November 12, 2016

Makhluk Lemah

 
 
Dalam kehidupan yang sebentar ini, kita dituntut untuk selalu berprilaku baik dalam segala aspek, baik itu dari segi tingkah maupun kata. Dan juga kita dituntut untuk selalu membantu sesama dalam hal kebaikan di manapun kita berada.
 
Sebagai manusia kita selalu membutuhkan satu sama lain dalam mencapai tujuan kita masing-masing. Maka dari itu, kehidupan tidak akan lepas dari intraksi sosial. Baik itu dengan keluarga ataupun masyarakat. Karena, hidup bersosial adalah sebuah fitrah dan keniscayaan bagi umat manusia untuk memudahkan mereka dalam memenuhi segala kebutuhannya. Seperti kebutuhan primer, sekunder, jasmani dan rohani. 
 
Hal ini juga di singgung oleh Ibnu Khaldun dalam beberapa statemennya dalam membangun sebuah peradapan, "Ketahuilah! Sesungguhnya kehidupan bersosial adalah suatu kebutuhan bagi umat manusia". Hal ini membuktikan bahwa manusia tidak bisa lepas dari yang  namanya bersosial dalam menjalani lembaran harinya.
 
Keharusan manusia bersosial ini bisa kita lihat dalam perjalanan mereka yang selalu membentuk sebuah komonitas. Mulai dari komonitas kecil yang meliputi keluarga, terus ke komonitas kabilah, masyarakt hingga terbentuklah bangsa atau negara. 
 
Sebenarnya kalau kita cermati lebih teliti hikmah di balik keharusan manusia untuk hidup bersosial yang terjadi sejak manusia pertama diciptakan adalah, manusia tidak bisa hidup secara individu dan mengerjakan semua pekerjaan tanpa bantuan dari orang lain karena mereka adalah makhluq lemah. Mungkin ini selaras dengan firman Sang Maha Pencipta dalam surah al-nisa :28
وخلق اﻹنسان ضعيفا
“Karen manusia diciptakan (bersifat) lemah”
 

Oleh; Sholehuddinn Ibnu Sabil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates