan benteng Qaitbay, di dalamnya juga terdapat banyak makam ulama besar, seperti Imam al-Bushiri pengarang kitab Burdah dan juga Imam Abu al-Abbas al-Mursi dan masih banyak lagi. Di Alexandria juga terdapat wisata-wisata bersejarah yang wajib kita kunjungi juga; diantaranya Mumtaza, Sahil, Perpustakaan dan lain sebagainya.
Ketua FOSIKBA, Muhammad Syarif  menuturkan akan tujuan rihlah ke Alexandria kali ini, yang kami tangkap sebagai berikut:
1.       Mengenal lebih jauh sejarah yang ada  di Alexandria dengan mendatangi tempat-tempat bersejarah, seperti benteng Qaitbai, Perpustakaan dan lain sebagainya.
2.       Penyegaran diri (fikiran)dan refresh. Tentu tiga bulan lalu kita melaksanakan ujian akhir term. Maka setidaknya dibutuhkan kegiatan-kegiatan penyegaran seperti rihlah ini, dengan meikmati  keindahan kota Alexandria seperti suasana sunsite di pantai Mumtaza dan lain sebagainnya.
3.       Tak luput pula kita mentadabburi ciptaan allah yang begitu indah.
4.    Ziaroh ke makam Auliya’; yang merupakan salah satu tradisi santri indonesia dengan berdoa (bertawasul) di dekat makam para wali, sehingga dengan perantara ini doa kita terkabul.
Adapun rihlah yang hanya diadakan satu tahun sekali ini cukup banyak diminati oleh para anggota. Dilaksanakan selama dua hari dengan menginap di rumah anggota FOSIKBA yang kebetulan bermukimm di sana. Kami dari tim media sedikit berdiskusi dengan ketua penyelenggara rihlah ini, Muhammad Fadal atas keseruannya di Alexandria. Yaitu sebagai berkut:
1.       Apa tujuuan rihlah itu?
Adapun tujuan rihlah menurut saya bukan hanya mengunjungi dari tempat ke tempat  yang lain, atau hanya mengambil gambar semata, ,melainkan dari  satu tempat  ke tempat  lain ada beberapa  hal yang harus kamu ketahui atas tempat  yang kamu kunjungi. Mungkin itu alasan pokok mengapa kita mengadakan rihlah.
2.       Kenapa rihlah kali ini ke Alexandria?
Mungkin alasan sederhananya  adalah karena Alexandria banyak meninggalkan kesan sejarah yang penting untuk kita  ketahui. Salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh adalah Citabel Of Qaitbay atau benteng Qaibay yang dibangun pada tahun 1423 M (872-901H) oleh Sultan al-Ashraf an-Nashr Syaifudin Qaitbay  yang wajib kita kunjungi  apabila kita  pergi ke kota Alexandria.
Selain benteng Qaitbay, di sana juga terdapat  perpustakaan megah. Perpustakaan ini  dibangun oleh raja Ptolemet (ptolemaeus) soter; raja pertama dinasti Diadoch pada tahun 323 SM. Ada yang mengatakan perpustakaan ini merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia.
3.       Apa saja  agenda yang dilakukan disana?
Hari pertama kita mulai perjalanan dari Qaitbay, setelah azan dzuhur kita pergi ke pepustakaan yang kemudian dilanjutkan pergi ke Mumtaza guna bersantai sambil-lalu  menikmati sunsite. Pada hari kedua  kita pergi  ke pantai dari pagi hingga menjelang dzuhur. Kemudian dilanjutkan dengan ziaroh maqobir yang dekat dengan lokasi rihlah kita, diantaranya makam Imam Abu al-Abbas al-Mursi dan Imam al-Bushiri.

Itulah keseruan rihlah FOSIKBA kali ini. Dari rihlah ini kita dapat pengalaman juga bisa melihat langsung tempat bersejarah disana. Dari sini kita juga dapat menikmati ciptaan Allah SWT. Dan selalu bersyukur atas ciptaannya di dunia ini guna untuk memperkuat iman kita pada Allah SWT.

Juli 20, 2019

,
                          YAKIN GAK MAU BERJUANG??


Diceritakan tempo dulu bahwa ada seseorang yang mempunyai keahlian membuka semua jenis gembok (kunci) dalam waktu yang relative singkat. Sayangnya keahlian ini ia gunakan untuk mencuri, menuruti hawa nafsunya. Keluar masuk penjara adalah hal yang biasanya baginya. Penjara tempo dulu tentu berbeda dengan yang sekarang yang dilengkapi adanya cctv di setiap sudutnya. Dari keahliannya itu ia berhasil kabur dari penjara. Sebab sesulit apapun gembok itu baginya sangat mudah membukanya. Usut punya usut ternyata ia hanya menggunakan kawat kecil lentur untuk membuka gembok dalam tiap aksinya. Kawat tersebut ia modif semacam gelang agar mudah dibawanya setiap hari. 
Suatu ketika ia tertangkap mencuri perhiasan di desa sebelah. Pihak kepolisian berhasil menangkapnya dan seketika memasukannya ke penjara. Baginya penjara adalah hal yang biasa, toh keluar masuk penjara sangatlah mudah bagai membalikan tangan. kejadian-kejadian yang sebelumnya sebagai buktinya. Dengan berbekal gelang kecil di lengannya ia yakin akan membuka gembok penjara itu. sebegitu yakinnya ia berucap kepada para penjaga penjara itu (dengan mimik meremehkan): “lihatlah 2 jam lagi, pasti kalian akan terheran-heran dengan keberadaanku.”
Dalam penjara ia mulai beraksi. Ia ambil gelang kawat yang ia kenakan. Ia mulai memasukan kawat tersebut pada pintu besi yang mengelilinginya. Namun ia gagal membuka pintu itu. Ia ulangi sekali lagi. Memasukan kawat tadi dan menggerakkannya ke arah yg berlawanan namun tetap tidak terbuka. Ia ulangi hal tersebut sampai ia merasa kebingungan sebab pintu semacam itu biasa ia retas dengan mudah. Keringat peluh mulai bercucuran menandakan Ia mulai lelah. Ia pun gugup. Keyakinannya saat itu sudah goyah dan memudar. Hingga Ia pun putus asa, menyerah pada keadaan. Dalam benaknya Ia berfikir saat ini adalah akhir dari kehidupannya. Sebab  ia divonis seumur hidup di penjara. Pihak kepolisian mungkin sangat geram dengan kelakuannya betapa tidak mencuri tiada henti adalah hobinya. Maka hukuman seumur hidup sangat pantas baginya.
Beberapa saat setelahnya ia lemas dan terjatuh disebabkan lelah di tubuhnya. Ia bersandar tepat di pintu penjara tersebut. Tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya. Ia kaget terheran-heran ternyata pintu itu tidak dikunci oleh petugas entah karena lupa atau disengaja. Bersamaan dengan itu datanglah pimpinan kepolisian menjenguk dan memerhatikan gerak-geriknya.
Pimpinan kepolisian itu tersenyum kecil melihat pencuri itu yang kelelahan dan putus asa. Berbeda dengan si pencuri ia malah kesal menyalahkan dirinya. Baru kali ini ia merasa dibodohi. Bagaimana tidak keahlian membuka kunci yang ia miliki sirna tak berguna saat itu. Tertipu oleh pintu yang tak terkunci di depannya. Ya hari itu adalah hari terburuk baginya.
Dari cerita ini bisa kita tarik beberapa poin di antaranya ialah: Pengaruh kekuatan akal. sejak awal si pencuri sudah yakin seyakin-yakinnya bahwa ia akan membuka gembok itu yang ia yakini terkunci. Dari itu apapun jenis pintunya pasti ia akan membukanya. Keyakinan ini telah mengakar kuat di benaknya. Sayangnya dalam kejadian ini nasib tak melulu bersamanya. Ia tidak berhasil membuka pintu itu. Sebab membuka pintu yang terkunci dengan yang tidak terkunci tentu berbeda. Dalam kasus ini sebenarnya ia tidak perlu bersusah payah menggunakan kawat untuk membukanya Karena pintu itu sudah terbuka. Membukanya sangatlah mudah hanya dengan mendorongnya.
Begitu juga dengan kasus yang kita alami setiap hari. Semua akan menjadi mudah dengan adanya keyakinan kuat dari benak kita serta aksi yang nyata. Sebab suatu permasalahan akan menjadi sulit jika kita meyakininya sulit. Begitupun sebaliknya akan menjadi mudah jika kita meyakininya mudah.
Jangan yakini meraih IPK tinggi (Jayyid jiddan atau Mumtaz) adalah hal yang sulit. Lulus kuliah tepat waktu juga sulit. Menyelesaikan setoran hafalan Alquran sebelum lulus kuliah juga sulit. Melamar  anak pak haji di kampong sebelah juga sulit. Dan yang paling penting menyetorkan tulisan tepat waktu jangan juga dianggap sulit.
So, buang jauh-jauh Mindset semacam ini. Tanamkan keyakinan dalam diri kita. semua hal pasti bisa ditaklukan dengan tekad yang kuat dan atas izin yang maha kuasa. Jangan berkecil hati kau hanya perlu terus berjalan dan jangan berhenti sampai kau benar-benar yakin bahwa dirimu sudah tak sanggup melanjutkannya (mati).
Wallahu A’lam. 




        M. Syarief
    Mahasiswa Fak. Ushuluddin

Juli 16, 2019

,
Bangkitnya Umat Islam
               Agama islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi yang paling mulia yaitu, Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama yang sangat komplit dalam mengatur kehidupan pemeluknya.  Islam juga sebagai penyempurna dari agama sebelumnya. tak heran jika Allah menyebutkan dalam kitab-Nya bahwa islam adalah agama yang paling benar, dan akan tetap atuh hingga sampai hari kiamat. Namun belakangan ini, agama islam tampak selalu dipermainkan, dikucilkan dan dihina mati-matian. Sehingga seakan-akan islam yang dikatakan agama yang kuat itu, tampaknya menjadi agama yang lemah. Semua itu tak ada sebab lain,  kecuali karena adanya perpecahan dan perbedahan dari pemeluknya sendiri,  sehingga islam yang awalnya kuat, menjadi tidak tampak kuat, meskipun hakikatnya kuat.
Bagaimana Islam bisa bangkit kembali ?
Umat islam akan kembali bangkit dari ketergelincirannya selama ini dengan cara mengembalikan segala urusannya kepada aturan-aturan yang Allah SWT tetapkan, berupaya menyebarkan agama yang dianutnya, dan menjunjung  tinggi kalimat Allah “tauhid”. Bagaimana munkin umat islam tergelincir! sedangkan mereka memiliki dua sumber yang akan tetap utuh, yang mengatur undang-undang, metode, dan menjelasakan jalan hidup, serta membatasi segala tujuan dan kebebasan. yaitu;  al-Quran dan Sunnah.
Orang-orang islam masih memiliki unsur  at-Taghyir wa at-Tajdid ( pembaharuan ). Dari situlah islam mampu bangkit, berubah, dan mengambil sesuatu yang menyebabkan maju kembali. Allah telah berjanji bahwa Risalah Muhammadiyah tak akan pernah mati dan akan tetap terus berkembang  serta tetap dalam kebenaran.
Diriwayatkan dari Muslim,
لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك  .
Artinya :  sekelompok dari umatku senantiasa berada dalam kebenaran, mereka tidak akan tepengaruh oleh orang yang menghinanya, sampai datang keputusan Allah, dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu .
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 217 :
ولا يزالون يقاتلونكم حتى يردوكم عن دينكم إن استطاعوا ......الآية .
Artinya : mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu, sampai mereka dapat mengembalikanmu dari agamamu ( kepada kekafiran).
Mereka tidak akan pernah bisa melakukan semua itu kepada umat islam. Karena  kekuatan akidah mereka akan tetap kokoh sampai hari kiamat. Allah akan menyiapkan orang-orang untuk selalu membela agama-Nya, dan menaklukkan musuh-musuh-Nya.
                Masa depan adalah milik islam. Islam bukan hanya sebatas membagun syi’ar saja, yang meliputi keinginan dan harapan. Tapi islam adalah agama dan akidah. Kita harus yakin bahwa masa depan adalah milik islam. Karena seorang muslim tergantung keislamanya dan bagaimana dia beragama islam. Misalnya, Dengan cara memberi contoh sebagaimana yang diajarkan dalam islam. agar bisa benar-benar menjadi Syuhada’ a’la an-Nas dan Uswah . dengan demikian, islam akan bangkit dengan sendirinya, tanpa kita berbicara tentang islam, tapi islam sudah ada pada perilaku kita. Mereka akan terpengaruh, tertarik akan kedamaian islam, dan kita tak hanya menjadi Syahid (saksi) saja, tapi juga sebagai Uswah (contoh) bagi semuanya .
Allah berfir’fan  dalam surah Al-Baqarah ayat 143 :
وكذلك جعلناكم أمة وسطا لتكونوا شهدآء على الناس ....الآية
Artinya : dan demikian pula kami telah menjadikan kamu ( umat islam) yang pertengahan ( moderat ), agar kamu menjadi saksi atas pebuatan manusia.
                Jadi, islam itu tak berubah sama sekali; baik di masa lampau maupun di masa mendatang. Tak ada perbedaan antara islam di masa Rasul, Sahabat, Taabi’in dan masa kita sekarang. Hanya saja perbedaannya terletak pada orang yang membawakan islam seperti apa. Orang-orang islam terdahulu, membawa islam dengan memahami nash-nash ( ajaran islam) . sedangkan sekarang, islam butuh orang-orang yang membawa islam dengan mengikuti langkah-langkah  Salafuna as-Shalih, memahami islam dan memahami kejadian (kondisi). Dan ini sudah terjadi di masa lampau, bahwa kemenangan dan kemajuan muslimin tak akan nyata kecuali dengan mengikuti dengan manhaj islam dengan memperaktekannya dan berperilaku baik. Ketika semuanya sudah kembali kepada kemurnian islam, persatuan umat islam dan beretika sesuai islam, maka kemenangan dan kekuatan akan kembali dimiliki umat islam .

Oleh : Zain Jakfar
Fakultas Syari’ah Islamiyah





               




Follow Us @soratemplates