,
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam, yang telah memberikan nikmat sempat kepada kita semua, sehingga
kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati indahnya waktu dalam hidup ini.
Perputaran waktu merupakan hal biasa yang luar
biasa, mengapa demikian?
Kelembutannyalah yang membuat waktu ini menjadi tidak biasa. Kelembutannya sering membuat kita terlena akan gemerlapnya dunia,
sehingga kita asyik bahkan lupa pada tujuan hidup masing-masing.
Saat
ini, hal tersebut kerap terjadi, dan hampir selalu terjadi pada kalangan remaja, khususnya
para pelajar dan mahasiswa.
Salah satu contoh yang dapat kami
ambil adalah kehidupan mahasiswa diperantauan, khususnya Masisir (Mahasiswa
Indonesia Mesir) yang pada mulanya (ketika masih di Indonesia) bersikukuh dan
bertekad bulat untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Namun sedikit demi
sedikit, tekad tersebut terkikis oleh munculnya peluang bisnis dikalangan
mahasiswa, sehingga muncul pula peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan
jumlah yang cukup besar, kemudian menjadi orang kaya yang tanpa butuh ijazah,
transkip nilai, ataupun study yang khusus dalam bidang perbisnisan. Hal
inilah yang membuat para pelajar tanpa sengaja,
mengesampingkan tujuan awal yang tak lain adalah menuntut ilmu. Maka dari itu, perlu diperhatikan bagaimana memanage
waktu dengan tepat, agar bukan hanya sukses dalam berbisnis tetapi juga
sukses dalam belajar, sehingga terciptalah pribadi pebisnis yang terpelajar.
Pada kalimat pebisnis yang
terpelajar, terdapat dua kata inti, yaitu kata pebisnis, berarti orang yang
menggeluti dunia bisnis, dan terpelajar, yakni orang yang 'telah belajar', atau
'telah selesai belajar'. Kalimat 'telah selesai belajar' juga mengandung makna 'telah menguasai ilmu yang dipelajari'.
Tetapi, bagaimana jika ada mahasiswa jurusan ushuluddin yang
lebih fokus dalam bidang bisnis, hingga kurang
mendalami materi pada jurusannya, dan
lebih banyak memusatkan
pikiran pada bisnisnya. Apakah seperti ini yang disebut dengan pebisnis yang terpelajar? Jika iya, maka, terpelajar dalam hal apa?* Bukankah kesinkronan jurusan terhadap etos kerja sangat
mempengaruhi hasil sebuah pekerjaan? Contoh sederhananya, jika ada mahasiswa
sarjana Management, lalu dia membuka lapangan kerja baru, dengan ilmu yang
telah didalaminya saat dibangku perkuliahan dengan seorang mahasiswa sarjana ushuluddin
yang sama juga membuka sebuah lapangan kerja baru, hasilnya akan jauh
berbeda jika keduanya sama bersungguh-sungguh dalam berbisnis, seorang yang
sarjana Management akan memiliki peluang sukses lebih cepat dibanding
dengan pebisnis sarjana ushuluddin, mengapa demikian? Karena seorang
sarjana management telah dilatih bagaimana melihat pasar masyarakat
semenjak dibangku kuliah, dan ini berbanding terbalik dengan seorang sarjana ushuluddin
yang dianya difokuskan untuk menggeluti ilmu keagamaan. Maka dari itu, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga status terpelajar ini secara
haqiqiyahnya, diantaranya adalah, bagaimana kita memanage kegiatan kita
sehari-hari, dan bagaimana kita mendahulukan sesuatu yang urgent daripada
selainnya. Contoh :
- Cara memanage waktu
bagi mahasiswa yang sedang berbisnis
1. Bagi yang muslim, lakukan sholat fardhu tepat diawal
waktu, karena ketepatan waktu ini akan sangat mempengaruhi kedisiplinan waktu
yang lain.
2. Tentukan kapan kita berangkat ke kampus, dan kapan kita
mengerjakan tugas kampus.
3. Tentukan satu materi yang diprioritaskan dan difokuskan.
Agar kelak ketika pulang kita masih menguasai satu bidang jurusan kita untuk
diaplikasikan kepada masyarakat.
4. Tentukan kapan harus mengulang pelajaran
5. Tentukan jam istirahat masing-masing.
6. Sisa waktu yang kosong bisa digunakan untuk belajar
berbisnis bersama teman yang lain, agar supaya kelak ketika pulang tidak
kebingungan dalam menentukan pekerjaan pertama bagi diri masing-masing. Karena
seyogyanya seorang mahasiswa utamanya yang jurusan keagamaan dituntut menjadi
seorang guru. Dan menjadi seorang guru bukanlah sebuah pekerjaan, melainkan
sebuah kewajiban. Maka dari sinilah perlunya kita menjadi seorang businessman.
Dengan beberapa cara seperti
diatas, maka kemungkinan besar akan bisa menjadikan kita sebagai seorang
pebisnis yang terpelajar dibidangnya masing-masing. Akan tetapi yang dimaksud
disini adalah seorang mahasiswa yang jurusannya kurang sinkron dengan
pebisnisan. Jika bisa memanage waktu dengan baik, maka, bisa dipastikan
hidup akan teratur, dan jika hidup sudah teratur, maka segala sesuatu akan
tersusun dengan baik termasuk juga kesuksesan, serta masih bisa mengembangkan
bisnis yang telah ditekuni masing-masing setelah lulus dari bangku perkuliahan.
Cukup kiranya dari kami, semoga kita selalu dijadikan hamba yang bisa menjaga
waktu. Sebagaimana kata mutiara bangsa arab
By: Abdul
Malikul Ngibad