November 01, 2016

Buku Murah



Oleh; Real Jack

Membaca merupakan lahkah besar untuk menjauhkan masyarakat dari kebisuan dan diam tanpa kata dalam ketidak berdayaan. Hilangnya aktifitas membaca akan mmbunuh kekreatifan masyarakat. Mereka akan terombang-ambing oleh kebodohan sehingga untuk membentuk jati dirinya saja mereka tidak mampu.

Dengan memposisikan membaca sebagai rutinitas, pengetahuan akan selalu bertambah, inovasi-inovasi baru, ide-ide kreatif akan terus bermunjulan dan yang terpenting mampu menganalisa sesuatu dengan baik dan tajam sehinga bisa membedakan mana yg baik, buruk, benar dan salah untuk kemaslahatan bersama.

Untuk masalah pentingnya membaca, saya pikir tidak usah saya paparkan lebih luas dan panjang, agar ogar-orang tidak merasa muak mendengarnya. Dua alinea di atas saya tulis hanya sebagai basa-basi saja.

Saya kagum kepada istri Husni Mubarak mantan Presiden Mesir dengan inisiatifnya yang  cemerlang, ia mendirikan percetakan buku yang diperuntukan rakyat Mesir dengan tujuan untuk menanamkan kegiatan membaca, mengasah kemampuan berpikir, menyadarkan rakyat Mesir akan pentingnya sebuah pengetahuan dalam membangun sebuah peradaban bangsa,  menyebarkan jiwa-jiwa toleransi. Sehingga mereka  tidak mudah melempar saudara sebangsannya dengan perkataan kotor yang timbul dari mulut busuk yang tak berpendidikan.

Percetakan buku yang diberi nama Usrah itu telah membangun puluhan toko buku sebagai distributor yg menyebar hingga ke seper empat negara Mesir dengan harga yang sangat murah. Sudah lebih dari dua dekade Percetakan Usrah tidak henti-hentinya terus mencetak jutaan buku dalam berbagai fan, baik buku klasik ataupun kontemporer yang meliputi sastra, pemikiran, budanya, seni, agama dsb. Pecetakan yang didirikan oleh Susan Fuzi ini juga mencetak buku terjemahan dari berbagai negara. Sehingga orang-orang Mesir juga bisa menghirup sesak dan segarnya udara di luar negaranya.

Itu sedikit rasa kagum saya untuk Mesir dalam upaya menanamkan aktivitas membaca dan menambah pengetahuan dalam berbagai aspek sebagai pondasi dasar dan langkah awal dalam membangun peradaban bangsanya dengan menyediakan buku-buku murah.

Sebagai orang Indonesia saya juga menyimpan rasa kagum pada negriku, jauh dari rasa kagum saya pada Mesir. Rasa kagum yang selama ini selalu membuatku terperangah heran adalah daya saing bisnis orang Indonesia yang tiap tahun terus meningkat. Hingga untuk mencerdaskan dan meningkatkan pengetahuan bangsa saja harus debeli dengan harga yang sangat mahal padahal pengetahuan adalah langkah awal untuk memajukan suatu bangsa.

Saya masih ingat, sekitar tahun 2009 lalu tentang program buku murah dari Mendiknas untuk para pelajar demi melancarkan program wajib belajar 9 tahun. Tapi sayang kebijakan itu menuai banyak kritikan dari banyak penerbit karena dinilai diskriminatif. Hingga saat ini perogram buku murah itu tidak pernah terlaksana. Sebagai gantinya pemerintah memberi sebuah solusi untuk mempermudah pelajar yaitu dengan menggunakan BSE (Buku Sekolah Elektronik).

Itu baru untuk para pelajar SD-SMA, saya tidak dapat membayangkan keritikan dari penerbit independen kalau pemerintah medirikan percetakan buku untuk seluruh rakyak Indonesia seperti yang dilakukan oleh suzi Fauzan.

Saya tidak bisa memastikan apakah kritikan itu benar-benar datang dari penerbit atau hanya alasan dari pemerintah. Tapi yang jelas mereka sama-sama menjebloskan rakyak Indonesia ke dalam jeruji krisis pengetahuan dengan membatasi dan mempersempit ladang pengetahuannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates