Maret 06, 2018

“Engkau begitu menakjubkan!”



Takluk bukanlah sifat manusia yang sesungguhnya, karena manusia cenderung akan keangkuhannya, bisa dikatakan terlalu mengedepankan ego, maka siapa yang mampu menaklukkannya?

            Sering mereka menyebutnya “khairal bariyah”, manusia yang paling indah akhlaknya, budi pekerti yang tidak ditemukan celahnya, dan kasih sayang yang setiap saat selalu ada untuk siapa saja yang membutuhkannya, Melawan keangkuhan-keangkuhan para pendengki dengan kelembutan jiwanya, kelihaian tutur bahasanya, dan wajahnya yang tak pernah pudar akan senyumnya.
           
Tidakkah mereka takjub akan cinta tuhannya terhadap kekasihnya, nabi al-musthafa saw?! Sehingga Allah mengumpulkan para malaikat agar menyerukan pujian terhadapnya, dan itu saja tidak cukup, bahkan tuhan memerintahkan penduduk bumi agar senantiasa mengingat kekasihnya jika mereka menginginkan kedekatan dan kemulyaan.

            Pujian demi pujian terlantun sebelum alam mendapatkan bagiannya, bukan hanya penduduk bumi saja, bukan pula penduduk langit saja, bahkan dzat yang tidak membutuhkan  ruang dan waktu menyerukan pujiannya:

إنّ الله ومَلئكتَهُ يُصَلّوْنَ عَلَي النَّبِي، يَآأيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُواصَلّواعَلَيْهِ وَسَلّمُواتَسْلِيْمًا (الاحزاب:56)        
             
Maka siapa lagi jika bukan sayyidina Rasulullah Muhammad saw? Bahkan ayah, ibu, anak, saudara, suami, dan isteri tidaklah ada untuk mereka jadikan sandaran di akhirat kelak, semua manusia sibuk dengan urusan mereka masing-masing:
                                                                                                                                     
يَوْمَ يَفرُّ المرْءُ مِنْ أَخِيه، وَأمِّهِ وَأبِيه، وَصَاحِبَتِه وبنيه، لكُلٍّ امْرِئٍ منْهُمْ يَوْمئِذٍ شأنٌ يغْنيْه (عبس : 34-37)         

Pada waktu itu, tidak akan dapat mereka jumpai siapapun kecuali “habibika al-mahbub” yang terlalu sibuk akan keadaan ummatnya, bahkan bukan keluarganya dan orang-orang terdekatnya:

 ياربِّ لاَ أسأَلُكَ نَفْسِيْ ولا فاطِمَةَ ابْنَتِيْ، ولكنْ أسأَلُكَ أمَّتِيْ.

               Problem manusia di dunia adalah bahwasannya mereka selalu menginginkan yang lebih (bonus), ketika mereka mendapatkan bonus itu, mereka belum merasa puas, karena mereka belum merasakan bagaimana akan rasanya keridhaan, sedangkan bonus dan ridha itu, keduanya merupakan jalan kebahagiaan dunia dan akhirat, sungguh akan ada yang menjamin untuk bisa mendapatkan bonus sekaligus menjadi saksinya, akan tetapi, dari manakah mereka bisa mendapatkan jaminan keridhaan itu? Maka jawabannya adalah Rasulullah muhammad saw., karena dialah yang sangat menakjubkan.

يا بلبل غرد تغريدا  #   بربيع الأول يوم عيدا



By: Nafiah_Zaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates