Februari 17, 2018

HOW TO MANAGE OUR TIME





Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan nikmat sempat kepada kita semua, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati indahnya waktu dalam hidup ini. Perputaran waktu merupakan hal biasa yang luar biasa, mengapa demikian? Kelembutannyalah yang membuat waktu ini menjadi tidak biasa. Kelembutannya sering membuat kita terlena akan gemerlapnya dunia, sehingga kita asyik bahkan lupa pada tujuan hidup masing-masing.

Saat ini, hal tersebut kerap terjadi, dan hampir selalu terjadi pada kalangan remaja, khususnya para pelajar dan mahasiswa.

Salah satu contoh yang dapat kami ambil adalah kehidupan mahasiswa diperantauan, khususnya Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir) yang pada mulanya (ketika masih di Indonesia) bersikukuh dan bertekad bulat untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Namun sedikit demi sedikit, tekad tersebut terkikis oleh munculnya peluang bisnis dikalangan mahasiswa, sehingga muncul pula peluang untuk mendapatkan penghasilan dengan jumlah yang cukup besar, kemudian menjadi orang kaya yang tanpa butuh ijazah, transkip nilai, ataupun study yang khusus dalam bidang perbisnisan. Hal inilah yang membuat para pelajar tanpa sengaja, mengesampingkan tujuan awal yang tak lain adalah menuntut ilmu. Maka dari itu, perlu diperhatikan bagaimana memanage waktu dengan tepat, agar bukan hanya sukses dalam berbisnis tetapi juga sukses dalam belajar, sehingga terciptalah pribadi pebisnis yang terpelajar.

Pada kalimat pebisnis yang terpelajar, terdapat dua kata inti, yaitu kata pebisnis, berarti orang yang menggeluti dunia bisnis, dan terpelajar, yakni orang yang 'telah belajar', atau 'telah selesai belajar'. Kalimat 'telah selesai belajar' juga mengandung makna 'telah menguasai ilmu yang dipelajari'. Tetapi, bagaimana jika ada mahasiswa jurusan ushuluddin yang lebih fokus dalam bidang bisnis, hingga kurang mendalami materi pada jurusannya, dan lebih banyak memusatkan pikiran pada bisnisnya. Apakah seperti ini yang disebut dengan pebisnis yang terpelajar? Jika iya, maka, terpelajar dalam hal apa?* Bukankah kesinkronan jurusan terhadap etos kerja sangat mempengaruhi hasil sebuah pekerjaan? Contoh sederhananya, jika ada mahasiswa sarjana Management, lalu dia membuka lapangan kerja baru, dengan ilmu yang telah didalaminya saat dibangku perkuliahan dengan seorang mahasiswa sarjana ushuluddin yang sama juga membuka sebuah lapangan kerja baru, hasilnya akan jauh berbeda jika keduanya sama bersungguh-sungguh dalam berbisnis, seorang yang sarjana Management akan memiliki peluang sukses lebih cepat dibanding dengan pebisnis sarjana ushuluddin, mengapa demikian? Karena seorang sarjana management telah dilatih bagaimana melihat pasar masyarakat semenjak dibangku kuliah, dan ini berbanding terbalik dengan seorang sarjana ushuluddin yang dianya difokuskan untuk menggeluti ilmu keagamaan. Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga status terpelajar ini secara haqiqiyahnya, diantaranya adalah, bagaimana kita memanage kegiatan kita sehari-hari, dan bagaimana kita mendahulukan sesuatu yang urgent daripada selainnya. Contoh :

- Cara memanage waktu bagi mahasiswa yang sedang berbisnis
1. Bagi yang muslim, lakukan sholat fardhu tepat diawal waktu, karena ketepatan waktu ini akan sangat mempengaruhi kedisiplinan waktu yang lain.
2. Tentukan kapan kita berangkat ke kampus, dan kapan kita mengerjakan tugas kampus.
3. Tentukan satu materi yang diprioritaskan dan difokuskan. Agar kelak ketika pulang kita masih menguasai satu bidang jurusan kita untuk diaplikasikan kepada masyarakat.
4. Tentukan kapan harus mengulang pelajaran
5. Tentukan jam istirahat masing-masing.
6. Sisa waktu yang kosong bisa digunakan untuk belajar berbisnis bersama teman yang lain, agar supaya kelak ketika pulang tidak kebingungan dalam menentukan pekerjaan pertama bagi diri masing-masing. Karena seyogyanya seorang mahasiswa utamanya yang jurusan keagamaan dituntut menjadi seorang guru. Dan menjadi seorang guru bukanlah sebuah pekerjaan, melainkan sebuah kewajiban. Maka dari sinilah perlunya kita menjadi seorang businessman.

Dengan beberapa cara seperti diatas, maka kemungkinan besar akan bisa menjadikan kita sebagai seorang pebisnis yang terpelajar dibidangnya masing-masing. Akan tetapi yang dimaksud disini adalah seorang mahasiswa yang jurusannya kurang sinkron dengan pebisnisan. Jika bisa memanage waktu dengan baik, maka, bisa dipastikan hidup akan teratur, dan jika hidup sudah teratur, maka segala sesuatu akan tersusun dengan baik termasuk juga kesuksesan, serta masih bisa mengembangkan bisnis yang telah ditekuni masing-masing setelah lulus dari bangku perkuliahan. Cukup kiranya dari kami, semoga kita selalu dijadikan hamba yang bisa menjaga waktu. Sebagaimana kata mutiara bangsa arab
الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك

By: Abdul Malikul Ngibad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates