Maret 20, 2018

Palestina Secara Historis




Pada awalnya tanah Paletina khususnya Yarussalem merupakan tempat suci untuk orang Yahudi, Nasrani dan Muslim, alasannya adalah karena sebagian besar Nabi-Nabi Allah adalah yang diutus untuk memperingatkan manusia di tanah suci ini. Menurut sejarah, manuskrip kuno, dan lembaran kitab suci “Nabi Ibrahim dan beberapa pengikutnya pertama kali pindah ke Palestina yang kemudian dikenal sebagai Kan’an yaitu pada abad ke 19 SM”. Al Qur’an menunjukkan bahwa Nabi Ibrohim diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang saat ini dikenal sebagai al Kholil  (hebron) bersama Nabi Luth AS. Nabi Ibrahim hijrah ke Palestina disebutkan dalam al Quran 21: 69 – 71:

قلنا يا نار كوني بردا وسلاما على إبراهيم "69" وأرادوا كيدا فجعلناهم الأخسرين "70" ونجيناه ولوطا إلى الأرض التي باركنا فيها للعالمين"71"

Daerah ini yang digambarkan sebagai “tanah yang kami berkati” diterangkan dalam al Qur’an yang hal tersebut mengacu kepada tanah Palestina. Sebelum Nabi Ibrahim masuk ke dalamnya bangsa kan’an atau yang disebut dengan Negeri Palestina adalah penyembah barhala, kemudian Nabi Ibrahim memberikan keyakinan kepada mereka untuk meninggalkan kekafirannya dan mengakui adanya satu tuhan. Menurut sumber-sumber sejarah, beliau mendirikan rumah untuk istrinya Hajar dan putranya Ismail di Mekah, sementara istrinya yang lain yaitu Sarah dan putranya Ishaq tetap di Kan’an (Palestina).

 Putra Nabi Ishaq yaitu Yaqub pindah ke Mesir selama putranya Nabi Yusuf diberi tugas kenegaraan. Setelah Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara yang menurut sejarah difitnah, beliau menunjukkan dirinya sebagai kepala bendahara Mesir, hingga pada saat itu Bani Israil hidup dengan damai dan aman di Mesir. Suatu hari tibalah keadaan berubah setelah berlalunya waktu yaitu dimasa pemerintahan Fir’un yang memperlakukan Bani Israil dengan kekejaman yang dahsyat, Allah menjadikan Nabi Musa selama masa itu dan memerintahkannya untuk membawa mereka keluar dari Mesir.

Nabi Musa meminta Fir’un untuk meninggalkan keyakinan kafirnya dan menyerahkan diri kepada Allah serta membebaskan Bani Israil, namun fi’run tak menghiraukan dan kekejamannya semakin bertambah dengan memperbudak Bani Israil, mempekerjakan mereka hingga hampir mati dan kemudian memerintahkan dibunuhnya anak anak laki-laki.

Fir’un memberi pernyataan kepada Nabi Musa untuk mencegah rakyatnya agar tidak menjadi pengikutnya, Fir’un juga mengancam akan memotong tangan dan kakinya secara bersilangan apabila rakyatnya tidak menerima pernyataan tersebut. Akhirnya Nabi Musa dan kaumnya berhasil meninnggalkan Mesir dengan pertolongan mukjizat Allah sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di semenanjung Sinai dan timur kan’an, disebut dalam al quran :5 : 21

يا قوم ادخلوا الأرض المقدسة التي كتب الله لكم ولا ترتدوا على أدباركم فتنقلبوا خاسرين 

Setelah Nabi Musa dan Bani Israil tetep berdiam di kan’an (Palestina) dan dilanjutkan oleh masa pemerintahan Nabi Daud. Menurut sejarah Nabi Daud menjadi raja Israil dan membangun sebuah kerajaan yang amat berpengaruh terhadap rakyat kan’an pada masa itu, selama pemerintahan putranya Sulaiman  batas Israil diperluas dari sungai nil di selatan hingga sungai eufrat di Negara Syiria.

Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israil dalam berbagai sektor terutama arsitektur di Yarussalem, Nabi Sulaiman membangun sebuah istana yang luar biasa kemudian setelah beliau wafat Allah mengutus banyak Nabi kepada Bani Israil meskipun sebagian umat mereka  tidak mendengarkan dan menghianati Allah SWT. Ini tercantum dalam al Quran 48 : 26

إذ جعل الذين كفروا في قلوبهم الحمية حمية الجاهلية فأنزل الله سكينته على رسوله وعلى المؤمنين وألزمهم كلمة التقوى وكانوا أحق بها وأهلها وكان الله على كل شيئ عليما

Karena kemerosotan akhlaq, kerajaan Israil yang berjaya mulai memudar dan ditempati oleh orang-orang penyembah berhala bahkan bangsa Israil yang ada pada saat itu juga dikenal sebagai Yahudi yang diperbudak kembali. Al hasil, Palestina dikuasai oleh kerajaan Romawi dan diutuslah Nabi Isa as untuk mengajak Bani Israil agar meninggalkan kesombongan, tahayul, dan penghianatannya serta hidup menurut agama Allah. Sangat sedikit orang yahudi yang meyakininya, sebagian besar Bani Israil mengingkarinya, bahkan Nabi Isa mengalami penderitaan karena oleh perilaku kaum Yahudi, seperti disebutkan dalam al Quran 5: 78  

لعن الذين كفروا من بني إسرائيل على لسان داود وعيسى ابن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون

Ayat tersebut mengandung makna bahwa diantara Nabi Bani Israil yaitu Nabi Daud dan Nabi Isa, namun Nabi Isalah tergolong yang paling menderita ditangan orang orang Yahudi, penghianatan orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa mencapai puncaknya ketika beliau disalib, sedangkan penderitaan yang dialami oleh nabi daud adalah karena kaumnya tidak tahu berterima kasih dan selalu menyayat hatinya dengan penuh kepedihan. Nabi Daud dan Nabi Isa mengutuk mereka, kutukan Nabi Daud mengakibatkan Bani Israil dihukum oleh bala tentara Nebukadnezar yang menghancur luluh Bani Israil dan membawa Bani Israil sebagai tawanan pada tahun 556 SM, dan sebagai kutukan Nabi Isa mereka ditimpa bencana dahsyat oleh tikus yang menaklukkan Bani Israil (Yarussalem) sekitar tahun 70 Masehi, menghancurkan kota dan menodai rumah ibadah dengan darah sembelihan babi, binatang yang sangat dibenci oleh orang-orang Yahudi. Akhirnya, Allah mempertemukan mereka orang orang yahudi dengan bangsa Romawi yang menjadi sebab terusirnya mereka semua keluar dari palestina.

Oleh: Ali Imran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates