Juli 26, 2018

Islam itu Indah




Perbedaan ideologi dan keyakinan adalah hal yang lumrah terjadi dimana saja. Dewasa ini banyak di temui pertentangan antar sesama dalam menanggapi perbedaan tersebut. Bahkan ada sebagian kalangan yang terlalu ekstrim dan hanya membenarkan kelompoknya sendiri. Terjadinya bom bunuh diri di Surabaya beberpa bulan lalu adalah salah satu contoh sikap yang keterlaluan dan begitu eksrim dalam menangapi adanya perbedaan keyakinan dalam beragama. Hal seperti inilah yang akan menimbulkan pernyataan bahwa islam adalah agama yang keras dan akan menindas mereka yang berbeda keyakinan. Padahal islam sendiri datang dengan membawa rahmat (kasih sayang) untuk semesta alam.

Ada dua hal terkait perbedaan yang kita temui:

Pertama, berbeda dalam berpendapat dan pemikiran, namun masih dalam satu agama. Perbedaan seperti ini banyak terjadi di sekitar kita. Dalam hal ini perlu adanya prilaku yang baik, santun, saling menghormati antar sesama, Serta tidak keras kepala meski pendapat orang lain berbeda dengan kita, selama perbedaan tersebut tidak melanggar ajaran islam. Dan hal yang paling penting ialah meminimalisir adanya perpecahan. Karena adanya perpecahan dan pertentangan antar sesama dapat mengakibatkan kegagalan dalam membentuk kehidupan yang baik.
Ajaran islam sebenarnya mudah serta menyenangkan untuk diterapkan. Adanya empat madzhab fikih adalah contoh adanya perbedaan pendapat namun begitu asyik ketika diterapkan. Bahkan dengan adanya mereka ajaran islam menjadi lebih baik. Sebagai Contoh, Bagi jamaah haji syarat sahnya melaksanakan Tawaf di Baitullah haruslah berwudu’. Namun tersentuhnya kulit selain jenis bisa saja terjadi, sebab ibadah yang satu ini tak pernah sepi bahkan sampai berdesakan. Dalam mazhab Syafi’i adanya sentuhan kulit selain jenis dapat membatalkan wudu’, sedangkan mazhab Hanafi mengatakan tidak batal. nah disinilah adanya perbedaan pendapat antar madzhab sebagai solusi dan rahmat bagi umat. Maka, bagi jamaah haji yang mengalami hal semacam ini diperbolehkan mengambil pendapat mazhab Hanafi, dengan syarat mengikuti aturan yang berlaku dan tanpa adanya talfiq (semene-mena berpindah mazhab tanpa syarat).

Kedua, berbeda agama. Dalam hal ini sikap toleransi dan saling menghormati sangat ditekankan. Hidup rukun antar sesama, berprilaku baik, adil dan tidak membenci bahkan membunuh mereka, karena kehormatan mereka sebagai cucu adam haruslah kita jaga. hal ini selaras dengan apa yang ada dalam  al Quran, “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusirmu dari kampung halamanmu.” (al Mumtahinah:8).

Maka hal yang paling penting bagi kita agar tidak keterlaluan dalam menanggapi adanya perbedaan di sekitar, serta tidak mementingkan keyakinan sendiri tanpa melihat dampak buruk bagi yang lain adalah dengan menjahui sikap keras terhadap mereka yang berbeda haluan. Kalau perlu kita flashbacklah ke zaman sahabat Nabi, mengkaji dan memahami dengan benar bagaimana risalah Islam ini tersebar. Karenanya memahami tentang Islam dengan benar akan berpengaruh baik bagi semua, serta tidak akan meresahkan bagi yang lain.

M. Syarief


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates