,
Aurat
adalah sesuatu yang terbuka, bersifat cacat, aib dan memalukan. Bagi perempuan
muslimah menutup aurat menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalankan sesuai syariat
islam. Selain itu menutup aurat juga menimbulkan rasa aman untuk melindungi
diri, juga membantu lawan jenis dalam menjaga pandangannya. Lalu bagaimana menurut
pandangan agama mengenai seorang perempuan menutup aurat dengan cara mereka sendiri
yang sudah nampak jelas keluar dari rambu-rambu sebagaimana yang di syariatkan
dalam islam? Benarkah di era yang semakin
fashionable menutup aurat sudah menjadi embrio- embrio yang semakin tumbuh
pesat dikalangan perempuan-perempuan muslimah?
Dengan
adanya perkembangan zaman yang semakin maju hal ini membuat revolusi baru
terhadap pakaian seorang muslimah menjadi mode atau fashion yang sangat pesat
dan banyak diminati. Tidak tanggung-tanggung para kaum perempuan yang semula
terbiasa dengan pakaian-pakaian terbuka dengan mudah memutuskan hijrah, padahal bagi mereka dulu menutup aurat seperti memakai pakaian
muslimah dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan tidak trendi. Hal tersebut juga
karena di era masanya, perempuan muslimah tidak di anggap menarik (identik
dengan pakaian sederhana) akan tetapi masih sesuai dengan syariat islam.
Relovusi baru di dunia fashion pakaian
muslimah, membuat para desainer berlomba-lomba memamerkan hasil kreasi
intelektualnya dalam bentuk pemasaran dan penjualan secara signifikan yang sangat
laris drastis. Kalau boleh saya katakan kaum perempuan muslimah masa kini itu kayak ada hawa-hawa ingin dikatakan
perempuan muslimah zaman now, bahasa gaulnya sok trendi gitu. Yang tidak habis pikir emak-emaknya malah juga ikut-ikutan. Waduh ketinggalan zaman buk!!.
Sebagaimana
yang sudah kita ketahui bersama bahwa menutup aurat adalah kewajiban setiap
muslim dan muslimah terutama perempuan. Dan perintah menutup aurat ini sudah
sangat jelas dalam salah satu firman Allah:
Wahai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]
Dan dalam salah satu hadits
shahih juga disebutkan:
Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak
boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan
ke muka dan telapak tangan). (HR. Abu Dâwud)
Persoalan
menutup aurat sebenarnya sudah bukan
menjadi pembahasan menarik, mengingat sudah
banyak dalil-dalil atas ketetapan masalah hijab itu sendiri. Akan tetapi masalah yang sedang trending dikalangan
kita,
yakni terdapat beberapa kesalahan dalam menutup aurat akibat dari dampak mode
tren fashion yang hanya mementingkan model tanpa disandarkan pada
syariat-syariat dalam islam, seperti busana muslimah yang tidak sempurna menutup
aurat karena terdapat celah-celah, ketat dan transparan. Dan hal ini sangat
erat dengan endapan-endapan mudlarat yang sudah menyimpang dari kategori
pakaian muslimah yang harus longgar dan tidak menampakkan lekuk tubuh.
Mengutip
sedikit kalimat seorang penulis sekaligus dai
yang tak etis jika saya sebut namanya. Beliau berkata:
“Hijab
gaul lah, hijab trendi lah, hijab modis lah, hijab punuk untalah, hijab punuk
kucing lah, Semua itu Fashion.
Fashion diciptakan bukan untuk fungsi tapi untuk estetika, dirancang bukan
untuk melindungi keindahan tetapi untuk mengekspose keindahan”. Jika kita flash
back terhadapat sejarah di jazirah arab yang notabeninya sebagai rujukan utama
orang-orang muslim di luar arab, hijab tidak lain hanya semata mata printah
yang fungsinya tidak lain hanya untuk kemaslahatan bagi kaum hawa, yang
sifatnya begitu sangat sederhana dan sangat minimalis.
Adapun
perempuan muslimah menyikapi menutup aurat dengan berbagai variasi seperti
niqab, hijab, tudung dan khimar. Semua dalam kapasitas mengekspresikan menutup
aurat sesuai pandangan personal. Namun tetap saja dalam sebuah persepsi yang
disandarkan pada masing-masing personal tidaklah membuat salah kaprah dan
menyimpang dari batasan-batasan yang disyariatkan dalam agama. Karena sejatinya
menutup aurat dengan benar merupakan simbolis seorang muslimah yang
bersungguh-sungguh dalam menjaga kehormatan dan keimanannya. Bukan hanya
menjadi budak dari sebuah tren fashion yang membodohkan sehingga tanpa disadari telah menodai kehormatan sendiri. Untuk itu cerdaslah menjadi muslimah
dalam memilah dan memilih sebuah pakaian semisal baju longgar, kain tidak
transparan, tidak ketat nyaman dan layak dipakai. Tapi jangan memakai mukennah
juga ya!!hehe, karena sekalipun menutup aurat hal tersebut lebih bagusnya
dipakai untuk sholat. Dan seandainya emang sudah tidak memiliki pakaian yang
memadai lagi, seperti rok sobek sana sini yang katanya
rok kekinian minian, ya wes terpaksa harus pakai mukennah aja (yang ini guyon).
Oleh: Fahasbu