Maret 04, 2018

Indahnya Kejujuran




















Nabi Muhammad SAW. sebagai Guru yang bijaksana mampu menjadi panutan sekaligus penolong bagi seluruh Umat manusia, semenjak beliau dilahirkan sampai wafat. Salah satu contoh pelajaran yang dapat kita ambil ibrah dari perjalanan hidup beliau adalah Kejujurannya yang tak pernah diselahi kebohongan sama sekali, sebelum beliau diutus maupun setelahnya. Tak heran ketika beliau mendapat gelar Al-Amin, orang yang terpercaya dari mereka kalangan masyarakat Qurays. Jujur juga merupakan salah satu sifat yang menjadi ujung tombak para Nabi dalam memberi petunjuk pada umatnya. Disamping tiga sifat yang lainya (Amanah, Tabligh, danFathanah).

            Islam memberikan perhatian khusus pada satu sifat terpuji ini, sebagai sebuah kunci sukses dunia dan akhirat, tak berlebihan jika kita mengatakan; “Layaknya sebatang pohon yang membutuhkan akar yang kuat, seperti itulah fungsi kejujuran dalam kehidupan ini”. Hilangnya satu sifat ini akan berdampak Banyaknya hal negatif yang akan terjadi di kalangan masyarakat.

Di samping itu, Jujur tidak hanya terfokus pada ucapan saja. Melainkan lebih dari itu jujur adalah sebuah sikap Imani, yang dapat menimbulkan sifat-sifat positif bagi pemiliknya. Seperti yang di sabdakan Rasulullah“Hendaklah kalian berlaku Jujur, karena sesungguhnya Jujur itu menunjukan kalian pada kebajikan. Dan kebajikan itu menunjukan kalian menuju jalan masuk Surga” (HR. Muslim).

.           Lebih jauh lagi, dalam mengarungi makna yang terkandung dalam sifat jujur itu. Ada wejangan yang berbunyi“ kejujuran lebih tinggi nilainya dari pada kesopanan dan ke cerdasan”, dari sini dapat kita artikan sifat jujur adalah induk dari pada semua sifat kebajikan,  seluruh aspek dan dimensi kehidupan, interaksi yang dilakukan manusia, baik yang berhubungan dengan tuhannya, dirinya, maupun sesama manusia haruslah di sertai dengan sikap jujur.

Dan tentunya harus diawali Dengan jujur pada diri sendiri yang nantinya akan terus menjadi sikap pijakan kita dalam bergaul dengan orang lain. Hal ini sebagaimana telah dianjurkan dalam firman Allah SWT.“ Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah SWT. Dan hendaklah bersama orang-orang yang benar.”

Setidaknya ada dua kandungan makna yang dapat kita ambil dari ayat tersebut, yaitu bagaimana kita bisa mengaplikasikan perintah untuk senantiasa berbuat baik dan benar, dan arti kedua ayat itu lebih pada terciptanya suasana yang dipenuhi dengan hal yang baik dan benar di sekitar kita, logikanya bagaimana mungkin Allah SWT. Menganjurkan kita untuk bersama orang yang benar dalam percakapannya dan perbuatannya sedangkan suasananya itu belum terwujud?.

Namun demikian yang terpenting adalah bagaimana kita memulai dari kita sendiri. Kemudian dengan sendirinya kita akan terbiasa dan orang-orang di sekitar kita akan terbawa oleh prilaku yang kita tanamkan kepada mereka melalui pergaulan kita dengan mereka.

Timbulnya kesadaran di Kalangan masyarakat untuk senantiasa menapaki jalan kebenaran dan kebaikan dalam setiap tingkah laku Mereka, adalah langkah menuju kenyamanan bermasyarakat dan bernegara dengan senantiasa menjadikan sifat jujur adalah pijakan utama dalam berbagai aspek kegiatan sehari-hari.

El-Za

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates