September 18, 2018

MENGGAPAI DEKAT DAN CINTA



Sholat adalah salah satu ibadah terampuh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, ia adalah ibadah paling utama dari sekian banyak ibadah yang diwajibkan pada seorang Muslim, dan menjadi tiang utama agama. Sebelumnya pun (subuh, dzuhur, ashar, dan isyak) disunnahkan sholat dan setelahnya (dzuhur, maghrib, dan isyak) sekaligus agar menutupi kealpaan di dalam sholat yang di wajibkan.
Allah ta'ala berfirman:

ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر والبغي
Sesungguhnya sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan Munkar. (Q.S Al-'ankabut : 45)

Imam ibnu katsir berpendapat akan ayat tersebut bahwa sholat mengandung 2 manfaat yaitu:

  1.  Mencegah perbuatan keji (tak etis).

  1. Mencegah kemungkaran, dan itu semua akan tercapai dengan terus melakukan sholat sehingga jika hamba tak melakukan fahsya' dan Munkar maka ia pasti melakukan sebaliknya dalam artian kebaikanlah yang menghiasi dirinya. Seseorang yang telah bersih akan perbuatan jelek ia akan senantiasa senang akan kebaikan dan dirinya tak akan tenang jika melakukan perbuatan yang dilarang secara norma atau agama, maka orang seperti ini diibaratkan haus akan segar kebaikan, ia lapar akan enaknya beribadah kepada Allah, dan islam tak membiarkan orang seperti ini terlantar, segar dan enak yang dinantikan adalah dekat pada Allah dan kecintaan dari Nya.

Allah berfirman di hadits qudsi dengan rambu-rambu bagi hamba yang seperti ini, bahwa seorang hamba akan dekat kepada Allah dengan ibadah wajibnya dan akan di cintai oleh Nya dengan ibadah sunnah

من عادى لي وليّاً فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما افترضته عليه، ولا يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، ولئن سألني لأعـطينه، ولئن استعاذني لأعيذنه. 

“Barangsiapa memusuhi waliku maka Aku mengumumkan perang terhadapnya, dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan suatu amalan yang lebih aku cintai dari amalan yang aku wajibkan padanya. Dan senantiasa seorang hamba mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga aku mencintai-Nya. Jika Aku mencintainya : Maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan mendengar, dan Aku menjadi mata yang dia gunakan melihat, dan Aku menjadi tangan yang dia gunakan memegang, dan Aku menjadi kakinya yang dia pergunakan berjalan, jika dia meminta pada-Ku Aku akan memberinya, dan jika Dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan melindunginya.”

Ibnu Hajar al-Asqolani berkata: penyebutan pendengaran, mata, tangan, dan kaki adalah tanda bahwa ia akan digerakan langsung oleh Allah, dan semua anggota tubuhnya akan selalu berbuat taat pada Nya.

Maka selayaknya seorang hamba yang memang menghamba pada Allah, melakukan apa yang telah diperintahkan seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Dengan hal itu ia mendekat pada sang pencipta, tapi belum bisa dikatan Allah cinta padanya. Jika ingin dicintai oleh Allah hal yang harus di kembangkan olehnya adalah melakukan perkara sunnah. Karena tiada yang bisa membahagiakan diri selain dekat dengan Allah dan tiada yang memuaskan hati selain cinta dari Nya, maka kedekatan pada Nya adalah keniscayaan yang harus diperjuangkan dan kecintaan dari Nya adalah mahligai kenikmatan. Duhai hamba yang mendengar akan petunjuk Nya, yang melihat akan cahaya abadi Nya, yang bertindak sesuai sunnah Nya, yang berjalan ke jannah Nya, yang selalu bersama Nya.

Oleh: Fauzan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates