,
Ketika
mendengar kata “ujian”, dalam pikiran kita akan terbayang buku pelajaran (muqorror)
yang menumpuk. Seakan-akan muqorror itu melambaikan tangan meminta untuk kita
baca. Apalagi dikalangan masisir, kita tidak hanya dituntut untuk membaca
muqorror, akan tetapi kita juga dituntut untuk menghafal semua materi yang ada
di dalamnya.
Di
bulan Januari ini semua mahasiswa S1 Universitas Al-Azhar akan menghadapi ujian
termin pertama. Jauh-jauh hari sebelum masuk bulan Januari kita harus sudah
selesai mempelajari semua muqorror, bahkan kita harus sudah menguasai semua
materi yang ada di dalamnya.
Di
kalangan masisir, tingkat pertama (awal masuk kuliah) merupakan ajang di mana
hasil yang kita dapat akan menentukan bagaimana hasil kita selanjutnya. Karena
ketika kita sudah tidak lulus di tingkat pertama, maka semangat kita akan
sedikit memudar. Meskipun ada sebagian mahasiswa yang semangatnya bertambah
walaupun tidak lulus di tingkat pertama. Malah sebagian mahasiswa yang tidak
lulus tersebut semangatnya menjadi semakin melonjak.
Dalam
mempelajari muqorror, ada tehnik-tehnik atau penunjang yang biasa dipakai
mahasiswa agar bisa mempermudah dalam memahami dan menghafal materi. Tehnik
itupun sangat beragam, tergantung bagaimana tehnik tersebut bisa berguna untuk orang tersebut. Saya tidak banyak
mengetahui tehnik-tehnik dan penunjang itu, akan tetapi saya mengetahui
sebagian yang biasa dipakai mahasiswa atau lebih tepatnya teman yang pernah
bargaul dengan saya.
v Penunjang
Pertama
“membaca nyaring”. Untuk sebagian orang membaca dengan suara yang keras bisa
mempermudah pemahaman dan bahkan bisa mempermudah menghafal. Karena, pikiran
kita akan terfokus terhadap suara kita bukan suara-suara yang ada di
sekitarnya.
Kedua
“membaca dalam hati”. Hal ini dilakukan dengan cara membaca menggunakan hati
atau lebih tepatnya tidak menggunakan mulut. Akan tetapi cara ini tidak efektif
jika dilakukan di tempat yang ramai. Kecuali anda mempunyai konsentrasi yang
tinggi.
Ketiga
“musik”. Musik untuk sebagian orang dapat berguna untuk mempermudah dalam
pemahaman terhadap apa yang kita baca. Karena menurut sebagian orang tersebut
musik membuat otak menjadi rileks, sehingga bisa fokus dalam belajar. Entah itu
musik pop, dangdut, rock, dan bahkan bacaan Al-Qur’an.
v Tehnik
Pertama
“rangkuman”. Cara ini sangat berguna untuk menghafal. Karena kita akan sangat
sulit menghafal semua materi yang memang sangat banyak. Jadi, rangkumanlah yang
dapat menyelamatkan kita dari materi yang sebanyak itu. Rangkuman dibuat ketika
kita sudah membaca satu bab atau satu buku sekaligus, tergantung bagimana cara
yang mudah untuk orang tersebut. Akan tetapi, saya menyarankan agar rangkuman dibuat ketika telah selesai membaca satu bab bukan satu
buku. Ketika kita merangkum secara tidak langsung kita menghafal hasil
rangkuman kita, dengan catatan
ketika menulis pikiran kita fokus kepada apa yang kita tulis.
Kedua
“garis bawah atau warna stabilo”. Cara ini dipakai agar mempermudah dalam
membaca yang kedua kalinya. Karena yang kita garis adalah poin-poin penting
yang menurut kita hal itu akan keluar dalam ujian.
Ketiga
“kebut semalam”. Cara ini dipakai oleh orang yang memang mempunyai IQ di atas
rata-rata dan ataupun orang
yang memang malas untuk belajar. Orang yang memakai cara ini belajar di waktu
malam pas besok akan menghadapi ujian. Cara ini mungkin efektif bagi orang yang
memiliki IQ di atas rata-rata. Akan tetapi kalau IQ anda menegah kebawah
janganlah memakai cara ini, karena anda akan mengalami kegagalan yang pasti
akan anda sesali.
Itulah
tehnik-tehnik dan penunjang dalam belajar. Tergantung mana yang cocok untuk
kemampuan seseorang yang menggunakannya. Dan saya sarankan anda tidak memakai
tehnik kebut semalam. Karena tehnik tersebut sudah banyak memakan korban.
Oleh;
Faiz
Ghaniuddin